Berita Bangkalan
Pemkab Bangkalan Gerojok 36 Ton Liter Air Bersih untuk Atasi Kekeringan yang Melanda di Puluhan Desa
BPBD Bangkalan mencatat ada 29 desa berstatus kering kritis dan 7 desa berstatus kering langka di Kabupaten Bangkalan.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
BPBD Bangkalan mencatat ada 29 desa berstatus kering kritis dan 7 desa berstatus kering langka di Kabupaten Bangkalan
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - BPBD Bangkalan melakukan pemetaan daerah kekeringan akibat musim kemarau.
Hasilnya, BPBD Bangkalan mencatat ada 29 desa berstatus kering kritis dan 7 desa berstatus kering langka.
Puluhan desa terdampak kekeringan itu tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
• Tambah Nilai Ekonomis Produk, Desa Tlonto Rajeh Pamekasan Kenalkan Petis dan Terasi Bhabin Idola
Sedikitnya ada 36 ton liter air bersih diberangkatkan dari Pendapa Agung Bangkalan dengan menggunakan enam truk tangki air, Selasa (23/7/2019). Masing-masing tangki berkapasitas 6 ton atau 6.000 liter air.
"Kami droping air bersih sebagai bentuk perhatian dan respon pemerintah terhadap daerah-daerah yang terdampak kekeringan," ungkap Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron.
R Abdul Latif Amin Imron menjelaskan, krisis air bersih yang melanda sebagian wilayah pedesaan di Kabupaten Bangkalan itu merupakan akibat kondisi hari tanpa hujan.
"Untuk hari ini, kami distribusikan bantuan air bersih ke desa-desa di Kecamatan Kokop dan Kecamatan Kwanyar," pungkasnya.
• Lima Desa di Sampang Madura Alami Kekeringan, Pemprov Jatim Sediakan 20 Tangki Dropping Air Bersih
Berdasarkan pemetaan BPBD Bangkalan terhadap daerah terdampak kekeringan di tahun 2019, jumlah desa terdampak kekeringan terbanyak di Kecamatan Konang, 7 desa dan Kokop, 7 desa.
Sementara itu, Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Moris mengungkapkan, kering kritis adalah suatu kondisi di mana tidak ada sumber air di suatu desa dan sumber air yang ada berjarak sejauh di atas 10 Kilometer.
"Sedangkan kering langka adalah sumber air yang ada mengering di musim kemarau. Di musim normal, sumber air tersedia. Makanya, kering kritis lebih didahulukan," ungkapnya.
Rizal Moris menjelaskan, satu tangki air bersih mampu mencukupi kebutuhan 30 kepala keluarga.
Bantuan akan dilakukan secara bertahap ke desa-desa terdampak bencana kekeringan.
• SK Mutasi CPNS di Sumenep Dianggap Langkahi Gubernur, DPKS akan Laporan ke Dewan Pendidikan Jatim
"Sekali hingga tiga kali pengiriman dalam sehari. Tergantung jarak tempuh. Hingga kebutuhan air bersih tercukupi," ungkapnya.
Ia menambahkan, Kabupaten Bangkalan ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana kekeringan.