Guru Honorer Dimutilasi

Tersangka Akui Tak Berniat Penggal Kepala Guru Honorer Dimutilasi, Minta Maaf dan Doakan Korban

Pelaku pembunuhan mengaku menyesal habisi nyawa guru honorer dimutilasi, doakan korban setelah mati.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/LUHUR PAMBUDI
Tersangka pembunuhan guru honorer dimutilasi, AP dan AS, di Polda Jatim, Senin (15/4/2019). 

Pelaku pembunuhan mengaku menyesal habisi nyawa guru honorer dimutilasi, doakan korban setelah mati

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Tersangka pembunuhan guru honorer dimutilasi, Budi Hartanto, AS mengaku, menyesali perbuatannya kepada korban.

AS meminta maaf atas perbuatan kejinya, khususnya kepada keluarga korban.

"Saya ingin menyampaikan pada keluarga korban untuk minta maaf sebesar-besarnya," kata AS sambil terisak tangis di Polda Jatim, Senin (15/4/2019).

Terkuak Motif Pembunuh Guru Honorer Mutilasi Korban Jadi Beberapa Bagian, Tak Cukup dalam Koper

Ia mengaku, sangat bersalah dan terpukul atas insiden yang menewaskan korban.

"Saya hanya bisa menyesal dan menangis," lanjutnya.

Di depan awak media, AS mengatakan, tidak memiliki niatan untuk memenggal kepala korban.

"Itu saya gak ada kepikiran," ujarnya.

Kronologi dan Motif Guru Honorer Dimutilasi, Korban Sempat Cekcok dengan Pasangan Sesama Jenisnya

Bahkan, AS mengaku, masih teringat sosok korban di dalam benaknya.

"Masih teringat-ingat," katanya.

AS mengatakan, hanya bisa mengirimkan doa untuk korban.

Ia berdoa, korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

"Semoga arwah beliau diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang beriman," tandasnya.

Pelaku Kasus Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengguna Sabu, Polisi Temukan Alat Isap di Rumahnya

Sebelumnya, AS dan rekannya, AP, nekat membuhuh seorang guru asal Kediri, Budi Hartanto.

Korban dibunuh dan tubuhnya dimutilasi tersangka, lalu bagian badannya dimasukan dalam sebuah koper.

Dalam aksinya, pelaku memasukan bagian tubuh korban tanpa kepala.

Koper berisi potongan tubuh korban dibuang ke pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar bersama sejumlah anggota menyisir sungai di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019).
Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar bersama sejumlah anggota menyisir sungai di sekitar lokasi penemuan mayat pria tanpa kepala di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jumat (5/4/2019). (TRIBUNMADURA/SAMSUL HADI)

Sementara bagian kepalanya dibungkus menggunakan plastik dan dibuang ke sungai, lalu ditemukan di Dam Sungai Bleber.

Aksi pembunuhan dan mutilasi kepada korban ini dilakukan oleh dua tersangka, AS dan AP.

AS ditangkap polisi di Jakarta, Kamis (11/4/2019) sore, sementara AP diringkus pada hari yang sama di Kediri.

Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiyono mengatakan, motif pembunuhan guru honorer dimutilasi dilakukan karena adanya asmara.

Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Mengaku Kesulitan saat Eksekusi Kepala Korban hingga Putus

Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, kedua pelaku awalnya ingin memasukan tubuh korban ke koper.

Namun, saat itu, koper yang digunakan pelaku untuk membungkus tubuh korban tidak cukup.

Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, tubuh korban terlalu besar untuk dimasukan dalam koper.

Karena itu, pelaku memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian.

Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Pakai Koper Milik Ibunya untuk Bungkus Potongan Tubuh Korban

"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," kata Kombes Pol Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).

Inisiatif memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian datang dari tersangka AS.

Pelaku kemudian memasukan potongan tubuh korban ke dalam koper yang telah disediakan.

Sedangkan kepala korban diwadahi kantung kresek dan dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kediri.

"Kejadian itu dilakukan Selasa malam," ucap dia.

Berikut videonya:

Diadili Gara-Gara Cabut Pohon Pisang, Tukang Becak di Pamekasan Ajukan Gugatan Balik Lewat Prodeo

Disetubuhi Sepupu dan Teman Sekolah, Gadis Muda Ini Hamil dan Lahirkan Bayi Laki-Laki Prematur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved