Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ahli Konstruksi Kuak Cara Evakuasi Gedung Ambruk di Ponpes Al Khoziny: Prosesnya Tidak Boleh Ditarik

Ahli Konstruksi dari ITS (Institute Teknologi Sepuluh November) Surabaya ikut terlibat langsung dalam proses evakuasi gedung roboh

Penulis: M Taufik | Editor: Januar
TribunMadura.com/ M Taufik
AHLI KONTRUKSI - Muji Irmawan, ahli Kontruksi dari Departemen Teknik Sipil ITS Surabaya saat menyampaikan paparan terkuat strategi evakuasi bangunan ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Ahli Konstruksi dari ITS (Institute Teknologi Sepuluh November) Surabaya ikut terlibat langsung dalam proses evakuasi gedung roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny yang berada di Buduran, Sidoarjo

Muji Irmawan, ahli Kontruksi dari Departemen Teknik Sipil ITS menyebut bahwa pihaknya membackup penuh proses evakuasi yang sedang berlangsung di gedung yang berada dalam kompleks pesantren itu, dengan komando dari Basarnas. 

“Saat ini prosesnya masih tahap upaya penyelamatan korban yang masih hidup dan tertimbun di bawah. Tapi nanti kalau sudah tahap berikutnya kami akan membantu untuk proses pengangkatan reruntuhannya,” kata Muji. 

Termasuk pengangkatan berbagai elemen bangunan yang ambruk tersebut. Ada balok, plat, beton, dan sebagainya yang sudah runtuh jadi satu di area pesantren tersebut.  

“Di sana ada empat lapis lantai yang ambruk. Ini yang menyusahkan untuk mengakses ke para korban. Apalagi elemen strukturnya ini sudah hancur semua,” kata dia. 

Ketika proses evakuasi, pihaknya juga berusaha mengamankan bangunan-bangunan lain di sekitar agar tidak ikut ambruk. Khususnya bangunan pesantren yang cukup tinggi dan bersentuhan langsung dengan bangunan yang ambruk itu. 

Pihaknya akan melakukan evakuasi secara bertahap.
 
“Kita potong dengan pecahan maksimum satu ton dengan alat angkat. Dan prosesnya tidak boleh ditarik. Sampai itu bebas baru bisa diangkat,” lanjutnya. 

Disebutnya bahwa proses itu memang membutuhkan waktu. Namun harus tetap dilakukan dengan cermat dan butuh teknik untuk mendapatkan kecepatan. Apalagi juga harus mempertimbangkan tubuh-tubuh korban yang ada di bawah reruntuhan tersebut.
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved