Kisah Pramugari Nyambi Jasa Esek-Esek Raup Uang Miliaran, Kepergok Berbuat Saat di Toilet Pesawat
Kisah ini tentang oknum pramugari di luar negeri yang berpenghasilan besar, belasan miliar per tahun.
Kisah Pramugari Nyambi Jasa Esek-Esek di Dalam Pesawat, Kepergok Saat Berbuat di Toilet Pesawat
TRIBUNMADURA.COM - Pramugari merupakan profesi idaman bagi sebagian wanita.
Hal tersebut karena gaji pramugari yang cukup tinggi.
Namun, selain gaji yang tinggi resiko yang dimiliki juga cukup tinggi.
Meski begitu, banyak dari mereka yang berbondong-bondong untuk menjadi pramugari.
Tetapi berbeda dengan pramugari yang satu ini.
• Ngaku Ganja Bisa Sembuhkan Bronkitis, Henry Basis Band Rock Boomerang Dikerangkeng di Penjara Lagi
• Harga Jual Lovebird di Pamekasan Makin Anjlok, Satu Ekor Burung Lovebird Hanya Seharga 30 Ribu
• Suhu Dingin di Jawa Timur Ternyata Disebabkan Udara dari Australia, Warga Harus Waspada Soal Hal ini
Ia bekerja sebagai pramugari sekaligus nyambi jasa esek-esek di atas pesawat.
Bangkapos.com (grup TribunMadura.com ) melansir Tribun Jambi yang menceritakan pekerjaan dan tanggung jawab yang diemban tidak seperti pekerjaan pada umumnya.
Pilot dan pramugari berada di ketinggian puluhan kilometer.
Apabila sedikit kesalahan dibuat, risikonya fatal, dan berakibat hilangnya nyawa ratusan orang.
Kisah ini tentang oknum pramugari di luar negeri yang berpenghasilan besar, belasan miliar per tahun.
Pramugari ini mampu meraup 650 ribu Poundsterling atau sekira Rp 14 miliar.
Uang itu diperolehnya selama dua tahun.
Namun ternyata, uang itu diperoleh bukan dari gaji pramugarinya.
Dia memperoleh uang belasan miliar itu, dengan cara melayani hubungan badan penumpang pesawat.
Hubungan badan biasa dilakukan di dalam toilet pesawat.
Tanpa menyebut nama maskapai, kegiatan terlarang perempuan kru pesawat itu berlangsung tanpa diketahui kru lain.
• Awas, Selama 4 Bulan ke Depan Suhu Udara di Kota Malang Lebih Dingin, Inilah Penyebabnya
• Persib Bandung Menjamu Madura United di Liga 1, Tersimpan Rekor Buruk Maung Bandung yang Membayangi
• Komodo Hasil Tangkapan Polda Jatim akan Dilepasliarkan di Pulau Ontoloe Nusa Tenggara Timur
Namun akhirnya, oknum pramugari di luar negeri itu tertangkap basah setelah berhubungan badan di toilet.
Akhirnya, sang pramugari itu dipecat.
Tidak disebutkan pasti nama maskapai penerbangan tersebut.
Namun dilaporkan pada Juli 2017, dia adalah pramugari maskapai di Timur Tengah.
Pramugari tersebut sudah dipecat dan dideportasi.
Seorang sumber kepada media Arab Saudi yang berbahasa Inggris, Sada, mengatakan, "Dia (pramugari) mengakui telah berhubungan badan dengan banyak penumpang selama penerbangan. Dia lebih suka penerbangan jarak jauh antara Negara-negara Teluk dengan Amerika Serikat."
Seorang sumber maskapai mengatakan, perempuan tersebut menetapkan tarif hubungan esek-esek sebesar 1.500 Pound (Rp 32 juta) untuk sekali berhubungan badan.
Ternyata, ada saja penumpang yang rela membayar tarif sebesar itu.
Para penumpang pesawat mungkin banyak yang heran saat melihat hubungan para pilot dan pramugari pesawat komersil tampak begitu mesra.
Tidak usah heran melihat `kemesraan' antara mereka.
Cemburu sih boleh-boleh saja, toh pada umumnya mereka, para pilot dan pramugari itu, ganteng dan cantik-cantik.
Aturan pilot dan pramugari
Para pilot dan pramugari sebagai awak pesawat sejatinya merupakan personel perusahaan yang berkualifikasi di bidangnya.
Untuk itu, mereka telah mengikuti aturan dan jenjang pendidikan termasuk tata cara dan perilaku saat bertugas.
Hubungan yang baik dan profesional sangat diperlukan demi kelancaran tugas dan untuk itu telah ada ketentuan.
Tujuannya agar sinergi penugasan antara pilot dan pramugari terjalin dengan baik dan tentunya untuk meningkatkan keselamatan terbang dan kerja.
• Sepeda Motor Disembah di Kuil ini, Dipercaya Jadi Pelindung di Jalan, Ada Kisah Ajaib Dibaliknya
• Kabar Duka dari Jubir Kepresidenan Jokowi, Ibunda Johan Budi Meninggal Dunia Karena Sakit
• Mantan Wali Kota Surabaya Dipanggil Kejati Jatim, Terkait Pemeriksaan Korupsi PT YEKAPE
Sinergi itu salah satunya termasuk tugas pramugari `menengok'pilot yang sedang bertugas.
Hal ini perlu dipahami bahwa menengok pilot yang sedang bertugas dan kadang membawa minuman dan makanan kecil buat pilot memang salah satu tugas pramugari (awak kabin) yang disebut Cockpit Visit.
Kegiatan ini sudah diatur dalam ketentuan International Civil Aviation Organisation (ICAO) dan juga diterjemahkan oleh semua operator penerbangan untuk dilaksanakan.
Ditinjang dari segi kesehatan, seseorang yang bertugas dalam ruang ber-AC dan high-altitude (berada di ketinggian) akan mengalami dehidrasi selain efek manusia itu sendiri dan mesin pesawat (man and machine Interference).
Berdasar hasil survei kesehatan telah disimpulkan bahwa seorang pilot yang sedang bertugas memerlukan cairan tubuh sebanyak 200 cc setiap 30 menit.
Bila pasokan ini terganggu sang pilot akan mengalami dehidrasi, untuk itu perlu minuman.
Selain itu, maksud diadakannya Cockpit Visit oleh awak kabin juga untuk mengecek apakah tugas awak kokpit dalam kondisi baik, normal, sesuai dengan ketentuan dan well being (baik-baik saja serta sehat).
Dengan demikian supaya tercipta kondisi well being tadi dan bila diperhatikan menu yang disajikan kepada awak kokpit akan berbeda dengan menu penumpang.
Dalam hal ini penumpang memang tidak boleh cemburu. Ini bukan masalah diskriminasi tetapi kembali kepada masalah keselamatan kerja.
Seorang pilot memerlukan kalori sebanyak 600 kalori setiap terbang dua jam, antara dua hingga lima jam perlu kalori 1.200 dan lebih dari lima jam perlu kalori 1.800.
Oleh karena itu menu yang dapat disajikan adalah dalam bentuk light meal atau heavy meal sesuai kebutuhan kalorinya.
Namun juga masih ada ketentuan lain bahwa penyajian makanan buat pilot setiap kali tidak lebih dari 1.000 kalori.
Selain itu pilot juga dilarang untuk mengonsumsi makanan sisa penumpang terutama dessert-nya.
Maka demi menjamin keselamatan terbang bagi pilot dan kopilot, pramugari tampak beberapa kali keluar masuk kokpit.
Asal kita tahu, semua aturan penugasan, hak, kewajiban, termasuk tata cara, sopan santun, dan mengatasi keadaan darurat telah tercantum dalam buku Pedoman Awak Pesawat.
Buku ini wajib dimiliki oleh setiap maskapai penerbangan dan wajib hukumnya dilaksanakan.
Perlu juga diketahui, selepas pintu pesawat ditutup dan siap tinggal landas, tanggung jawab keselamatan penerbangan ada pada Captain In Command (CIP) atau Kapten Pilot.
Sedangkan awak kabin adalah komandan evakuasi keselamatan bila terjadi keadaan darurat, meskipun sebagian penumpang masih menganggap sebagai pelayan penerbangan.
Untuk itu setiap penumpang wajib menaati petunjuk yang diberikan baik oleh awak kokpit maupun awak kabin demi tercapainya tujuan semula, mengantar penumpang sampai ketujuan dengan aman dan selamat. (Moh. Habib Asyhad/intisari.com)
Demikian kisah oknum pramugari yang memberi layanan di toilet pesawat, akhirnya ketahuan lalu dipecat.
• Pria Bersama Wanita Pemandu Lagu Ditangkap, Bawa Paket Sabu yang Disimpan dalam Bungkus Snack
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Cerita Pramugari Tertangkap Basah Berbuat Dosa di Toilet Pesawat: Tarifnya Segini Tak Disangka