Banjir di Malang

BPBD Malang Petakan 16 Kecamatan Rawan Banjir, Ini Penyebab dan Upaya Penanganannya

BPBD Kabupaten Malang mengidentifikasi 16 kecamatan sebagai wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana banjir setiap tahun saat musim hujan tiba

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa/BPBD Kabupaten Malang
BANJIR - Kondisi Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (20/9/2025). Akibat hujan deras mengakibatkan sungai meluap dan menyebabkan banjir. 

Ringkasan Berita:
  • BPBD mengidentifikasi 16 kecamatan di Malang sebagai daerah berpotensi tinggi banjir setiap musim hujan
  • Pendangkalan dan penyempitan sungai, alih fungsi lahan, anomali cuaca, curah hujan tinggi di hulu, serta sedimentasi akibat sampah menjadi faktor utama penyebab banjir 
  • BPBD melakukan normalisasi sungai, pemasangan tanggul, dan akan menanam 10 ribu bibit pohon di Pujon dalam upaya menanggulangi persoalan itu

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - BPBD Kabupaten Malang mengidentifikasi 16 kecamatan sebagai wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana banjir setiap tahun saat musim hujan tiba.

Menurut Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Malang, Ikhwanul Muslimin, fenomena banjir ini bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan kombinasi kompleks antara faktor alamiah dan intervensi dari faktor manusia.

"Jadi penyebab banjir itu pemicunya busa karena perubahan konstruksi sungai."

"Yang pertama terjadi pendangkalan, kedua penyempitan, dan ketiga karena alih fungsi fungsi lahan sawah atau perkebunan menjadi hunian," kata Ikhwanul saat dikonfirmasi. 

Penyebab lainnya dipengaruhi oleh anomali cuaca.

Baca juga: BPBD Sampang Keluarkan Peringatan Dini, Warga Diminta Waspadai Angin Puting Beliung

Yakni ketika musim kemarau terjadi hujan, dan sebaliknya musim hujan bisa terjadi kemarau. 

Dan yang tak kalah penting, curah hujan dengan intensitas tinggi di hulu berdampak pada peningkatan volume air di hilir.

Belum lagi di hilir terjadi sedimentasi besar-besaran. 

"Orang buang sampah menumpuk terjadi sedimentasi," jelasnya. 

Wilayah Rawan Banjir

Ia menyebutkan, daerah berpotensi terjadi banjir meliputi Kecamatan Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Kasembon, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Dau, Kecamatan Singosari, Kecamətan Lawang. 

Kemudian ada di Kecamatan Pakis, Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Dampit, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gedangan, Kecamatan Kalipare, dan Kecamatan Wagir. 

Seperti di Kecamatan Sumbermanjing Wetan setiap tahunnya menjadi langganan banjir rob.

Mantan Camat Kepanjen itu menjelaskan jika daerah tersebut kondisi permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air.

"Saat terjadi banjir rob, pasti air itu mengalir ke laut tapi kembali (ke daratan). Itu penyebabnya karena pendangkalan," bebernya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved