Berita Surabaya
Mengunjungi Klenteng Tertua di Surabaya Saat Perayaan Imlek, Wayang Potehi Selalu Dimainkan
Mengunjungi Klenteng Tertua di Surabaya Saat Perayaan Imlek, Wayang Potehi Selalu Dimainkan.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Perayaan Tahub Baru Imlek 2019 di Surabaya, Selasa (5/2/2019) hari ini cukup meriah. Ribuan orang perharinya berkunjung ke sejumlah klenteng untuk memanjatkan doa.
Salah satu Klenteng yang ramai dikunjungi adalah klenteng tertua di Surabaya, yaitu Klenteng Hong Tiek Hian, yang berada di Jalan Dukuh.
Ong Khing Kiong, pengurus klenteng mengungkapkan, ada salah satu prasasti yang tertempel di bangunan klenteng, menandakan klenteng sudah berdiri sejak abad ke 13 lalu.
Klenteng Hong Tiek Hian beberapa kali mengalami pemugaran, karena sempat mengalami kebakaran di tahun 1983.
Meski begitu kesan bersejarah masih terlihat pada bangunan tempat peribadatan tersebut.
Terakhir pemugaran dilakukan tahun 1899, sudah 100 tahun lebih.
Selain bangunannya yang bersejarah, klenteng Hong Tiek Hian memiliki keistimewaan lainnya, yaitu pertunjukan Wayang Potehi (Po Tay Hie).
Menurut Ong Khing Kiong, Klenteng Hong Tiek Hian di Surabaya merupakan satu-satunya klenteng yang masih menjaga dan melestarikan budaya Wayang Potehi yang menceritakan kisah keturunan raja Tionghoa.
"Permainan wahang Potehi dibawakan oleh dalang dan tiga orang lain secara bergantian," ujarnya.
Di klenteng ini, masyarakat bisa menyaksikan pertunjukan wayang potehi setiap hari, mulai pukul 09.00 dan pukul 13.00 WIB.
"Pertunjukan berlangsung selama dua jam," jelasnya.
Pertunjukan wayang potehi tetap berlangsung meski tidak ada penonton.
Menurutnya, cerita wayang potehi sengaja dibawakan setiap hari sebagai penghormatan untuk para dewa di klenteng. (Pipit Maulidiya)