Berita Surabaya
Permintaan Kopi Tinggi, Bank Indonesia Bantu Peremajaan Kebun dan Pengolahan Sesuai Permintaan Pasar
Permintaan Kopi Tinggi, Bank Indonesia Akan Bantu Peremajaan Kebun dan Pengolahan Sesuai Permintaan Pasar.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan potensi pertanian kopi di Jatim sangat besar dengan bermunculannya kafe-kafe dan budaya ngopi masyarakat Jatim yang semakin tinggi.
Namun potensi tersebut akan menjadi bumerang karena bahan baku kopi yang terbatas bahkan harus impor untuk memenuhi permintaan.
"Tantangan kita adalah perkebunan kopi itu harus diremajakan atau diperluas, karena banyak yang peninggalan belanda sehingga produktivitasnya tidak maksimal," tegasnya, saat menghadiri Peringatan Hari Kopi Nasional 2019 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemprov Jatim dan Dewan Kopi Jatim, di Museum Javasche Bank, Jalan Garuda, Surabaya Senin (11/3/2019).
Tantangan yang kedua, kata Difi Ahmad Johansyah adalah peningkatan kualitas pengelolaan kopi agar bisa lebih baik dan seusai dengan standar.
• Lelang Perdana, Kopi Arabika Kobra Tembus Rp 800.000 Per Kilogram, Arabika Komasti Dipuji Kaya Aroma
• Garuda Indonesia Hentikan Penerbangan Rute Surabaya-Jember, Rombongan Menteri Sosial Jadi Korban
"Sehingga tingkat penerimaan ke konsumen ini bisa lebih baik karena kualitas yang bagus dan ini untuk perkembangan kopi yang berkesinambungan," ucapnya.
Untuk pemasaran kopi sendiri, Difi Ahmad Johansyah mengatakan tidak ada masalah karena permintaan pasar yang tinggi, apalagi dengan hadirnya market place yang semakin mendekatkan penjual dengan konsumen.
"BI sendiri akan membantu petani di hulu dengan memberikan pembinaan bagaimana menanam kopi dengan baik, di hilirnya kita akan membantu bagaimana mengolah kopi pasca panen yang sesuai permintaan pasar," tegasnya.
Dengan pengolahan yang baik, produksi kopi akan bisa dijual dengan harga yang tinggi sehingga meningkatkan income petani.
"Apalagi kalau di ekspor kan bisa menambah devisa dari transaksi itu," pungkas Difi Ahmad Johansyah.
• Bayinya Lahir Buntung, Ibu Kandung di Sumenep ini Langsung Ngebut Pakai Motor Membuangnya di Kuburan
• Dilaporkan Kampanye di Tempat Ibadah, Caleg Partai Nasdem ini Siap Disumpah Pakai Quran & Digantung