Guru Honorer Dimutilasi
Guru Honorer Dimutilasi dan Pelaku adalah Pasangan Sesama Jenis, Begini Awal Kedekatan Keduanya
Pelaku dan korban guru honorer dimutilasi disebut merupakan pasangan sesama jenis, pertama kali berkenalan dari media sosial.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Pelaku dan korban guru honorer dimutilasi disebut merupakan pasangan sesama jenis, pertama kali berkenalan dari media sosial.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pelaku, AS dan korban kasus guru honorer dimutilasi, Budi Hartanto, diketahui memiliki disorientasi relasi seksual.
Pelaku dan korban kasus guru honorer dimutilasi merupakan pasangan sesama jenis.
AS dan guru honorer dimutilasi berkenalan sejak Juli 2018.
• Tubuh Guru Honorer Dimutilasi Tanpa Kepala, Polisi Ungkap Penyebab Korban Tewas sebelum Dieksekusi
• Tersangka Akui Tak Berniat Penggal Kepala Guru Honorer Dimutilasi, Minta Maaf dan Doakan Korban
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiyono mengatakan, keduanya berkenalan melalui media sosial 'Hornets'.
Dari media sosial itu, keduanya melanjutkan hubungan menjadi sepasang kekasih.
Dalam menjalin relasi keintiman, keduanya memainkan peran yang berbeda.
"AS bertindak sebagai perempuan, si korban sebagai laki-lakinya," kata Kombes Pol Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).

Menurut Kombes Pol Gupuh Setiyono, AS mengaku sangat menyayangi korban.
AS juga tidak segan memberikan apapun keinginan korban.
"Makanya siapa akan memberikan apapun yang diminta korban," lanjut Kombes Pol Gupuh Setiyono.
Keduanya, terhitung sudah empat kali melakukan hubungan intim.
Tiga momen hubungan intim keduanya, sebelumnya dilakukan di rumah AS di Blitar.
• Terkuak Motif Pembunuh Guru Honorer Mutilasi Korban Jadi Beberapa Bagian, Tak Cukup dalam Koper
• Kronologi dan Motif Guru Honorer Dimutilasi, Korban Sempat Cekcok dengan Pasangan Sesama Jenisnya
Terakhir, keduanya melakukan hubungan itu di warungnya, sesaat sebelum insiden pembunuhan itu terjadi.
"Sebelum dibunuh AS dan korban berhubungan dulu di sebuah ruangan di dalam warung," jelas Kombes Pol Gupuh Setiyono.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela menambahkan, korban memiliki orientasi relasi seksual yang tak lazim dari kebanyakan orang.
"Korban itu bisa berperan jadi perempuan bisa ataupun jadi cowok pun bisa dalam berhubungan," ujar AKBP Leonard Sinambela.
AKBP Leonard Sinambela menuturkan, korban beberapa kali datang berkunjung ke rumah AS.
"Adiknya AS tahu kalau korban pernah datang ke rumahnya," katanya.
Berdasar keterangan sang adik, disorientasi AP hanya diketahuinya saja.
"Adiknya ngomong kakak saya emang ada kelainan. Tapi ibunya gak tau," tandasnya.
• Pelaku Kasus Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengguna Sabu, Polisi Temukan Alat Isap di Rumahnya
• Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Mengaku Kesulitan saat Eksekusi Kepala Korban hingga Putus
Sebelumnya, AS dan rekannya, AP, nekat membuhuh seorang guru asal Kediri, Budi Hartanto.
Korban dibunuh dan tubuhnya dimutilasi tersangka, lalu bagian badannya dimasukan dalam sebuah koper.
Dalam aksinya, pelaku memasukan bagian tubuh korban tanpa kepala.
Koper berisi potongan tubuh korban dibuang ke pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).
Sementara bagian kepalanya dibungkus menggunakan plastik dan dibuang ke sungai, lalu ditemukan di Dam Sungai Bleber.
Aksi pembunuhan dan mutilasi kepada korban ini dilakukan oleh dua tersangka, AS dan AP.
AS ditangkap polisi di Jakarta, Kamis (11/4/2019) sore, sementara AP diringkus pada hari yang sama di Kediri.
• Manajer Madura United Sebut Laga 8 Besar Piala Indonesia Lawan Persebaya Ibarat Ujian Remedial
• KPU Sumenep Kebut Pengiriman Logistik Pemilu 2019 ke Kepulauan Dua Hari Menjelang Pencoblosan