Pilkada Lamongan
Perang Bintang di Pilkada Lamongan, WABUP SEKDA ANAK BUPATI dan mantan Pj Bupati Saling Berhadapan
Perang Bintang di Pilkada Lamongan 2020, WABUP SEKDA ANAK BUPATI dan mantan Pj Bupati Saling Berhadapan
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Perang Bintang di Pilkada Lamongan, WABUP SEKDA ANAK BUPATI dan mantan Pj Bupati Saling Berhadapan
TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Sejumlah nama tokoh yang akan maju sebagai bakal calon Bupati di Pilkada Lamongan 2020 terus bermunculan.
Setelah Kartika Hidayati (Wakil Bupati Lamongan), Yuhronur Efendi (Sekkab Lamongan), Dedi Nordiawan (putra Bupati Lamongan Fadeli), dan Biin Abdussalam (tokoh masyarakat/mantan Ketua PCNU Lamongan).
Kali ini, muncul nama terbaru, yakni Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov
Jatim Wahid Wahyudi. Wahid Wahyudi juga pernah menjabat Pj Bupati Lamongan pada tahun 2015.
Ihwal kemungkinan ikut running-nya Wahid Wahyudi disampaikan oleh Ketua DPC PDIP Lamongan, Saim, Kamis (18/7/2019).
Menurut Saim, meski belum terang-terangan, keinginan Wahid Wahyudi maju Pilkada Lamongan 2020 pernah disampaikan kepadanya.
"Pernah komunikasi sama saya, tapi komunikasi per telepon," ujarnya.
• Pilkada Lamongan 2020, PDIP Lirik Sekkab Yuhronur yang Surveinya Lebih Tinggi Dari Wabup Kartika
• AWAS Selama 5 Bulan Jalan Nasional Surabaya-Lamongan Bakal Macet Parah, Pilih 4 Jalur Alternatif ini
Meski begitu, untuk mengusung calon di Pilkada Lamongan 2020, pihaknya, kata Saim masih menunggu keputusan resmi dari PDIP.
Partainya hingga saat ini masih menunggu prosedur tetap dan perintah dari DPP PDIP.
"Kita masih menunggu protap dan perintah partai, dan itu akan terjawab pada September mendatang," jelasnya.
Namun, berdasar hasil poling sementara terkait nama-nama yang akan maju bupati di Pilkada Lamongan 2020, Saim menyebut hasil poling tertinggi masih dipegang Yuhronur Efendi.
Selain PDIP, PKB Lamongan juga mulai bersiap menyongsong gelaran Pilkada Lamongan 2020.
Ketua DPC PKB Lamongan, Abdul Ghofur mengatakan, untuk Pilkada Lamongan 2020, pihaknya akan mengusung kader sendiri.
"PKB Lamongan dalam Pilkada Serentak 2020 sudah ada calon dari kader sendiri," tegasnya, Kamis (18/7/2019).
• Enam Tokoh Berebut Tiket PKB Maju Pilkada Tuban 2020, Wabup Dua Periode Vs Adik Bupati Vs Ketua DPRD
• 19 Kabupaten/Kota di Jatim Gelar Pilkada Serentak, PKB Usung Misi Sapu Bersih Menang di 9 Daerah ini
Hanya saja, Abdul Ghofur enggan menyebut siapa kader PKB yang akan diusung.
"Masih rahasia," katanya singkat.
Sebelumnya, Abdul Ghofur mengungkapkan, jika dirinya siap maju menjadi orang nomor satu pada Pilkada Lamongan 2020.
Di Lamongan, PKB menjadi partai besar dengan perolehan kursi sebanyak 10 kursi.
Dengan modal tersebut, PKB bisa mengusung calonnya untuk maju Pilkada Lamongan 2020.
Sehingga, siapapun yang ingin bergandengan dengan PKB untuk kepentingan Pilkada, tentu harus menjadi orang kedua, alias Cawabup.
Sementara itu, Sekkab Yuhronur Efendi digadang-gadang maju Pilkada Lamongan 2020 melalui Partai Golkar.
Pasalnya, adik Yuhronur Efendi, Uji Silvian Efendi menjabat sebagai Sekretaris DPD II Partai Golkar Lamongan dan juga menjadi anggota DPRD Lamongan.
• Perang Bintang Kader PKB di Pilkada Sidoarjo 2020, Anak Abah Ipul Vs Putra Gus Ali & 2 Politisi Gaek
• Dana Jasmas Antar Darmawan Wakil Ketua DPRD Surabaya ke Penjara, Begini Peran Politisi Gerindra ini
Meski begitu Golkar, tidak mungkin berangkat sendirian dan harus berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mengusung calon di Pilkada Lamongan 2020.
Sedangkan, Dedi Nordiawan, putra Bupati Lamongan Fedeli yang juga Dosen Universitas Indonesia (UI) saat ini mulai intens turun ke masyarakat.
Pola Dedi Nordiawan ini disinyalir juga start untuk mendukung pencalonannnya maju Pilkada Lamongan 2020.
Gerakan Lamongan Mengaji (GLM) yang digagas Dedi juga menjadi embrio dan sembrani untuk mengenal Dedi Nordiawan.
"Kalau Dedi maju, kendaraannya mudah didapatkan. Ada Partai Demokrat yang bisa berkoalisi dengan partai lain," kata sejumlah pengamat politik di Lamongan.
Sedang Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati yang juga gencar disebut-ebut maju Cabup, sudah memiliki kekuatan suara utuh dari Muslimat.
Karena Kartika Hidayati merupakan Ketua PC Muslimat NU Lamongan.
"Kalau kendaraan partai itu sudah ada yang mengurus sendiri," katanya, kepada Surya.co.id (Grup Tribunmadura.com) Jumat (12/7/2019).
• Kisah Marsuto Alfianto Asal Pamekasan, Minta Satu Sapi Belgian Blue ke Jokowi Tapi Malah Diberi Dua
• Lembaga Survey Munculkan 14 Nama yang Berpotensi Maju di Pilkada Sumenep 2020, Sebut Masih Dinamis
Menurutnya, masyarakat sudah cerdas bagaimana pemimpin yang mereka butuhkan.
Meski belum berani terang-terangan maju Cabup di Pilkada Lamongan 2020, Kartika Hidayati mengaku siap jika dibutuhkan masyarakat.
Menurutnya, ia bukan hanya memiliki Muslimat, tapi Ormas lain, seperti Muhammadiyah, LDII serta Ormas lain juga ada hubungan baik dengan dirinya.
"Saya sama teman Muhammadiyah juga hubungan baik. Jadi tidak hanya kalangan Muslimat atau NU," tandasnya.
Pemandangan lain yang intens muncul adalah Biin Abdussalam, mantan PC NU Lamongan.
Biin Abdussalam gencar memasang banner di banyak sudut dan lokasi strategi di wilayah Kabupaten Lamongan.
"Itu banner yang dipasang sangat jelas maksudnya untuk ikut running Pilkada," kata Faisol warga Tumenggungan Kota Lamongan.
• Kisah Kopassus Turunkan 3 Pendekar Sakti Asal Banten Untuk Tangkal Ilmu Gaib Musuh & Menangkan Misi
• Dipicu Unggahan di Facebook, Sekelompok Peminum di Tuban Menyeroyok Dua Orang Asal Lamongan
Untuk diketahui, pada tahun 2020, Kabupaten Lamongan akan menjadi salah satu daerah yang dijadwalkan akan menggelar Pilkada Serentak bersama sejumlah daerah lainnya.
Di Jatim sendiri, ada sebanyak 19 kabupaten/kota yang menggelar Pilkada Serentak 2020.
Meski demikian, hingga saat ini, KPU Lamongan belum bisa menentukan partai politik yang dapat mengusung calonnya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lainya.
"Kita masih menunggu hingga pasca penetapan, baik penetapan nama caleg jadi maupun perolehan kursi masing-masing parpol di DPRD Lamongan," kata Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali.
Kondisi tersebut, lanjut Mahrus Ali, membuat KPU bisa menentukan parpol mana bisa mengusung calon bupati atau calon bupati untuk ditarungkan dalam Pilkada Lamongan 2020.
Sesuai UU Nomor 10 Tahun 2016 pasal 40 menyebutkan, bahwa Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat mendaftakan pasangan calon jika telah menemuhi persyaratan perolehan suara.
Yakni, paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi dewan perwakilan rakyat daerah atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD.
• Suami Asal Lamongan ini Jual Istri Sendiri Rp 3 Juta Untuk Layanan Seks Menyimpang
• Adu Kencang Dalam Balapan Liar, Motor Pelajar di Lamongan Adu Kepala, Dua Siswa Tewas Seketika
• Gara-gara Pulsa dan Token Listrik, Uang Rp 375 Juta Milik PNS di Tulungagung ini Habis Terkuras