Berita Lamongan

Sapi Peternak di Lamongan Mati Misterius Terus Berlanjut, Usai Mantup & Tikung, Kini Ganti Sukodadi

Banyak Sapi Peternak di Lamongan Mati Misterius Terus Berlanjut, Usai Mantup dan Tikung, Kini Giliran Sukodadi.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/HANIF MANSHURI
Sapi milik Suwardi, warga di Kabupaten Lamongan yang mati mendadak, Kamis (31/01/2019). 

Sementara itu, untuk mendukung dan memodernisasi berbagai bidang di Kabupaten Lamongan, Pemkab Lamongan menggandeng Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) bidang nuklir.

Kepastian itu ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman bersama dengan BATAN tentang pemanfaatan Iptek Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Lamongan di Guest House setempat, Rabu (30/1/2019).

Dari pihak BATAN dihadiri langsung oleh Kepala BATAN Falconi Margono bersama Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir Hendig Winarno dan beberapa pejabat lainnya.

Sementara Bupati Lamongan Fadeli hadir lengkap beserta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ruang lingkup kerjasama terkait penelitian, pengembangan dan perekayasaan Iptek nuklir di bidang pertanian alias modernisasi pertanian, kesehatan, industri, energi, sumber daya alam dan lingkungan.

Kemudian pemasyarakatan dan diseminasi IPTEK nuklir, penggunaan fasilitas penelitian, dan penyediaan sumber daya manusia.

Falconi Margono menjelaskan, BATAN selama ini bekerja untuk merubah nuklir yang sifatnya bahaya, mengendalikannya agar bermanfaat, kemudian dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat

“Program BATAN ada dua. Yakni mengembangkan kebijakan, melakukan penelitian, memanfaatkan IPTEK nuklir untuk masyarakat, dan mengembangkan IPTEK nuklir itu sendiri untuk kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.

Gara-gara Kaki Terkilir, Bapak 6 Anak ini Enam Kali Cabuli Siswi SMP di Magetan Hingga Hamil 8 Bulan

Istri Sedang Hamil 8 Bulan, Pria di Malang ini Selingkuhi ABG dan 5 Kali Hubungan Intim Hingga Hamil

Siswi SMAN di Tulungagung Buang Bayinya di Closet Derita Penyakit Ini, Ortunya Tak Mengira Dia Hamil

Gara-gara Media Sosial, Kasus Anak Dibawah Umur di Blitar Menikah Karena Hamil Duluan Tembus Ratusan

Sementara Bupati Lamongan Fadeli menyatakan antusias kerjasama yang dijalin dengan BATAN tersebut.

Menurutnya, modernisasi secara lokal sudah dilakukan pada pertanian jagung. Sehingga produktivitasnya saat ini sudah mencapai lebih dari 10 ton per hektare.

Fadeli berharap nantinya BATAN membawa modernisasi pertanian di Lamongan ini ke tahapan selanjutnya sehingga hasil yang didapatkan jauh lebih baik lagi.

Penjelasan terkait pemanfaatan teknologi nuklir ini didapatkan lebih rinci dari Hendig Winarno.

Dijelaskan, BATAN selama ini telah menghasilkan manfaat nuklir pada berbagai bidang, salah satunya yakni pertanian.

Untuk aplikasi teknologi nuklir di bidang pertanian, lanjut Hendig, berupa pemuliaan tanaman, pemupukan, nutrisi tanaman dan bioremediasi, pengendalian hama tanaman dan karantina, serta pasca panen.

Salah satu benih hasil pemuliaan oleh BATAN yang sudah abnyak diadopsi oleh petani adalah Inpari Sidenuk. Varietas ini dikenal menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibanding sejumlah varietas lainnnya.

Menurut Hendig Winarno, BATAN sampai dengan saat ini telah menghasilkan 23 varietas unggul padi dan 10 varietas unggul kedelai.

Sedangkan aplikasi teknologi nuklir di bidang kesehatan beberapa diantaranya adalah radioisotope dan radiofarmaka (RR).

Radiofarmaka digunakan untuk keperluan diagnostic dan terapi dan renograf untuk diagnosis fungsi ginjal. (Hanif Manshuri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved