Gubernur Jatim Khofifah Mantu

Lulus Baca Yasin dan Tahlil, Fadil Akhirnya Menjadi Menantu Tokoh NU Mantan Menteri & Gubernur Jatim

Karena dinilai Lulus Baca Yasin dan Tahlil, Fadil Akhirnya Menjadi Menantu Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang Mantan Menteri dan juga Gubernur Jatim.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
Tribunmadura/Kolase Fatimatuz Zahroh/istimewa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama putrinya Patimasang dan calon menantunya Fadil Wirawan. 

PR membaca surat Al Fatihah itu diberikan pada Fadil sebagai tes awal sebagai calon menantu Khofifah.

Dua bulan setelah pemberian PR tersebut Fadil lalu berkesempatan bertemu lagi dengan Khofifah.

Saat itulah Fadil, calon menantu, menyetorkan bacaan surat Al Fatihah pada calon mertuanya.

Bacaan ummul quran Fadil dihadapan Khofifah pun dinilai lancar dan dinyatakan lulus.

"Alhamdulillah lulus. Tapi lalu dikasih PR lagi. Diminta baca surat Yasin sama Tahlil," cerita Ima.

Dikatakan Ima, sang ibu bukan tipe orang tua yang menuntut calon menantunya harus dari keluarga pejabat, kiai, ataupun harus dari keluarga kaya.

Poin utama yang ditekankan adalah calon pendamping putri satu-satunya itu harus bertanggung jawab dan bisa membimbing kelak menuju rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah.

Calon menantu Gubernur Khofifah diketahui bukanlah putra pejabat.

Fadil, adalah teman kuliah Ima saat kuliah di Monash University di Australia.

Saat ini, Fadil dan Ima bekerja di kantor yang sama di Jakarta, di perusahaan yang bergerak di bidang konsultan bisnis dan keuangan.

Berikut Titik Lokasi Parkir Kendaraan Tamu Undangan Gubernur Jatim Khofifah Mantu di Surabaya

Menikah Lebih Dengan Satu Pria, Aksi Wanita Poliandri ini Terbongkar Suami Pertama Berkat GPS

Khofifah Mantu, Gubernur Jatim Tak Hadiri Panggilan KPK Soal Kasus Jual Beli Jabatan di Kemenag

Fadil diketahui berkerja di divisi yang berbeda dengan Ima.

"Dia teman aku kuliah saat di Monash University Australia. Tapi beda kampus. Pas kuliah sih nggak kenal banget malah nggak saling save nomor, hanya saling menyapa kalau ketemu," kenangnya.

Keduanya juga berbeda kampus saat melanjutkan studi S2.

Namun keduanya kembali dipertemukan kembali saat bekerja di perusahaan yang sama, yaitu di Ernst & Young yang ada di Jakarta.

"Ketemunya lagi tuh kayak FTV (Film Televisi). Jadi pas di pintu masuk kantor tempat nge tap ID, aku mau masuk dia mau keluar. Nah gitu, lalu yang kayak lho kamu di sini juga, baru setelah itu kami tukar nomor telepon," ceritanya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved