Berita Blitar
Karena Cewek, Bapak 2 Anak di Blitar Bacok Sahabatnya Pakai Parang
Teman Prianya Bonceng Cewek Saat Lagi Asyik Nongkrong, Bapak 2 Anak di Blitar ini Kalap Lalu Membacoknya.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Diduga cemburu akibat rebutan wanita, dua bapak di Kabupaten Blitar ini akhirnya jadi salah paham. Tak peduli temannya sendiri, Sigit (35), bapak dua anak asal Dusun Munggahan, Desa Tawangrejo, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar tega membacok temannya sendiri.
Karena dibacok dengan parang, Setiono (32), bapak satu anak asal Desa Ngandri, Kecamatan Binangun itu, akhirnya terkapar.
Sebab, ia mengalami luka bacok yang banyak di kepalanya. Akibatnya, korban harus dirawat di rumah sakit swasta yang ada di Kecamatan Kesamben. Sementara, pelakunya, Sigit, baru ditangkap di jalan Brongkos, Kecamatan Kesamben, Kamis (10/2) dini hari kemarin setelah kabur lima hari sehabis membacok korban.
"Saat ini, pelaku sudah kami amankan setelah kabur dengan tanpa tujuan," kata Kapolsek Binangun AKP Hartomo, Kamis (10/1/2019).
• Berawal Dari Bercanda di Warkop Tuban, Berujung Aksi Pecah Gelas di Kepala dan Pembacokan Berdarah
• Waktu Pelajaran Asyik Nongkrong di Warkop, Belasan Pelajar SMKN di Surabaya Diciduk Tim Odong-Odong
• Rebutan Pakan Ternak, Dua Warga di Sumenep Saling Bacok dan Sama-sama Terluka Parah
Menurutnya, kasus penganiayaan itu terjadi di dekat rumah korban atau di jalan Desa Ngadri, Mnggu (4//2019) malam. Ceritanya, pelaku datang berdua dengan temannya, Rio (24), dengan mengendarai sepeda motor.
Awalnya, mereka tak ada masalah apapun, karena kedatangan pelaku itu dengan maksud mengajak nongkrong. Begitu bertemu korban, mereka nongkrong hingga menjelang larut malam.
Masalah mulai muncul, ketika Nanin (21), seorang wanita yang tak lain teman korban dan pelaku datang. Ia datang sekitar pukul 23.00 WIB.
Entah siapa yang menyuruhnya datang ke tempat nongkrong itu, Nanin yang rumahnya di Desa Ngempul, Kecamatan Binangun, datang dengan mengendarai sepeda motor.
Tak jelas pemicunya, tiba-tiba pelaku terlihat seperti menyembunyikan kemarahannya tatkala melihat Nanin diajak keluar korban dengan dibonceng sepeda motor.
"Meski pelaku tak langsung marah, namun ia tiba-tiba pulang beberapa menit setelah korban keluar. Sementaranya, temannya (Rio) ditinggal di tempat nongkrong yang ada di tepi jalan desa itu," ungkap Hartomo.
• Pacar Lahirkan Bayi Perempuan, Sejoli Pelajar SMK di Sidoarjo ini Langsung Kubur Bayinya Hidup-hidup
• Warga 2 Desa di Tuban Ngotot Tak Mau Menjual Lahannya, Kilang Minyak Pertamina-Rosneft Akan Dipindah
Rupanya, pelaku pulang untuk mengambil parang. Sebab, saat kembali ke tempat nongkrongnya itu, ia sudah membawa parang.
Sementara, si korban dengan Nanin belum kembali. Karena belum datang itu, pelaku menelponnya, untuk menyuruh korban cepat kembali.
Begitu tiba di TKP, pelaku langsung emosi. Katanya, korban dianggap tak bisa menghargai pertemanan karena seenaknya sendiri mengajak perempuan itu keluar.
Padahal, kata pelaku, tak hanya dengan korban, justru Nanin lebih akrab dengannya.
"Rupanya, pelaku tersingung saat melihat korban membonceng teman perempuannya itu," paparnya.