Berita Jombang
Empat Pelajar Komplotan Curanmor di Jombang ini Sudah Beraksi di Banyak TKP, Bidik Orkes dan Jaranan
Empat Pelajar Komplotan Curanmor di Jombang ini Sudah Beraksi di Banyak TKP, Bidik Orkes dan Jaranan.
Penulis: Sutono | Editor: Mujib Anwar
Empat Pelajar Komplotan Curanmor di Jombang ini Sudah Beraksi di Banyak TKP, Bidik Orkes dan Jaranan
TRIBUNMADURA.COM, JOMBANG - Pelaku kejahatan saat ini tak lagi mengenal usia. Seperti yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dimana empat orang pelajar alias siswa yang tergabung dalam komplotan pencuri sepeda motor, atau pelajar pelaku curamnor.
Empat pelajar yang menjadi tersangka pelaku curanmor tersebut, adalah MN (16/eksekutor), pelajar, warga Dusun Ngaren Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Jombang.
Lalu ISA (15/eksekutor) warga Dusun Banjaranayar, Desa Tinggar, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang.
Kemudian ABH (15) dan PRA (16), keduanya warga Dusun Ngaren Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak.
"Komplotan ini sudah mencuri motor warga Jombang pada 8 TKP (tempat kejadian perkara," kata Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Azi Pratas Guspitu, kepada Surya.co.id (Grup Tribunmadura.com), Senin (1/4/2019).
Azi Pratas menjelaskan, komplotan curanmor pelajar ini menyasar sepeda motor warga yang diparkir saat pemilik menonton acara pertunjukan orkes dangdut dan kesenian tradisional bantengan serta kuda lumping atau jaranan.
Para tersangka sudah menjalankan aksinya dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Yakni sejak Oktober 2018 hingga yang terakhir 24 Maret lalu.
"Ada pembagian tugas dalam komplotan ini. Ada yang menjadi eksekutor, pemetik dan pencari sasaran. Terakhir mereka beraksi 24 Maret lalu dengan korban Arya Tediansyah, warga Desa Banjardowo Kecamaan Jombang Kota," ujar Azi Pratas.
Saat itu, sambung AKP Azi Pratas Guspitu, sekira jam 17.00 WIB di tempat hiburan bantengan di Desa Banjardowo, motor honda CB70 korban hilang. Korban pun melapor ke Polres Jombang.
Polisi yang menerima laporan langsung menyelidiki dan akhirnya menangkap tersangka MN, di rumahnya, Dusun Ngaren, Minggu (31/3/2019).
Dari tersangka MN, polisi mengembangkan kasus, dan kemudian mengungkap, ternyata dia anggota komplotan beranggotakan empat orang dan sudah mencuri motor pada sedikitnya pada 8 TKP.
Yakni, 2 motor di 2 TKP Desa Banjardowo, 1 TKP di Desa Tinggar Kecamatan Bandarkedungmulyo, 1 TKP Desa Pacarpeluk, Megaluh sekitar bulan oktober 2018.
Serta dua TKP lain di Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang, dan satu TKP di Desa Pundong Kecamatan Diwek sekitar Januari 2019.
"Komplotan ini ini spesialis mancari korban di tempat hiburan orkes dangdut dan kesenian bantengan. Modusnya, salah satu pelaku diam-diam mengambil motor dengan cara mandorong, kemudian menghidupkan di tempat aman, dan lanjut tancap gas," kata Azi Pratas.
Dari penangkapan keempat tersangka, disita barang bukti motor hasil kejahatan berupa enam motor.
Rinciannya, 3 unit motor honda C70. Kemudian satu unit motor Yamaha Vega, dan 2 unit motor honda C70 dalam kondisi protholan.
"Beberapa motor curian lainnya sudah dijual, baik dalam bentuk protholan maupun utuh," terangnya, sembari menunjukkan barang bukti yang disita dan dibawa ke Mapolres Jombang.
Akibat perbuatannya, keempat pelajar itu harus mendekam di tahanan Polres Jombang.
Mereka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.
"Ancaman hukumannya maksimal 7 tahun penjara," tandas AKP Azi Pratas Guspitu.