Guru Honorer Dimutilasi

Dua Pelaku Pembunuhan Guru Honorer Diduga Teman Dekat Korban, Tersangka Punya Peran Masing-Masing

Terungkap pelaku pembunuhan dan mutilasi guru honorer di Blitar diduga merupakan teman dekat korban.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA/SAMSUL HADI
Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar bersama sejumlah anggota menyisir sungai di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019). 

Kombes Pol Frans Barung Mangera tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.

Namun, kuat dugaan jika korban memiliki orientasi relasi seksual sejenis.

"Ada kecenderungan ke arah situ sih," ucap dia.

Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Guru Honorer Diduga Dimutilasi di Wilayah Kabupaten Kediri

Saksi Bertingkah Gemulai

Polisi sudah memeriksa sejumlah teman korban sebagai saksi semuanya adalah pria dan bertingkah gemulai alias kemayu.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan, sudah ada lima teman korban yang dimintai keterangan sebagai saksi.

Kelima teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua laki-laki.

Rata-rata teman korban yang diperiksa sebagai saksi bertingkah gemulai.

"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga," kata AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).

Cari Kepala Mayat Guru Honorer Dimutilasi di Blitar, Polisi Hanya Temukan Dua Pakaian Dalaman ini

Soal informasi yang berkembang di luar kalau korban adalah LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), Heri enggan berkomentar.

Tapi Heri juga tidak menyangkal soal informasi yang berkembang di luar itu.

"Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu. Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar," tegas AKP Heri Sugiono.

Sedangkan sosok korban sendiri juga dikenal sebagai pria yang berperilaku seperti perempuan atau gemulai.

Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.

"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orang tua," kata Surahmat.

Keadaan Pelaku Penyebar Hoax Bupati Sampang Terpuruk, Tak Berani Pegang Ponsel dan Orangtuanya Sakit

Jeda Waktu Lebih Banyak, Arema FC Siap Hadapi Persebaya atau Madura United di Final Piala Presiden

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved