Berita Jatim

Angka Perceraian Jatim Tertinggi, Gubernur Khofifah Pusing, Curhat Sehari Teken 17 Berkas Cerai

Angka Perceraian Jatim Tertinggi, Gubernur Khofifah Pusing, Curhat Sehari Teken 17 Berkas Cerai

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberi keterangan ke media, di Gedung Grahadi, Sabtu (23/3/2019). 

Angka Perceraian Jatim Tertinggi, Gubernur Khofifah Pusing, Curhat Sehari Teken 17 Berkas Cerai 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbagi masalah yang dihadapi Jawa Timur saat bertemu dengan para rektor perguruan tinggi keagamaan Islam di Gedung Grahadi, Selasa (9/4/2019).

Terutama terkait masalah provinsi Jawa Timur yang menduduki peringkat tertinggi di Indonesia untuk angka perceraian. Yang menurutnya harus bersama-sama diatasi oleh lintas sektor.

"Jawa Timur ini tertingginya banyak, perceraian tertinggi, pernikahan dini usia juga tertinggi, lalu gini rasio juga," kata Khofifah.

Bonek Asal Jember yang Tewas Ternyata Santri Ponpes di Banyuwangi, Pertama Kali Mbonek Tanpa Izin

Bahkan, di kesempatan itu Khofifah menceritakan, dalam sehari ia harus menandatangani 17 berkas perceraian ASN Pemprov Jawa Timur.

Hal itu sempat membuatnya pusing saat rapat terbatas bersama jajaran pejabat pemprov.

"Mungkin saat itu jajaran OPD barang kali ada yang sadar, saya sampai sedih. Sehari itu saya harus tanda tangani 17 berkas cerai," tegasnya.

"Dari data itu 12 diantaranya guru, 4 dari rumah sakit, untungnya yang dari pemprov hanya 1," imbuh Khofifah.

Sering Dianiaya, Dipukul & Lengan Digigit, Istri Siri Laporkan Anggota DPRD Pamekasan ini ke Polisi

Begitu juga dengan nikah dini usia yang Jatim jug menduduki posisi teratas di Indonesia.

Menurut Khofifah hal ini juga harus menjadi perhatian juga oleh perguruan tinggi kegamaan Islam.

Agar turut memberikan penguatan di masyarakat.

"Kita ingin agar panjenengan semua itu memberikan penguatan dalam upaya pengentasan masalah ini," katanya.

Keracunan Air Ketuban, Tubuh Balita di Mojokerto ini Hanya Tinggal Tulang dan Kulitnya Saja

Terutama dalm hal sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat dan generasi muda.

Selain itu, Khofifah juga berbagi terkait data rata-rata lama sekolah di Jawa Timur.

Dimana saat ini posisinya rerata lama sekolah warga Jawa Timur adalah 7,39 tahun.

Artinya masih banyak warga Jatim yang putus sekolah di kelas satu SMP atau MTS.

Hal ini berpengaruh pada profil tenaga kerja Jawa Timur. Dimana hampir 47 persen lulus SD dan 18 persen tidak lulus SMP.

Tinggal Bersama Suami Siri, Sulami Tewas Mengenaskan di Teras Rumahnya Dengan Perut Robek

Hal tersebut membuat mereka menjadi tenaga kerja tak berketerampilan.

"Maka kami minta Ma'had Ali, agar kami dibantu bagaimana mereka bisa paling tidak mendapatkan program kejar paket c. Karena mereka yang menjadi pemberat Indes Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur," pungkas Khofifah.

Pria Gaptek ini Dengan Mudah Mencuri Sejumlah HP, Tapi Kebingungan Saat Menjualnya Hingga Kena Karma

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved