Banjir di Malang
BPBD Malang Petakan 16 Kecamatan Rawan Banjir, Ini Penyebab dan Upaya Penanganannya
BPBD Kabupaten Malang mengidentifikasi 16 kecamatan sebagai wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana banjir setiap tahun saat musim hujan tiba
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Taufiq Rochman
Ringkasan Berita:
- BPBD mengidentifikasi 16 kecamatan di Malang sebagai daerah berpotensi tinggi banjir setiap musim hujan
- Pendangkalan dan penyempitan sungai, alih fungsi lahan, anomali cuaca, curah hujan tinggi di hulu, serta sedimentasi akibat sampah menjadi faktor utama penyebab banjir
- BPBD melakukan normalisasi sungai, pemasangan tanggul, dan akan menanam 10 ribu bibit pohon di Pujon dalam upaya menanggulangi persoalan itu
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - BPBD Kabupaten Malang mengidentifikasi 16 kecamatan sebagai wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana banjir setiap tahun saat musim hujan tiba.
Menurut Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Ikhwanul Muslimin, fenomena banjir ini bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan kombinasi kompleks antara faktor alamiah dan intervensi dari faktor manusia.
"Jadi penyebab banjir itu pemicunya busa karena perubahan konstruksi sungai."
"Yang pertama terjadi pendangkalan, kedua penyempitan, dan ketiga karena alih fungsi fungsi lahan sawah atau perkebunan menjadi hunian," kata Ikhwanul saat dikonfirmasi.
Penyebab lainnya dipengaruhi oleh anomali cuaca.
Baca juga: BPBD Sampang Keluarkan Peringatan Dini, Warga Diminta Waspadai Angin Puting Beliung
Yakni ketika musim kemarau terjadi hujan, dan sebaliknya musim hujan bisa terjadi kemarau.
Dan yang tak kalah penting, curah hujan dengan intensitas tinggi di hulu berdampak pada peningkatan volume air di hilir.
Belum lagi di hilir terjadi sedimentasi besar-besaran.
"Orang buang sampah menumpuk terjadi sedimentasi," jelasnya.
Wilayah Rawan Banjir
Ia menyebutkan, daerah berpotensi terjadi banjir meliputi Kecamatan Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Kasembon, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Dau, Kecamatan Singosari, Kecamətan Lawang.
Kemudian ada di Kecamatan Pakis, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Dampit, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Kalipare, dan Kecamatan Wagir.
Seperti di Kecamatan Sumbermanjing Wetan setiap tahunnya menjadi langganan banjir rob.
Mantan Camat Kepanjen itu menjelaskan jika daerah tersebut kondisi permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air.
"Saat terjadi banjir rob, pasti air itu mengalir ke laut tapi kembali (ke daratan). Itu penyebabnya karena pendangkalan," bebernya.
| Kisah Guru dari Pelosok Bangkalan: Filosofi Berkebun Mengantarnya Lulus S2 Cumlaude |
|
|---|
| Pamekasan Gempar, Pria Nekat Lakukan Penganiayaan, Bermula dari Geber-geber Motor |
|
|---|
| Remaja 16 Tahun di Bojonegoro Bernasib Tragis, Jatuh Masuk Jurang dan Terbakar Bersama Motor CB |
|
|---|
| Siswa MTs di Jombang Meninggal Mendadak Saat Kegiatan Belajar, Polisi Lakukan Penelusuran |
|
|---|
| Modus Duda Anak 1 Kencai Gadis Lugu dan Ajak Ngamar di Hotel, Ending Ditangkap Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Desa-Sitiarjo-Kecamatan-Sumbermanjing-Wetan-Malang-usai-banjir-Sabtu-2092025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.