Rumah Politik Jatim
Berada di Dapil Neraka, Caleg PSI Dhimas Anugrah: Incumbent Bisa Dikalahkan Oleh Pendatang Baru
Berada di Dapil Neraka, Caleg PSI Dhimas Anugrah: Incumbent Bisa Dikalahkan Oleh Pendatang Baru.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Bertarung merebut kursi DPR RI lewat daerah pemilihan 'neraka', yakni Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) di Pileg 2019 tak membuat Dhimas Anugrah, Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merasa minder, apalagi takut.
Perang bintang memang akan terjadi di Dapil Jatim 1, karena sejumlah nama-nama terkenal seperti artis, incumbent, dan politisi-politisi ulung dari berbagai parpol ikut ikut maju caleg DPR RI lewat dari Jatim 1. Seperti, Ahmad Dhani dari Partai Gerindra, Arzetti Bilbina dari PKB, Puti Guntur Soekarno dari PDIP yang juga mantan Calon Wakil Gubernur Jatim, dan sejumlah nama tenar lainnya.
"Saya sama sekali tidak ada perasaan takut, inferior (rendah diri) atau minta karena banyak nama beken di Dapil 1, mereka bilang Dapil neraka banyak artis ada incumbent saya percaya bahwa seorang caleg yang punya ide yang baik, pendekatan yang baik dengan masyarakat, memiliki kesempatan yang sama dengan caleg-caleg yang lebih populer," tegas Dhimas saat berkunjung ke Kantor TribunJatim Network (TribunMadura.com), di Surabaya, Senin (10/12/2018).
Dhimas Anugrah meyakini, dirinya tak takut melawan nama-nama tersebut, karena ada banyak contoh dimana incumbent bisa dikalahkan oleh pendatang baru.
"Contohnya saja, di Jakarta ada pendatang baru bisa masuk DPR RI, ketimbang yang sudah incumbent dan mantan Ketua DPR RI," ungkapnya.
Berdasarkan hal tersebut, ia yakin bahwa siapapun bisa mendapat kesempatan yang sama duduk di kursi DPR.
"Belajar dari hal itu, saya punya satu keberanian sehingga siapapun yang ada di dapil ini punya kesempatan yang sama," tegas politisi muda ini.
Untuk mendapat dukungan dari masyarakat agar terpilih melenggang ke senayan di Pileg 2019, Dhimas Anugrah Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan meyakinkan masyarakat bahwa PSI merupakan partai yang bersih dari korupsi.
Selain itu, dirinya juga perlu masuk dalam satu area, yang saat ini kondisinya apatis dan jenuh dengan politisi-politisi lama.
"Saya ingin masuk dalam satu area, dimana area itu disebut dengan apatisme atau kejenuhan dengan politisi-politisi lama, indonesia punya bonus demografi anak-anak yang berusia 18 tahun sebagai pemilih baru atau sampai usia 30," jelasnya.
Dirinya ingin memberikan jawaban kepada para kaum muda dan masyarakat umum, bahwa jawaban kejenuhan mereka selama ini terhadap politik adalah dari PSI.
"Dimana kejenuhan mereka sekarang ini memiliki jawaban, dan jawaban itu ada di PSI dimana seluruh calegnya para politisi muda, baru, idealis dan tidak pernah terjerat kasus korupsi," tegas pria kelahiran Surabaya ini.
Ia mencontohkan, Caleg dari PSI tak ada satupun yang tersangkut kasus korupsi.
"Itulah yang ingin saya yakinkan kepada pemilih baru agar mereka mau mempercayai PSI, dan PSI adalah partai bersih," pungkasnya. (TribunJatim/Aqwamit Torik)