Berita Lamongan
7 Warga Lamongan Korban Laka Maut Toyota Avanza Vs Bus Rosalia Indah Dimakamkan di Satu Liang Lahat
Pakai Alat Berat, 7 Warga Lamongan Korban Laka Maut Toyota Avanza Vs Bus Rosalia Indah Dimakamkan di Satu Liang Lahat.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
7 Warga Lamongan Korban Laka Maut Toyota Avanza Vs Bus Rosalia Indah Dimakamkan di Satu Liang Lahat
TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Ada cerita yang membuat terenyuh dengan meninggalnya tujuh korban kecelakaan maut di jalan Boyolali menuju Salatiga, tepatnya di Desa Klero Kecamatan Tangaran Semarang pada Minggu (23/6/2019) pagi hari. Pasalnya, semua korban warga Lamongan masih ada hubungan keluarga.
Saat pemakaman Senin (24/6/2019) dini hari, Dusun Babat Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup ramai dipadati warga baik warga desa setempat maupun warga luar desa. Mereka ingin dari dekat menyaksikan kedatangan jasad dan prosesi pemakaman para korban.
Surya.co.id (Grup Tribunmadura.com) menyaksikan betapa ramainya warga yang ingin melihat dari dekat.
Semua korban yang sudah dimasukkan masing - masing peti mati dimakamkan dalam satu liang lahat.
Pemakamannya sangat cepat karena saat penggalian maupun pengurukan menggunakan alat berat.
Sementara 4 rumah dari jumlah semua korban nampak banyak dipadati warga keluar masuk untuk takziah.
Salah satu rumah duka, Imam Solahudin, sang pengemudi Toyota Avanza nopol B 157 NIK yang nahas bertabrakan dengan Po Bus Rosalia Indah nopol AD 1451 DF pukul 02.50 WIB dini hari berada di Desa Klero Kecamatan Tengaran Semarang juga padat pelayat.
Dalam kecelakaan maut itu, tujuh korban meninggal dunia dimakamkan secara berdampingan di satu liang lahat yang digali menggunakan alat berat.
Begitu datang di rumah duka, tujuh korban kecelakaan maut di Salatiga, Semarang ini kemudian dibawa ke masjid desa setempat untuk disalatkan, sebelum akhirnya dimakamkan di pemakaman desa yang ada di Dusun Babatan, Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Lamongan.
Kedatangan tujuh jenazah di rumah duka ini langsung disambut isak tangis sanak dan kerabat korban.
"Korban masih satu keluarga," kata salah seorang kerabat korban, Sugianto.
Ketujuh korban yang dimakamkan di Lamongan tersebut masing-masing adalah M Imam Sholahuddin (44) warga kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, pengemudi Mobil Toyota Avanza B 157 NIK.
Lalu, Masyhuda Zainuddin (64) dan Sutarsih (61) yang adalah orangtua dari Masyhuda, pasutri M Affandi (61) dan Umi Hanik (57), saudara dari Sutarsih dan Diyah Sriwulandari (24) keponakan dari M Imam Sholahudin dan Muslikah (64).
"Satu korban lagi kini masih dalam perawatan di rumah sakit Semarang," katanya.
Kepala Desa Sumberdadi, Sugiono mengatakan, untuk mempermudah proses pemakaman, pihaknya sengaja mengerahkan satu alat berat untuk menguburkan jenazah ke 7 korban kecelakaan maut tersebut.
"Korban dimakamkan di pemakaman desa secara berdampingan," ungkap Sugiono.
Satu keluarga ini, lanjut Sugiono, tinggal di satu desa dengan jarak rumah yang berdekatan.
Rumah Imam Sholahuddin dan rumah Afandi pun berdekatan.
Sementara, untuk korban lainnya tinggal agak jauh tapi masih dalam satu dusun.
Untuk M Nuruddinilah (17) warga Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup anak korban M Imam Sholahuddin masih menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Semarang dengan luka serius di kepala.
Sedang pada prosesi kedatangan hingga prosesi pemakaman diwarnai hujan tangis, baik oleh keluarga maupun para pelajar dan warga yang datang.
Isak tangis juga mewarnai di tiga rumah korban Masyhuda Zainudin, M Affandi dan Diyah Sriwulandari yang berdampingan
"Semua korban masih keluarga semua yang meninggal atas kejadian kecelakaan ini," tambah Sugiono.
Jenazah dimasukan di dalam peti untuk lebih memudahkan saat pemakaman.
Proses penggalian satu liang lahat untuk tujuh jenazah menggunakan alat berat untuk mempercepat penggalian.
Upaya kepala desa mendatangkan alat berat untuk menggali liang lahat berupa beacheo disambut positif warga dan keluarg korban yang tersisa.
"Alhamdulillah, Pak Kades usaha alat berat," kata Fahrur, warga desa.
Saat penggalian tanah, warga hening menyaksikannya hingga proses pemakaman.
Hingga siang ini, Dusun Babadan Desa Sumberdadi wilayah Selatan Lamongan itu masih menjadi konsentrasi banyak orang yang berdatangan ke lokasi.
Mereka empati dengan musibah yang dialami warga Mantup Lamongan ini.