Berita Tulungagung

Dinkes Tulungagung Temukan Obat Setelan pada Produk Pelangsing dan Obat Kuat Dijual Bebas

Dinas Kesehatan Tulungagung tengah menggalakkan sosialisasi bahaya obat setelan.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
SURYA/DAVID YOHANES
Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinkes Tulungagung, Masduki. 

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Tulungagung tengah menggalakkan sosialisasi bahaya obat setelan.

Sebab selama ini masih banyak ditemukan toko yang menjual obat ini secara bebas.

Salah satu sebabnya karena para pedagang belum memahami bahaya dari obat setelan ini.

“Kami sosialisasikan dampaknya (obat setelan) terhadap kesehatan. Selain itu risiko hukumnya terhadap si penjual,” terang Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinkes Tulungagung, Masduki.

Nasdem Optimistis Integritas Kerja Jokowi dan Gratisnya Suramadu Mampu Dongkrak Suara di Madura

Obat setelan yang banyak dijual adalah jenis obat pelangsing, dengan sasaran konsumen perempuan.

Sedangkan obat setelan yang banyak dijual ke kaum pria adalah jenis obat kuat.

Selama tahun 2018, ada 18 perkara obat racikan yang masuk proses hukum, hingga dilimpahkan pengadilan.

“Semua penjual yang sampai proses hukum ada di wilayah Kecamatan Boyolangu,” tambah Masduki.

Polisi Tulungagung Bekuk 5 Terduga Pengedar Sabu-sabu di Tiga Lokasi Berbeda

Selain penjual, polisi juga mengungkap kurir serta produsennya.

Mereka adalah produsen rumahan yang berasal dari wilayah Nganduk dan Blitar.

“Jadi bukan produsen jamu terus disalahgunakan, tapi memang produsen rumahan yang tanpa izin,” ungkap Masduki.

Selain obat racikan, ada dua kasus kosmetik berbahaya yang juga masuk pengadilan.

Ada Perbaikan Trotoar Di Jalan Kabupaten, Pengendara Harap Berhati-hati Bila Ingin Melintas

Saat ini, Dinkes juga mengincar para penjual kosmestik yang mengandung obat berbahaya.

Namun ada kendala, yakni penjual banyak yang berdagang dengan cara online tanpa punya toko.

Petugas harus melacak alamat mereka hingga ke rumah-rumah.

“Kalau yang ada tokonya mudah kita temukan. Tapi yang jualan online, sulit untuk menemukan,” pungkas Masduki.

Tahun 2019, Pemkab Malang Jamin Kesehatan 215.683 Warga Kurang Mampu di Kabupaten Malang

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved