Berita Ekonomi
Terapkan Konsep Kultur dan Partisipatoris, KEIN Puji Program Pengetasan Kemiskinan Ala Pakde Karwo
Terapkan Konsep Kultur dan Partisipatoris, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Puji Program Pengetasan Kemiskinan Ala Pakde Karwo.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Mujib Anwar
Terapkan Konsep Kultur dan Partisipatoris, KEIN Puji Program Pengetasan Kemiskinan Ala Pakde Karwo
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengapresiasi program pengentasan kemiskinan yang telah diterapkan oleh mantan Gubernur Jatim, Soekarwo (Pakde Karwo) selama dua periode memerintah Provinsi Jatim mulai 2009 hingga 2019.
Menurut Arif Budimanta, salah satu poin penting dari program-program pengentasan kemiskinan yang telah diterapkan Pakde Karwo adalah konsep partisipatoris atau mau mendengar, serta meletakkan kultur dalam pembangunan.
"To listen itu sangat penting yaitu semangat yang paling dasar untuk memahami kebudayaan dan karakter dalam diri orang yang miskin itu seperti apa," ujarnya, ditemui usai Diskusi Kelompok Terarah Sistem Ekomomi Pancasila dalam Praktik, di Kantor Bappeda Provinsi Jatim, Surabaya, Kamis (11/4/2019).
• UPDATE TERKINI, Hasil Survei Pilpres 9 Lembaga, 6 Menangkan Jokowi-Maruf 3 Unggulkan Prabowo-Sandi
• Dapat Gelar Doktor HC Ilmu Pendidikan Islam dari UINSA, Pakde Karwo Sebut Belum Khatam Jadi Santri
Ketika persoalan tersebut sudah didengar maka arah penentuan kebijakan tersebut akan tepat.
Arif Budimanta juga memuji program Jalin Kesra dan Jalin Matra yang telah diterapkan Pakde Karwo dinilainya sangat signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan di Jatim. Bahkan menjadikan masyarakat miskin bisa mandiri.
"Salah satu poin pentingnya adalah pembagian cluster masyarakat miskin, ini membutuhkan perencanaan yang matang dan konsistensi kebijakan yang terus menerus," tegasnya.
Dari pembagian kelas tersebut, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan tepat sasaran.
Dari Program Jalin Matra misalnya, terbukti bisa menanggulangi feminisasi kemiskinan.
• Isu Politik Pecah Belah Rakyat, AHY Ziarah Makam Bung Karno Bersama Pakde Serukan Semangat Persatuan
• Dilaporkan Selingkuh, Kadishub Bojonegoro dan Kadinsos Kota Pasuruan Punya 4 Video Adegan Ranjang
Hal tersebut terlihat dari hasil evaluasi Universitas Negeri Malang (UM) pada tahun 2018 yang dipaparkan Pakde Karwo pada FGD tersebut.
Dari hasil evaluasi tersebut menunjukkan peningkatan pendapatan Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) sebesar Rp 581.133 yaitu dari rata-rata Rp 915.00 menjadi Rp 1.496.133.
Terakhir, Arif Budimanta juga mengapresiasi Pakde Karwo yang telah memberikan empowering (memberdayakan) orang miskin agar status sosialnya naik melalui distribusi aset.
"Pakde Karwo waktu di Jatim mengembangkan kredit usaha rakyat untuk usaha kecil menengah ini bagian dari distribusi aset, jadi untuk mengakses modal ini bukan hanya oleh pemodal besar tapi yang baru akan memulai pun bisa mendapatkannya," ucapnya.
Hal serupa, lanjut Arif juga sudah dilakukan di tataran Pemerintah pusat melalui KUR dan distribusi aset tanah salah satunya melalui program kehutanan sosial.
"Dan ini harus ada intervensi yang tepat dari pemerintah. Saya rasa program yang baik ini bisa diteruskan oleh pemerintah daerah yang ada saat ini," tegas Arif Budimanta.
• Kunjungi Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, AHY dan Pakde Karwo Mendapat Sorban Putih dari KH Zubair
• Angka Perceraian Jatim Tertinggi, Gubernur Khofifah Pusing, Curhat Sehari Teken 17 Berkas Cerai
Pengentaskan Kemiskinan Harus Dengarkan Suara Masyarakat
Sementara itu, mantan Gubernur Jatim saat menjadi keynote speaker dalam Diskusi Kelompok Terarah Sistem Ekomomi Pancasila dalam Praktik di Bappeda Jatim, Pakde Karwo memaparkan strategi pengentasan kemiskinan di Jatim pada jaman pemerintahannya dengan tema 'Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik'.