Berita Terkini Bangkalan

Kisah Guru dari Pelosok Bangkalan: Filosofi Berkebun Mengantarnya Lulus S2 Cumlaude

Inilah sosok Musyarrofah, guru dari pelosok Bangkalan lulus Magister Predikat Cumlaude di UBI Banyuwangi

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Istimewa
SEDERHANA DAN BERPRESTASI - Guru kelas IX Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Tanjung Bumi, Musyarrofah, Spd, MPd membantu suami, Ariyanto Wasiso bersama putrinya di kebun singkong pekarangan rumahnya, Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Minggu (16/11/2025). Ia baru saja menyandang gelar Magister Administrasi Pendidikan dengan predikat Cumlaude dalam Wisuda Sarjana XVII dan Pascasarjana V UBI Tahun Akademik 2024-2025 di Aston Banyuwangi Hotel and Convention Centre, Sabtu (15/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Filosofi berkebun menjadi sumber keteguhan Musyarrofah dalam menempa kesabaran, kemandirian, dan semangat belajar hingga berhasil meraih gelar Magister Administrasi Pendidikan dengan predikat Cumlaude (IPK 3,86)
  • Di tengah kesibukan sebagai guru, Musyarrofah tetap aktif berkarya, menulis ilmiah, mengikuti berbagai lomba, dan terlibat sebagai Guru Penggerak
  • Beasiswa dari kerja sama PGRI Bangkalan dan UBI Banyuwangi membuka jalan bagi Musyarrofah dan 44 guru lainnya melanjutkan pendidikan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Inilah sosok Musyarrofah, guru dari pelosok Bangkalan lulus Magister (S2) Predikat Cumlaude di UBI Banyuwangi.

Kebun adalah guru terbaik untuk menempa kesabaran dan menuai harapan.

Sebuah filosofi yang lahir dari kebun pekarangan rumah Musyarrofah, SPd, MPd di Desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan hingga menuntun langkah suksesnya meraih predikat Cumlaude lulusan Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Bhakti Indonesia (UBI) Banyuwangi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,86.  

Suasana hiruk pikuk kegembiran dalam momen sakral gelaran Wisuda Sarjana XVII dan Pascasarjana V UBI Tahun Akademik 2024-2025 di Aston Banyuwangi Hotel and Convention Centre, Sabtu (15/11/2025), masih membekas di benak Musyarrofah saat perjalanan pulang ke Bangkalan.

Diselimuti perasaan bangga berbalut haru, guru kelas IX Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Tanjung Bumi itu tiba di rumah dengan sambutan hangat dari suami, Ariyanto Wasiso dan kedua anaknya.

Baca juga: Perjuangan Sanusi, Pengusaha Sumenep Raih Magister di Tengah Kesibukan Urus Travel Haji dan Umrah

“Kebetulan kemarin suami tidak ikut. Meski saya anak kampung dari pelosok desa terpencil, alhamdulillah bisa menyelesaikan pendidikan Program Magister,” ungkap Musyarrofah kepada Tribun Madura saat membersihkan hama rumput di kebun jagung samping rumahnya, Minggu (16/11/2025).  

Meski di tengah kesibukannya sebagai seorang guru, namun perempuan kelahiran 1978 itu selalu meluangkan waktu untuk membantu suami saat berkebun menanam sayuran, jagung, kacang, hingga singkong.

Momen itu disebut Musyarrofah secara tidak langsung telah mengajarkannya tentang prinsip-prinsip kehidupan mendasar seperti kesabaran dan kemandirian.

Baginya, menanam mengajarkan untuk menunggu dengan sabar, merawat tanaman, dan berharap hasil terbaik pada waktunya.  

“Seorang pengajar tugasnya bukan hanya mengajar, apalagi saat ini perkembangan zaman berkembang sangat pesat melalui berbagai macam teknologi."

"Kami sebagai guru harus terus mengembangkan kompetensi di bidang apapun, asal mampu menunjang peningkatan aktivitas dan kompetensi sebagai guru, belajar, dan terus belajar,” jelasnya.

Lulus Cumlaude

Cumlaude adalah predikat istimewa sebagai wujud apresiasi istimewa yang diberikan pihak kampus atas keberhasilan prestasi akademik mahasiswa selama kuliah dengan IPK di atas 3,76 hingga 4,00. 

“Alhamdulillah saya mendapatkan predikat cumlaude. Saya punya prinsip bahwa guru itu adalah profesi yang dituntut sabar, tanpa berhenti untuk mengajar, mengatasi kendala dalam profesi, dan harus mencari solusi untuk kebaikan anak-anak didik di masa mendatang,” tegasnya.

Sejak mulai mengajar di SMPN 1 Tanjung Bumi pada tahun 2005 silam, Musyarrofah memang dikenal rajin menghasilkan karya tulis ilmiah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved