Berita Bangkalan
Keluarga Pasien Pukul Satpam RSUD Syamrabu Bangkalan & Aksinya Terekam CCTV, Begini Pengakuan Pelaku
Keluarga Pasien Pukul Satpam RSUD Syamrabu Bangkalan dan Aksinya Terekam CCTV, Begini Pengakuan Pelaku.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
Keluarga Pasien Pukul Satpam RSUD Syamrabu Bangkalan & Aksinya Terekam CCTV, Begini Pengakuan Pelaku
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Pelaku pemukulan terhadap satpam RSUD Syamrabu Bangkalan, Musfikon (40) warga Desa Katol Timur, Kecamatan Kokop, Bangkalan Madura, hadir dalam mediasi yang digelar di ruang Wadir Umum Dr Farhat Surya Ningrat SpKK, Rabu (10/4/2019).
Mediasi ini, buntut pemukulan yang dilakukan Musfikon, keluarga pasien terhadap M Toha, satpam RSUD Syamrabu Bangkalan dan terekam CCTV di Ruang UGD, alias kasus satpam rumah sakit dipukuli.
M Toha yang berpakaian dinas menghampiri Musfikon yang tengah duduk di sisi kiri depan pintu masuk UGD.
Tiba-tiba Musfikon berdiri sambil melayangkan tangan kanan mengenai wajah M Toha. Tak puas, tangan kanan Mufikon kembali meninju wajah M Toha hingga topinya terjatuh.
Terakhir, tangan kirinya juga melayangkan bogem mentah ke kepala M Toha.
Menurut Musfikon, dirinya terbawa emosi hingga bertindak reflek yang berujung pemukulan terhadap M Toha di depan Ruang UGD Syamrabu Bangkalan, Senin (8/4/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Saya minta maaf. Saya menyadari salah, tidak semestinya bertindak seperti itu. Apalagi di rumah sakit," ungkap Musfikon di hadapan awak media usia mediasi.
• Sopir Trailer Ngegas, Bonek Jember Meregang Nyawa Pegang Barang Berharga, Ini Kronologi Lengkapnya
• Keracunan Air Ketuban, Tubuh Balita di Mojokerto ini Hanya Tinggal Tulang dan Kulitnya Saja
Ia mengaku heran dan menyesali atas tindakan reflek terhadap M Toha.
Emosi labil hingga tak terkontrol itu dipicu karena kondisi salah seorang anggota keluarganya tengah mendapatkan pelayanan medis di Ruang UGD.
"Saya kalut dan bingung karena kondisi orang tua sudah 'mati' separuh. Kaki tak bergerak namun tubuhnya selalu berontak," tegasnya.
Wadir Umum RSUD Syamrabu Bangkalan Dr Farhat Surya Ningrat SpKK mengungkapkan, pihak rumah sakit sebatas memfasilitasi mediasi antara pelaku dan korban (satpam rumah sakit dipukuli).
"Secara personal sudah saling memaafkan. Namun secara hukum telah dilimpahkan ke aparat," katanya.
• Bonek Asal Jember yang Tewas Ternyata Santri Ponpes di Banyuwangi, Pertama Kali Mbonek Tanpa Izin
• Posesif, Suami Beri Pukulan Setiap Istri Dapat Like di Facebook, Wajah Istri Lebam Susah Dikenal
• Angka Perceraian Jatim Tertinggi, Gubernur Khofifah Pusing, Curhat Sehari Teken 17 Berkas Cerai

Terkait pengamanan di area rumah sakit, lanjutnya, pihak RSUD Syamrabu telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kodim 0829 Bangkalan untuk pembinaan para satpam.
"Ada aturan di internal kami. Salah satunya, keluarga pasien tidak boleh berada di sekitar UGD. Karena ada lalu-lalang pasien dan tenaga medis," paparnya.
Aksi pemukulan yang dilakukan Musfikon terhadap satpam M Toha terekam CCTV di Ruang UGD.
M Toha yang berpakaian dinas menghampiri Musfikon yang tengah duduk di sisi kiri depan pintu masuk UGD.
Tiba-tiba Musfikon berdiri sambil melayangkan tangan kanan mengenai wajah M Toha.
Tak puas, tangan kanan Mufikon kembali meninju wajah M Toha hingga topinya terjatuh.
Terakhir, tangan kirinya melayangkan bogem mentah ke kepala M Toha.
Seorang pria menghapiri dan mengambil topi satpam warna biru milik M Toha.
• Sering Dianiaya, Dipukul & Lengan Digigit, Istri Siri Laporkan Anggota DPRD Pamekasan ini ke Polisi
• Kapolres Lewat Lihat Motor Kecelakaan, Awalnya Dikira Laka Biasa, Tak Tahunya Ada Uang Ratusan Juta
Sementara Musfikon yang mengenakan peci hitam, kemeja putih, dan sarung motif kotak-kotak warna biru masih mondar-mandir di area jalur evakuasi pasien.
Dr Farhat meminta masyarakat pengguna fasilitas RSUD Syamrabu untuk saling menjaga dan menghormati apa yang menjadi ketentuan di lingkungan rumah sakit.
"Jika ada pelayanan yang dinilai kurang baik, informasikan di mana letak permasalahannya," tegasnya.
Pembina Satpam RSUD Syamrabu Bangkalan, Sertu Budiono menegaskan, selain menjaga sekaligus mengamankan wilayah rumah sakit, pihaknya juga mensosialisasikan aturan main sesuai prosedur yang diterapkan.
"Kami fleksibel saja karena masyarakat kita juga. Jika menyadari kesalahannya, kita selesaikan di sini. Soal kepolisian (laporan), kami yang tindak lanjut," tegasnya.
Ia berharap insiden penganiayaan atau pemukulan tidak terulang kembali di masa mendatang.
"Ingin yang terbaik, tidak ada lagi sikap kolot atau bertindak kriminal," pungkas Budiono.
• Pria Gaptek ini Dengan Mudah Mencuri Sejumlah HP, Tapi Kebingungan Saat Menjualnya Hingga Kena Karma
• Tinggal Bersama Suami Siri, Sulami Tewas Mengenaskan di Teras Rumahnya Dengan Perut Robek