Berita Malang
Pasar Comboran Kota Malang Sepi Pengunjung, Disperindag Pemkot Malang Persilahkan Perkawinan
Pasar Comboran Kota Malang Sepi Pengunjung, Disperindag Pemkot Malang Persilahkan Perkawinan.
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pemkot Malang melalui Dinas Perdagangan mempersilahkan kepada masyarakat untuk memakai Pasar Comboran sebagai tempat pernikahan, alias tempat Perkawinan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan, hal itu dilakukan sebagai upaya agar Pasar Comboran tidak sepi dari pengunjung.
Berbagai upaya memang telah direncanakan oleh Dinas Perdagangan Kota Malang.
Salah satunya ialah mempersilahkan siapa saja untuk menggunakan lahan kosong yang terdapat di Pasar Comboran.
Bagi masyarakat yang akan memakai lahan kosong tersebut nanti bisa langsung izin ke kepala pasar atau ke Dinas Perdagangan.
"Buatlah event-event menarik di sini, seperti nobar, pernikahan atau yang lain. Kami persilahkan dan gratis tidak ada pungutan biaya tambahan," ujarnya, Minggu (14/4/2019).
• Pelaku Kasus Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengguna Sabu, Polisi Temukan Alat Isap di Rumahnya
• Menantu Bakar Mertua Hidup-hidup Ditangkap, Beraksi Saat Salat Jumat dan Penyebabnya Sepele Banget
• BTS Resmi Jadi Artis Pertama di Dunia Pecahkan Rekor Penonton YouTube Tercepat Lewat MV Boy With Luv
Meskipun dibuat gratis, Wahyu Setianto hanya mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan pasar saja.
"Nanti akan kami lakukan pengecatan di sini, tapi nunggu anggaran turun dulu," ucapnya.
Dari pantauan Suryamalang.com (Grup Tribunmadura.com), Pasar berlantai tiga itu memang terlihat sepi.
Tidak banyak pengunjung yang sedang berbelanja di dalam pasar tersebut.
Aktifitas pembeli dan pedagang hanya ramai di lantai dasar saja.
Sementara untuk di lantai dua dan lantai tiga banyak lapak-lapak pedagang yang tutup.
Dari data yang diperoleh dari Dinas Perdagangan, terdapat 300 lapak pedagang di Pasar Comboran.
Wahyu juga berencana akan menertibkan pedagang yang berada di dalam Pasar Comboran.
• HASIL AKHIR - Hancurkan Persebaya Dua Gol Tanpa Balas, Arema FC Juara Piala Presiden & Cetak Sejarah
• Sopir Trailer Ngegas, Bonek Jember Meregang Nyawa Pegang Barang Berharga, Ini Kronologi Lengkapnya
Hal itu dikarenakan banyak lapak pedagang yang tutup.
Salah satunya ialah dengan memberikan sosialisasi dulu kepada para pedagang.
"Nanti akan kami beri sticker di depan lapak, kami tunggu dua hingga tiga bulan. Kalau masih tidak ada respon akan kami ambil alih," ujarnya.
Wahyu juga mempersilahkan kepada masyarakat untuk menghuni lapak-lapak yang ada di Pasar Comboran.
Asalkan pedagang baru tersebut harus buka setiap hari dan tidak tutup.
"Ini kan aset Pemkot Malang, jadi bisa saja kami ambil alih. Silahkan yang mau berjualan gratis di sini," ujarnya.
Meskipun demikian, tidak semua pasar di Kota Malang yang lapaknya bisa diambil alih Pemkot Malang.
"Sementara ini saja, kami harus konsentrasi ke satu titik dulu. Jika ini berjalan dengan lancar, maka kami akan coba ke tempat lain," imbuhnya.
• Sering Bersolek Mirip Cewek, AS Bunuh Guru Honorer Dimutilasi Usai Pulang Menjadi TKI di Malaysia
• Game Online Bikin Tagihah Telepon Jebol Rp 11 Juta, Begini Cara Urus Refund saat Ditolak Google Play
Sementara itu, sepinya pengunjung juga dialami oleh Aminah (40) satu diantara pedagang yang ada di Pasar Comboran.
Ia mengaku, bahwa sepinya pengunjung ini menjadi faktor utama para pedagang yang memilih menutup lapaknya.
"Ya gimana lagi, kondisi pasar di sini memang sepi. Tapi kalau saya tutup saya jadi tak ada penghasilan lagi," tandasnya. (Rifky Edgar)
• Lihat Kekasihnya Bonceng Cewek Lain, Gadis Madura Bunuh Diri Terjun ke Sungai, Begini Kisah Pilunya
• Nama Calon Menteri di Bawah Kabinet Prabowo Subianto-Sandiaga, Ada Dahlan Iskan hingga Rocky Gerung