Fadli Zon Ungkap Langkah Prabowo Jika Kalah di MK dan Soal Tawaran Masuk Kabinet Jokowi Jilid II
Fadli Zon membeberkan langkah-langkah yang akan ditempuh Prabowo jika kubunya kalah di sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Fadli Zon Ungkap Langkah Prabowo Jika Kalah di MK dan Soal Tawaran Masuk Kabinet Jokowi Jilid II
TRIBUNMADURA.COM - Fadli Zon membeberkan langkah-langkah yang akan ditempuh Prabowo jika kubunya kalah di sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Serangkaian langkah itu juga termasuk dengan soal kabar akan bergabungnya Prabowo ke kabinet Jokowi.
Seperti yang diketahui, putusan sengketa Pilpres 2019, akan dibacakan MK pada besok Kamis (27/6/2019).
Pada putusan itu, akan menjadikan dasar apakah putusan MK akan memenangkan putusan KPU yang menyatakan Jokowi - Maruf Amin yang meraih suara terbanyak di Pilpres 2019, ataukah Prabowo - Sandi yang berhasil membuktikan kalau pihaknya yang memenangkan Pilpres 2019.
• KABAR TERBARU Rujak Cingur Rp 60 Ribu di Surabaya, Pembeli Makin Membludak Mella Bikin Rencana Lain
• Babak Akhir Kasus Vanessa Angel, Hari ini Hakim PN Surabaya Ketuk Palu Vonis, Kuasa Hukum VA Santai
Partai Gerindra pastikan belum mau bergabung dalam Kabinet Jokowi Jilid II.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Wakil Ketua Umum Bidang Politik Dalam Negeri dan Pemerintahan, Fadli Zon pastikan jika hingga kini partainya belum terpikirkan untuk bergabung ke dalam Kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) jika gugatan mereka tidak diterima Mahkamah Konstitusi (MK).
Kata Fadli Zon, isu tawaran jabatan sempat berhembus di media masa belum diterima sama sekali oleh Gerindra.
Fadli Zon tidak menampik jika komunikasi-komunikasi politik di luar Kepartaian memang berjalan dengan baik.
“Kalau komunikasi-komunikasi politik hal biasa tapi kalau mengambil keputusan it's different thing,” ungkap salah satu pendiri Partai Gerindra itu di acara Catatan Demokrasi Kita yang disiarkan TV ONe seperti dikutip Wartakotalive.com pada Rabu (26/6/2019) .

Selain itu, Fadli Zon juga memastikan, jikapun gugatan Prabowo-Sandi tidak diterima MK, maka keduanya akan mengambil seluruh keputusan berdasarkan hasil musyawarah.
Baik musyawarah antarsesama partai koalisi ataupun tokoh-tokoh yang mendukung selama 8 bulan ini.
“Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno akan mengundang rekan-rekan koalisi untuk duduk bersama dan tokoh-tokoh masyarakat lain yang mendukung artinya apa kalau menang bagaimana, kalau tidak dikabulkan bagaimana,” jelasnya.
Isu Bergabung Kabinet
Seperti dikutip Tribunnews (grup TribunMadura.com ) menjelang putusan MK, isu masuknya Capres Prabowo ke dalam kabinet Jokowi-JK semakin berhembus kencang.
Isu tersebut dilemparkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Faldo Maldini.
Faldo menyebut adanya kemungkinan satu pihak bergabung dengan pihak pemenang Pilpres 2019 adalah hal yang lumrah.
Termasuk kemungkinan masuknya Prabowo Subianto masuk dalam kabinet Joko Widodo atau sebaliknya sebagai Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden).
• Peternak Ayam Menjerit Karena Harga Jual Ayam Anjlok Hingga Rp 6000 Per Kilo, Peternak Putar Otak
• Piala Indonesia Madura United Vs Persebaya Surabaya, Bonek Dapat Jatah Tiket 550 Lembar di Pamekasan
Namun anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan, partainya hingga saat ini tidak memikirkan ajakan kubu Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk masuk ke pemerintahan.
Andre mengatakan, pihaknya masih optimis Prabowo-Sandiaga akan menang dalam sidang di Mahkamah Konstitusi dan justru akan mengajak kubu Jokowi untuk bergabung.
“Wajar jika Partai Gerindra menjadi prioritas diajak karena kami partai pemenang kedua dan jumlah kursi kami signifikan, Gerindra juga solid. Tapi kami belum memikirkan soal itu, di pikiran kami masih Pak Prabowo akan menang dan kami yang akan mengajak mereka,” kata Andre di media Prabowo-Sandi di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Gerindra Masih Berpikir Prabowo-Sandi Menang dan Bakal Ajak Kubu 01 Masuk Kabinet
Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pihaknya tidak memikirkan ajakan kubu Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf Amin untuk masuk kabinet.
Andre Rosiade menegaskan, Gerindra masih optimistis Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan memenangkan Pilpres 2019, dan justru akan mengajak kubu 01 bergabung.
“Wajar jika Partai Gerindra menjadi prioritas diajak, karena kami partai pemenang kedua dan jumlah kursi kami signifikan. Gerindra juga solid," ujarnya di posko pemenangan Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2019).
"Kami belum memikirkan soal itu. Di pikiran kami masih Pak Prabowo akan menang, dan kami yang akan mengajak mereka,” sambungnya.

Andre Rosiade juga menanggapi isu Prabowo Subianto ditawari jabatan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) oleh Jokowi.
Menurutnya, belum ada pembicaraan soal itu, baik langsung di antara Prabowo Subianto dan Jokowi, maupun lewat perwakilan kedua pihak.
Keterangannya itu sekaligus membantah isu pertemuan Prabowo Subianto dan Kepala BIN (Badan Intelijen Negara) Budi Gunawan, sebagai bagian dari rekonsiliasi.
“Pak Prabowo saja belum berpikir kapan akan ketemu Pak Jokowi, apalagi soal ‘deal-deal’ an, belum ada itu,” ungkapnya.
Andre Rosiade menyatakan, baik Prabowo Subianto maupun Sandiaga Uno, masih terus fokus memperjuangkan suara rakyat di Mahkamah Konstitusi (MK), melalui perkara sengketa hasil Pilpres 2019, ketimbang mencari jabatan.
“Kami sedang fokus ke MK, kami tak punya rencana zig-zag dalam proses ini."
• Juventus Akan Jadi The Dream Team, Ronaldo Tandem Dengan Pemain Bintang, Inilah Kabar Transfernya?
• Persiapan Mepet Lawan Persebaya, Madura United Optimistis Raih Tiket ke Semifinal Piala Indonesia
"Prabowo dan Sandi bukan pencari pekerjaan untuk panggung 2024, dan tak butuhkan jabatan untuk perlindungan hukum. Jangan samakan dengan yang lain,” tegasnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku menerima informasi Presiden Jokowi menawari jabatan menteri kepada Sandiaga Uno.
Neta S Pane meyakinkan bahwa informasi yang dia sampaikan itu akurat.
Saat dikonfirmasi di posko pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga di Kebayoran Baru, Jakarat Selatan, Senin (17/6/2019), Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa informasi tersebut adalah bohong.

Priyo Budi Santoso mengatakan bahwa dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan mantan Wakil Gubernur Jakarta itu mengenai hal tersebut.
“Saya sudah mendapat penjelasan langsung dari Pak Sandiaga bahwa itu hoaks, itu bohong,” tegas Priyo Budi Santoso.
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya itu juga telah menerima komitmen Sandiaga Uno untuk terus bersama Prabowo Subianto dan BPN menyelesaikan tahapan Pemilu 2019.
“Pak Sandiaga berkomitmen bahwa beliau akan terus bersama Pak Prabowo memimpin upaya-upaya yang dimungkinkan oleh hukum, yang jelas informasi itu keliru,” tegasnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengaku memiliki informasi akurat terkait figur yang bakal jadi menteri Presiden Jokowi di kabinet selanjutnya.
• Bocah SD ini Menangis Sesenggukan Menyanyi Lagu Ayah, Teringat Ayahnya Baru Wafat, Viral di Facebook
• Gubernur Jatim Khofifah Mantu - Cerita Jadiannya Seperti FTV & Cara Eks Mensos Ngetes Calon Menantu
Kepada Tribunnews.com (Grup TribunMadura.com ), Neta S Pane menyebut calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.
"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi)," kata Neta S Pane, Minggu (16/6/2019).
Kata Neta S Pane, proyeksi Sandiaga Uno menjadi menteri di kabinet Jokowi, merupakan bagian dari proses rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02.
"Itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi) bagian dari rekonsiliasi 01 dengan 02," ujarnya.
Menurut hemat Neta S Pane, rekonsiliasi perlu dilakukan. Katanya, politik itu tidak seperti matematika.
Dia mencontohkan Afrika Selatan ketika Nelson Mandela selama 36 tahun dipenjara rezim Apartheid, 25 tahun di antaranya di sel seluas 1x1 meter.
"Tapi ketika dia terpilih menjadi presiden, dia mengatakan bahwa 'kita harus belajar untuk menghapus dendam masa lalu,'" paparnya.

"Sehingga, dia bentuk proses rekonsiliasi dan hasilnya Afrika Selatan maju sekarang, bahkan jadi tuan rumah Piala Dunia, mata uangnya lebih tinggi dari rupiah," sambung Neta S Pane.
Berkaca dari itu, menurutnya, kenapa Bangsa Indonesia tidak melakukan rekonsiliasi?
"Tidak perlu hanyut dalam dendam, karena dendam itu yang justru menghancurkan bangsa. Jadi rekonsiliasi ini merupakan solusi terbaik," ucapnya.
"Dan kita dapat informasi, hal itu sedang ditempuh oleh 01 dan 02. Kalau itu yang lebih baik untuk bangsa dan negara, kenapa kita harus terlibat dendam, saling hukum menghukum?" papar Neta S Pane.
Dia menambahkan, untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang maju, dan terciptanya tertib sosial, rekonsiliasi harus dilakukan.
"Selama ini, sejak Presiden Soeharto jatuh kita terjebak dalam dendam-dendam yang tidak berkesudahan dan membuat Indonesia semakin terpuruk," ulasnya.
Neta S Pane mengatakan, IPW mendukung rekonsiliasi tersebut, serta mendukung Jokowi membentuk kabinet rekonsiliasi.
• Jarak Situs Sekaran dengan Tol Malang-Pandaan di Sekarpuro Hanya 5 Meter, Begini Penjelasan Arkeolog
• Kisah Perjuangan Isyroqi, Tunanetra Mojokerto Usia Belia Hafal 30 Juz Alquran & Jadi Langganan Juara
"Artinya semua komponen yang bisa membangun Indonesia ke depan, membawa Indonesia lebih baik, ya diakomodir saja," cetusnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Sandiaga Uno membantah dapat tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf Amin.
Hal itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno.
Hal itu dikatakan seusai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pihaknya masih fokus menyelesaikan proses pemilu hingga ke tahap akhir.

"Saya yakin semua pihak masih menahan diri, karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.
"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi," ungkap Dahnil Anzar Simanjuntak, Kamis (23/5/2019).
"Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengaku sudah menyiapkan Kartu Tanda Anggota (KTA) untuk Sandiaga Uno.
Eddy Soeparno mengatakan, KTA PAN untuk Sandiaga Uno sudah dibuat dan tinggal menunggu persetujuan yang bersangkutan.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga Uno mengatakan dirinya masih fokus menghadapi tahapan Pemilu 2019.
“Saya masih mau fokus sampai tahapan Pemilu selesai,” ujar Sandiaga Uno di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (25/4/2019).
• Petinggi DPP PDIP Diperiksa Kejati Jatim Soal Megakorupsi Triliunan YKP, Bambang DH: Beneran ta Iki
• Blusukan ke Kelurahan Pejagan, Bupati Bangkalan Jadi Perhatian karena Mengecat Rumah Warga
Sandiaga Uno kini berstatus independen alias tidak bergabung dengan partai politik mana pun, seusai mengundurkan diri dari Partai Gerindra.
Hal itu ia lakukan jelang mendaftarkan diri di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.
Dalam aturan, tidak diperbolehkan pasangan capres-cawapres berasal dari satu partai, sehingga Sandiaga Uno harus mengundurkan diri.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku belum memikirkan manuver politiknya pasca-Pemilu 2019.
Ia tidak ingin manuver politiknya mengganggu konsentrasi pihaknya untuk mengawal proses Pemilu 2019, supaya tetap jujur dan adil.
“Saya belum memikirkan ke mana melangkah dalam segi politik, saya ingin semua dituntaskan,” tegasnya.
“Saya tak mau manuver politik mengganggu konsentrasi teman-teman semua, baik tim inti Badan Pemenangan Nasional (BPN) maupun relawan,” sambungnya. (Rizal Bomantama)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Jika Prabowo Kalah di MK, Fadli Zon Beber Langkah Kubu Capres 02, Jawab Isu Gabung Kabinet Jokowi