Hanya Untung Rp 100 Ribu, Residivis ini Tak Jera Produksi Barang Haram yang Bermodal Rp 500 Ribu

Petugas Polres Tuban mengungkap bisnis miras arak yang berada di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Selasa (2/4/2019), siang.

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/MOCHAMMAD SUDARSONO
Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono didampingi Bupati Fathul Huda dan Komandan Kodim Letkol Nur Wicahyanto, menunjukkan barang bukti saat menggerebek tempat produksi arak, Selasa (2/4/2019) 

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Petugas Polres Tuban mengungkap bisnis miras arak yang berada di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Selasa (2/4/2019), siang.

Pelaku produksi arak, Suwarno (50), warga setempat, tak lain merupakan residivis atas kasus yang sama sebelumnya.

Saat ditanya petugas terkait masih nekat beroperasi, pelaku sulit menjawab.

Namun Suwarno menyebut keuntungan dari bisnis haram tersebut.

"Keuntungannya cuma Rp 100 ribu," Kata pelaku dihadapan petugas.

Sambil tertunduk malu pria berkaus tahanan orange itu menjelaskan detail, untuk biaya produksi per drum arak nilainya Rp 500 ribu dan bisa jadi 2 kardus arak siap edar.

Ahmad Dhani Ceritakan Kronologi Kasus Vlog Idiot yang Bertepatan Ultah Ayahnya, Dhani: Strong!

Sempat Sapa Ribuan Millenial, Sandiaga Uno Kecele Ternyata Millenial itu Menunggu Atta Halilintar

Ayah Pedangdut Uut Permatasari Tewas Kecelakaan Motor di Sidoarjo, Begini Kronologi Lengkapnya

Per kardus dijualnya seharga Rp 300 ribu, jadi kalau dua dus bisa dapat Rp 600 ribu.

Untuk penjualan sendiri ia mengaku biasa bertransaksi di sebuah tempat alas jati.

Namun dia mengaku tidak mengenal siapa yang membeli, hanya saja ada perjanjian menjemput di lokasi yang dimaksud.

"Ini ada tiga drum baceman arak, per drum saya untung Rp 100 ribu. Rinciannya produksi Rp 500 ribu dan bisa dijual Rp 600 ribu. Yang beli saya tidak tahu, kalau per botol Rp 25 ribu," Jawabnya dengan tangan terborgol.

Sementara itu, Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono menyatakan, akan komitmen memberantas miras arak di Bumi Wali.

Dia meminta jajarannya untuk terus mengendus apabila ada indikasi sebuah tempat produksi arak.

"Kita komitmen 2019 zero miras, kita akan buru terus," Ucapnya didampingi Bupati Fathul Huda dan Komandan Kodim Letkol Nur Wicahyanto.

Harga Sapi Jantan di Pamekasan Diprediksi Naik hingga Rp 1 Juta Per Ekor Jelang Bulan Ramadan

Kalah dari Madura United, Persela Lamongan Serahkan Nasib Dua Pemain Asing ke Manajemen

Tiga Jam Setelah Masuk Kamar Orang Tuanya di Lamongan, Bapak Muda Anak Satu ini Malah Meregang Nyawa

Perwira berpangkat dua melati di pundak itu menjelaskan, dari penggerebekan ini petugas mengamankan 3200 liter baceman (bahan baku arak, red) yang disimpan di sebuah kolam bak, pengganti drum.

Setidaknya pria yang pernah ditangkap dua kali ini, per hari bisa berproduksi arak siap edar 400 liter.

"Kita akan jerat undang-undang pangan ancaman hukuman 15 tahun penjara, bukan lagi tipiring agar jera," Pungkasnya.

Diketahui, dalam penggrebekan ini petugas mengamankan tiga dandang, satu tungku, tiga tabung lpg, dan sejumlah perangkat produksi arak lainnya. (Mochammad Sudarsono)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved