Berita Malang
Jadi Korban Order Fiktif Aplikasi Grab, Pemilik Warung Bebek Temukan Sejumlah Struk Palsu Tercecer
Pemilik warung Bebek Ciphuk di Kota Malang mengaku menjadi korban order fiktif dalam aplikasi Grab.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Pemilik warung Bebek Ciphuk di Kota Malang mengaku menjadi korban order fiktif dalam aplikasi Grab
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pemilik warung Bebek Ciphuk di Kota Malang menemukan sejumlah bukti transaksi palsu berupa struk kertas tercecer di depan warungnya.
Struk transaksi itu diduga untuk membuat order fiktif dalam aplikasi ride hailing, Grab.
Pemilik Bebek Ciphuk, Riski Riswandi mengaku menjadi korban order fiktif.
• Pemilik Warung Bebek di Kota Malang Ditagih Grab Puluhan Juta, Mengaku Jadi Korban Order Fiktif
Dalam sehari, transaksi pemesanan Grab Food di warungnya mencapai Rp 15 juta.
Padahal sejak Juni, warung Bebek Ciphuk tutup lantaran sedang direnovasi.
"Saya temukan beberapa saja ini. Satu struk itu rata-rata Rp 125 ribu jumlah ordernya," tutur Riski, Rabu (31/7/2019).
"Padahal saya nggak pernah bikin ini (struk)," sambung dia.
Ia mengungkapkan, ada beberapa kejanggalan dari struk yang ditemukan.
Pertama, selisih waktu print-out antara struk satu dan yang lain tak sampai lima menit.
• Penyergapan Sindikat Bandar Narkoba Sampang Nyaris Bocor, Pelaku Disebut Punya Mata dan Telinga
Kedua, tertulis bahwa struk dibuat menggunakan aplikasi Kasir Pintar.
Padahal sehari-harinya, Riski mengaku tak pernah menggunakan aplikasi kasir dan membuat nota pembelian secara manual.
"Saya bikin nota pembelian manual saja. Nggak pakai aplikasi," ucapnya.
Berdasarkan email yang diterima dadi Ops Grabfood, ada 100 lebih order makanan ke warung Bebek Ciphuk setiap hari, sejak 27 Juli.
Selisih waktu antara pemesanan satu ke pemesanan kedua hanya berselang satu hingga tiga menit. Dan begitu seterusnya.