Guru Honorer Dimutilasi

Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Mengaku Kesulitan saat Eksekusi Kepala Korban hingga Putus

AP mengaku orang yang pertama kali memotong leher guru honorer dimutilasi, sempat mengalami kesulitan saat mengeksekusi korban

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DIDIK MASHUDI, kolase
Korban semasa hidup (kiri) dan suasana rumah pelaku pembunuh guru honorer dimutilasi (kanan) 

"Iya, kami potong berdua bergantian," tegas AP.

Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pembunuhan Guru Honorer, Pemburuan Pelaku Dilakukan di Wilayah Jatim

Polisi Pastikan Tersangka Pembunuhan Guru Honorer Lebih dari Seorang, Diduga Kenal Dekat Korban

AP melanjutkan, ia dan AS kemudian memasukan potongan tubuh korban ke dalam koper setelah proses mutilasi selesai.

Koper yang digunakan tersangka untuk menyimpan potongan tubuh korban merupakan milik ibu AS.

"Kami masukan ke dalam koper berdua juga," katanya.

Setelah itu, keduanya langsung membuang koper berisi potongan tubuh korban ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

"Kami berdua buang koper itu di sungai," tandasnya.

Dua Pelaku Pembunuhan Guru Honorer Diduga Teman Dekat Korban, Tersangka Punya Peran Masing-Masing

Inilah Sosok Pria Terakhir yang Bertemu Guru Honorer Sebelum Tewas Dimutilasi, Belum Lama Berkenalan

Pakai Koper Ibunya

AS (34) ternyata menggunakan koper milik ibunya, N (55) untuk membungkus jasad korban.

Ibu AS, N mengatakan, anaknya sempat meminta maaf kepadanya soal koper itu dan mengaku koper miliknya telah dijual. 

"Waktu itu, saya baru pulang salat subuh dari masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya," kata N saat di Polres Blitar Kota, Jumat (12/4/2019).

"Dia bilang mak, saya minta maaf, koper e kulo sade, payu Rp 200.000 (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) saya buat tambahan modal," sambung dia.

Persebaya Surabaya Gagal Juara Piala Presiden 2019, Manajer Bajul Ijo Beri Apresiasi Timnya

Pada hari itu, sekitar pukul 07.00 WIB, N juga melihat AS membakar pakaian di depan rumah.

Tetapi, N tidak tahu pakaian siapa yang dibakar anaknya di depan rumah.

Ada dugaan, pakaian yang dibakar AS di depan rumah merupakan pakaian korban.

Dua hari setelah itu, N baru mendengar kabar ada penemuan mayat dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Arema FC Juara Piala Presiden 2019, Gubernur Jatim Siap Undang Singo Edan ke Gedung Negara Grahadi

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved