Pilpres 2019
Optimis Ada Revisi Hasil Pemilu, Begini Jawaban Tak Terduga Sandiaga Saat Ditanya Soal People Power
Optimis Ada Revisi Hasil Pemilu, Begini Jawaban Tak Terduga Sandiaga Uno Saat Ditanya Soal People Power.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Mujib Anwar
Optimis Ada Revisi Hasil Pemilu, Begini Jawaban Tak Terduga Sandiaga Uno Saat Ditanya Soal People Power
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Isu people power yang lagi marak dan viral di masyarakat tampaknya kurang menarik perhatian Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno.
Ketika berkunjung di Surabaya, Rabu (15/5/2019), Sandiaga Uno, yang berpasangan dengan Capres Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2019 ini, terkesan enggan berkomentar saat ditanya terkait people power.
Dia juga enggan berkomentar panjang panjang soal potensi people power, pasca penetapan rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh KPU RI, pada 22 Mei 2019 nanti.
Menurut Sandiaga Uno, pihaknya sampai saat ini masih cukup optimistis Bawaslu RI dapat mengabulkan tuntutan pihaknya terhadap sejumlah kecurangan saat pelaksanaan pemilu lalu.
"Kami masih berbaik sangka. Kami percaya, masih akan ada revisi dan perbaikan sehingga bisa menghadirkan pemilu yang jujur dan adil," tegasnya, kepada jurnalis ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (15/5/2019).
• Viral Pria di Pamekasan Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU RI, Ternyata Masih Keluarga Mahfud MD
• Usai Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara, Sandiaga Pilih ke Surabaya & Jadi Imam di Masjid Agung
• Suka Dengan Adiknya Sendiri, Sugeng Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Kemana-mana Nempel Pacaran
• Prabowo Subianto Tulis Surat Wasiat, Sandiaga Uno Ungkap Keinginan Capres 02 ke Pendukungnya
Sandiaga Uno cukup optimistis, bahwa berbagai temuan pihaknya yang telah disampaikan akan segera ditindaklanjuti.
"Banyak penyimpanan yang harus terus diperbaiki. Kita Kawal terus proses ini. Untuk Bawaslu dan DKPP, kami harap segera diproses. Segera dilakukan langkah-langkah tindak lanjut," katanya.
Lantas, bagaimana kalau revisi tersebut tidak dikabulkan oleh Bawaslu?
"Kami tidak mau berandai-andai atau berhipotesa. Saat ini sudah jelas terkait penyimpangan. Hal itu juga sudah dipaparkan secara detail," jawab mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.
Ia juga enggan menanggapi soal kemungkinan keikutsertaanya di aksi people power ini, apabila tetap akan digelar oleh para relawannya.
"Sekali lagi, kami berbaik sangka (kepada penyelenggara pemilu) dahulu, untuk melakukan revisi dan koreksi," kata Sandiaga Uno, kembali menegaskan.
Bukan dalam bentuk penggalangan massa, menurutnya yang terpenting saat ini adalah mengawal proses pelaksanaan pemilu.
"Kita berharap demokrasi bisa dijaga bersama. Sebab, menyangkut martabat bangsa," imbuhnya.
• Kisah Sugeng Pelaku Mutilasi Cewek di Pasar Besar Malang, Pernah Bakar Tetangga & Potong Lidah Pacar
• Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara, Ini Reaksi Kritis KPU TKN: Harusnya Prabowo Malu Pada Rakyat
• Kecurangan Pemilu 2019 yang Masif di Sumenep Dilaporkan ke DKPP, Kuasa Hukum Beberkan Semua Buktinya
"Kami sampaikan kepada teman-teman seperjuangan bahwa perjuangan ini belum selesai. Pekerjaan belum tuntas. Kami akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan. Kita pastikan proses demokrasi jangan sampai tercederai," tukas Cawapres berlatarbelakang pengusaha ini.
Untuk diketahui, sebelumnya Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, telah melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 ke Bawaslu RI, pada Jumat (10/5/2019).
BPN menilai selama masa kampanye pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin patut diduga menyalahgunakan kekuasaan.
Salah satunya terkait kebijakan Presiden Joko Widodo menaikkan gaji pegawai negeri sipil ( PNS).
Dugaan pelanggaran lain, yakni terkait pengerahan aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai BUMN semasa kampanye.
Paslon nomor urut 01 dinilai melakukan pelanggaran terkait politik uang, menaikkan gaji PNS, dan membagikan THR yang dipercepat.
Pasal yang dilanggar ialah Pasal 286 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pemilu (UU Pemilu) jo Pasal 1 Ayat 28 dan 29 Peraturan Bawaslu No 8 Tahun 2018 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif Pemilihan Umum.
Selain itu, BPN juga melaporkan dugaan tindak pidana umum Pasal 515, 523, dan 547 UU Pemilu terkait kematian Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam jumlah yang sangat besar.
• TERUNGKAP, Inilah Alasan Nyeleneh Sugeng Tega MEMUTILASI Dengan Sadis Wanita di Pasar Besar Malang
• HASIL AKHIR PILPRES di Jatim, Prabowo Raih 8,4 Juta & Menangi 6 Daerah, Tapi Kalah Telak Dari Jokowi
• Sandiaga Uno Takziah ke Rumah Keluarga KPPS di Surabaya yang Meninggal Dunia: Jadi Pejuang Demokrasi
• Prabowo-Sandi Menang Telak, 5 Ribu Warga Pamekasan Madura Syukuran dan Ikrar: Siap Lawan Kecurangan
Tsunami Politik Uang Dikawal Aparat Keamanan
Selain itu, Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno juga menyatakan, bahwa Pemilu 2019 menjadi ajang pesta demokrasi yang paling memprihatinkan.
Dia lantas menyebutkan berbagai masalah yang telah dijumpai sejak masa kampanye, pemungutan suara, hingga masa perhitungan.
"Kita baru saja melewati proses berdemokrasi dengan adanya penyelenggaraan pemilu 2019. Semakin nyata, pemilu yang kita ikuti menorehkan catatan yang memprihatinkan," tegas Sandiaga Uno, saat orasi politik di hadapan ribuan pendukungnya di Surabaya, Rabu (15/5/2019), dan juga dihadiri awak media.
Pada acara bertajuk syukuran dan buka bersama ini, sejumlah elemen pendukungnya hadir.
Di antaranya, Ketua BPP Jatim, Soepriyatno, Ketua Harian BPP Jatim, Anwar Sadad, hingga Anggota BPP Jatim dari Partai Demokrat, Didik Darmadi serta ribuan pendukung lainnya.
Sandiaga Uno lantas mencontohkan banyaknya penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.
"Sejarah mencatat, inilah pemilu paling memilukan dan memakan korban. Lebih dari 600 petugas penyelenggara pemilu wafat. Lebih dari 3000 orang dirawat," bebernya.
"Mari kta doakan, semua yang meninggal mendapatkan status mati sahid sebab gugur di tugas kenegaraan. Termasuk yang sakit, semoga disembuhkan sehingga korban meninggal tidak lagi bertambah," tegas Sandiaga Uno.
Bukan hanya saat pemungutan suara, ia juga menyindir adanya politik uang yang dilakukan tim pemenangan rivalnya, pasangan calon 01.
"Pemilu 2019 dengan aroma politik uang yang sangat tajam," ucapnya.
• Inilah 7 Fakta Penting Ananda Hafid, Anak Yatim Peraih Nilai 100 Semua Mata Pelajaran Ujian Nasional
• Banner Siap Kawal Prabowo-Sandi Jadi Presiden Terpampang, Langsung Dicopot Petugas Satpol PP Tuban
• Hasil REAL COUNT KPU Pilpres di MADURA - Skor Akhir 3:1 Duel Prabowo Vs Jokowi, Ini Hasil Lengkapnya
Sandiaga Uno juga menyindir anggota tim kampanye 01 yang baru ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan barang bukti sejumlah amplop yang diduga untuk persiapan pemilu.
"Salah satu tim kampanye nasional pasangan calon 01 tertangkap oleh KPK dengan barang bukti ratusan ribu amplop berisi uang," katanya, tampa menjelaskan dan menyebut nama yang dimaksud.
Khusus di wilayah Jatim, Sandiaga Uno mengatakan, bahwa pihaknya juga sempat menerima laporan soal masifnya praktek politik uang.
Bahkan, beberapa di antaranya juga dengan sepengatahuan aparat keamanan.
"Di Jatim dan Jateng, kami mendengar gelombang tsunami politik uang. Termasuk, masuk ke rumah-rumah warga dan dikawal aparat pemerintah dan aparat keamanan," sebutnya.
Namun, ia mengatakan bahwa hal itu belum disertai bukti kuat.
"Memang mencari buktu politik uang bukanlah hal yang mudah. Namun, marilah kita jujur bahwa praktik kotor ini memang benar terjadi di banyak tempat," sebutnya kembali.
Selesai soal money politic, ia lantas menyindir lembaga survei yang menurutnya jauh dari netralitas.
"Di hari pencoblosan, banyak parade hitung cepat lembaga survei yang merangkap konsultan paslon tertentu. Suatu praktik yang sangat nyata mengandung benturan kepentingan. Sebuah conflik of interest," sebut Sandiaga Uno.
Pun demikian saat masa perhitungan suara pasca pemungutan suara.
"Kita juga dipertontonkan kesalahan demi kesalahan di dalam sistem perhitungan pemilu. Ribuan kali kesalahan," katanya.
"Di Jatim ada DPT Invalid. Ada izin kampanye yang dipersulit. Pak Prabowo gagal terbang bahkan dipersulit untuk mendarat. Serta, sejumlah kecurangan lainnya. Hal ini menyempurnakan daftar caacat pemilu kali ini," imbuhnya.
"Keadaan di atas berlangsung dalam kontrol instrumen demokrasi yang terus dilumpuhkan. Kami menaruh simpati kepada rekan-rekan media yang mengalami tekanan dan tidak memberitakan berbagai kecurangan," pungkas Sandiaga Uno. (bob)
• Kubu Prabowo Minta Jokowi Maafkan Pelaku Video Viral Penggal Kepala Jokowi, Begini Reaksi Presiden
• Data Masuk Tembus 80%, Ini Update Terbaru Real Count KPU Pilpres Jokowi Vs Prabowo Senin (13/5/2019)
• VIDEO Menolak Diajak Hubungan Badan Istrinya, Pria ini Bunuh Diri & Barang Aneh Nempel Organ Intim
• Sumber Klaim Prabowo Menang Pilpres Atas Jokowi Terungkap, Inilah Sosok di Baliknya yang Dibeber BPN
• Rebut 20 Kursi DPR RI PDIP Juara Pemilu di Jatim Kalahkan PKB, Bikin Demokrat PAN PKS Gigit Jari