Orang Tua Non-Muslim ini Mendukung Anaknya yang dari Kecil Ingin Memeluk Islam, Momen ini Jadi Haru
Mengharukan, Orang Tua Non-Muslim ini Mendukung Anaknya yang dari Kecil Ingin Memeluk Islam
Mengharukan, Orang Tua Non-Muslim ini Mendukung Anaknya yang dari Kecil Ingin Memeluk Islam
TRIBUNMADURA.COM - Agama merupakan hal yang sensitif bagi sebagian besar orang yang beragama.
Mayoritas, seorang anak akan mengikuti jejak agama yang dianut oleh orang tuanya.
Jika anak tersebut ingin berpindah keyakinan, biasanya terdapat rasa kecewa atau bahkan penolakan baik dari orang tua maupun keluarga sekitar.
Namun, berbeda halnya jika orang tua tersebut mengijinkan, bahkan menyuport agama yang ingin dianut oleh sang anak.
• Sering Memakan Celana Dalam Warga Saat Dijemur, Satpol PP Sampang Amankan 8 Ekor Kambing Liar
• Raih Suara Terbanyak Ibas Putra SBY Melenggang Senayan, Johan Budi Juru Bicara Jokowi Mengikuti
• Caleg Gerindra ini Terbukti Gunakan Masjid untuk Kampanye, Hakim Beri Hukuman Dua Bulan Penjara
Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh Lim Hun Kheng, pria 44 tahun asal Malaysia.
Bahkan, ia mendukung anaknya hingga memastikan bahwa anaknya benar-benar mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh serta tidak mempermainkan imannya.
Dilansir oleh Bharian.com melalui worldofbuzz.com, selama Ramadan, Lim selalu membangunkan anaknya yang bernama Firdaus untuk memastikan bahwa putranya makan sahur.
“Setiap hari jam 5 pagi, saya akan membangunkannya untuk sahur. Meskipun kami mempraktikkan agama yang berbeda, saya akan memastikan ia menaati ajaran Islam," Kata Lim.
Selain membangunkan sahur, Lim juga mengirim Firdaus ke kelas agama untuk mempelajari Islam.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung anaknya memperdalam agama Islam.
“Saya tidak keberatan Firdaus memeluk Islam. Sebagai seorang ayah, saya memberinya dukungan dan dorongan penuh." ungkap Lim.
Lim juga menceritakan bahwa ketertarikan Firdaus terhadap agama Islam sudah terlihat sejak Ia berusia 7 tahun.
Menurutnya, Firdaus selalu mendapat nilai A dalam pendidikan agama Islam di kelasnya.
Mengetahui bahwa anaknya ingin memeluk agama Islam, Lim dan istrinya membawa Firdaus ke kantor agama Islam Distrik Kubang Pasu untuk memenuhi keinginan tersebut.
“Aku tidak keberatan sama sekali. Bahkan, saya mengizinkannya masuk Islam karena dia menunjukkan minat yang mendalam pada agama tersebut,” jelas Lim.
• Mitos Soal Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Jadi Salah Kaprah Termasuk Mimpi Basah, Pahami Larangannya
• Dapat Suara Terbanyak di Pemilu 2019, Caleg ini Malah Dimasukkan Tahanan, Ternyata ini Penyebabnya
• Kemenangan di Pemilu 2019 Modal Kekuatan PDIP di Pilwali Surabaya 2020, Begini Prediksi Pengamat
Tahun ini menjadi tahun kedua Firdaus memeluk agama Islam dan menjalankan ibadah puasa.
Selama ini, Firdaus senang dalam menjalankan tugasnya sebagai muslim, seperti melakukan salat tarawih Ramadan di masjid dengan teman-temannya.
Firdaus menceritakan bahwa kegiatan favoritnya selama Ramadan adalah pergi ke pasar Ramadan bersama ayahnya.
Dia juga memiliki makanan favorit dari Pasar Ramadan tersebut, yaitu ayam panggang.
Meski masih berusia 12 tahun, namun Firdaus sudah mengerti bahwa seseorang akan menghadapi berbagai halangan ketika mempraktikkan agama Islam.
Namun demikian, Firdaus menjelaskan bahwa setelah ia masuk Islam, ia menemukan jawaban untuk pertanyaan eksistensial yang telah ada di benaknya untuk waktu yang lama.
Selain itu, Firdaus juga suka mendengarkan cerita Nabi Muhammad.
Dia mencatat bahwa ajaran Islam memberinya kedamaian dan ketenangan.
Selain itu, tindakan puasa selama bulan Ramadhan mengajarinya kesabaran.
Ketika ditanya tentang kemampuannya membaca Al-Quran, Firdaus mengatakan bahwa dia sudah pindah ke Iqra tiga, dan dia sudah bisa menghafal ayat-ayat untuk salat.

Selama waktu luangnya di akhir pekan, Firdaus akan menghabiskan waktu bersama kakek berusia 63 tahun, Aziz Isa namanya, yang mengadopsinya, untuk belajar lebih banyak tentang agama.
Firdaus belajar cara berdoa (salat berjemaah) dari Aziz, yang tinggal di Pulau Timbal.
“Banyak orang peduli dengan saya, termasuk guru saya yang selalu bersedia membantu saya. Sekolah bahkan membelikan saya baju baru raya," katanya.
Sungguh kisah yang mengharukan dan menginspirasi antara ayah dan anak yang berbeda agama di tengah kondisi Indonesia yang saat ini sering terjadi benturan antar agama ya? (Khaerunisa/Suar.id)

• Faktor Kesuksesan PSI Rebut 4 Kursi DPRD Surabaya Diungkap Lembaga Survei, Lekat dengan Anak Muda
• Berniat Salip Truk Trailer dari Kiri, Wanita ini Justru Terserempet dan Tewas Terlindas Truk Trailer
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Cerita Haru Seorang Ayah Non-Muslim, Mendukung Anaknya yang Masih Kecil untuk Memeluk Agama Islam