Berita Surabaya

Warga Lidah Wetan Mendadak Gempar, Ada Rumah Kos yang Jadi Lokasi Pembunuhan dan Mutilasi

Raut wajah Budiono tampak gusar. Ia tak pernah menyangka, salah satu rumah kos miliknya di Lidah Wetan mendadak ramai jadi perhatian polisi dan warga.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Tony Hermawan
ERPASANG POLICE LINE -Kondisi salah satu kamar kos milik Budiono di Lidah Wetan, Surabaya tampak terpasang garis police line, Minggu (7/9). Kos itu diduga menjadi tempat eksekusi atas penemuan kasus mutilasi di jurang sedalam 15 meter di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Raut wajah Budiono tampak gusar. Ia tak pernah menyangka, salah satu rumah kos miliknya di Lidah Wetan mendadak ramai jadi perhatian polisi dan warga.

Salah satu kamar kos sederhana berukuran 3x4 meter persegi dengan fasilitas kamar mandi dalam itu diduga menjadi lokasi eksekusi seorang perempuan berinisial TAS. Potongan tubuh korban kemudian ditemukan berserakan di jurang sedalam 15 meter di Desa Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Minggu sore (7/9), sejumlah polisi dari Mojokerto tampak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kos milik Budiono. Warga sekitar pun berkerumun, sebagian masih tak percaya kos kecil di gang sempit itu terseret dalam kasus mutilasi.

"Rumah yang diduga tempat eksekusi dihuni laki-laki namanya Alvi, masih muda orangnya," tutur Budiono.

Ia masih ingat jelas, Alvi mulai menempati kamar kos sejak April lalu. Pemuda itu mengaku berasal dari Sumatera Utara dan mengetahui kosnya dari media sosial. Tanpa banyak basa-basi, ia langsung mengirim uang muka meski belum pernah meninjau kamar. “Katanya mau tinggal sama istri sirinya,” tambah Budiono.

Setelah mendapat pembayaran uang sewa, Budiono menitipkan kunci kamar untuk Alvi melalui penghuni kos lain. Sejak itu, aktivitas Alvi hampir tak pernah diawasi.

Namun, ada hal yang terus mengganjal di hati Budiono. Setiap kali ia meminta identitas, Alvi selalu alasan masih dalam proses pengurusan. Sampai akhirnya ada kasus mutilasi di Pacet, Mojokerto kos Budiono diduga menjadi tempat eksekusi korban.

"Saya sampai tiga kali saya minta, nggak pernah dikasih. Jawabannya selalu sama masih ngurus," ucapnya.

 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved