Berita Entertainment
Paranormal Ungkap Arti Bahasa Tubuh Syahrini dan Reino Barack, 'Keduanya Sadar Banyak yang Membully'
Seorang paranormal bernama Jeng Nimas membongkar arti bahasa tubuh Syahrini dan Reino Barack.
TRIBUNMADURA.COM - Seorang paranormal bernama Jeng Nimas membongkar arti bahasa tubuh Syahrini dan Reino Barack.
Jeng Nimas mengungkap arti bahasa tubuh Syahrini dan Reino Barack saat keduanya menggelar jumpa pers untuk memberikan penjelasan seputar pernikahan mereka, Rabu (27/2/ 2019) lalu.
Jeng Nimas menjelaskan arti bahasa tubuh Syahrini dan Reino Barack dalam kanal YouTubenya, yang diunggah pada Minggu (10/3/2019) itu.
• Anji Ungkap Rasa Bencinya pada Vicky Prasetyo, Bukan pada Orangnya, Tapi Cara Dia untuk Dapat Fame
Pada video tersebut, Jeng Nimas menggunakan media berupa kartu tarot untuk membongkar arti bahasa tubuh keduanya.
Jeng Nimas awalnya mengeluarkan 5 kartu tarot untuk mengungkap arti bahasa tubuh Syahrini dan Reino Barack.
Ia kemudian berujar bahwa Syahrini dan Reino merasa akan ada perang saat menghadapi publik.
Jeng Nimas menilai, gestur tubuh Syahrini dan Reino Barack kaku.
• Ngopi Bareng KAI, PT KAI Daop 7 Madiun Bagikan 2500 Cup Kopi Lokal untuk Penumpang Selama Dua Hari
Menurut Jeng Nimas, hal ini dikarenakan keduanya sadar bahwa ada banyak yang membully pernikahan mereka.
"Saya ambil lima kartu, dalam menghadapi publik yang seperti kemarin itu, mereka merasa akan perang. Jadi belum ada apa-apa sudah mimiknya tegang," ujar Jeng Nimas.
"Gestur tubuhnya kaku, karena mereka sadar kalau banyak yang membully, banyak yang mengatain, mereka sadar," sambung dia.
Jeng Nimas menjelaskan, saat jumpa pers, Syahrini dan Reino sadar ada banyak penggemar yang kecewa kepada mereka.
• Puluhan Napi Lapas Klas IIB Tuban Dapat Pembekalan Kewirausahaan dari Diskoperindag Tuban
Oleh karenanya, hal itu terbawa ke dalam pikiran keduanya dan mereka beranggapan bahwa jumpa pers ini adalah medan perang.
"Karena kejiwaan mereka sudah tertanam bahwa banyak penggemarnya yang kecewa, banyak artis dan banyak orang yang membully, yang ngatain," ungkap Jeng Nimas.
"Dan itu terbawa dalam pikiran mereka saat jumpa pers sehingga terkesan kaku. Gestur tubuhnya kaku, karena mereka beranggapan kalau mereka akan perang," lanjutnya.