Berita Terkini Sumenep
Ditetapkan Jadi KLB, Sumenep Targetkan Penurunan Kasus Campak dalam Sebulan
Dinkes P2KB Sumenep mencatat Jumlah kasus campak sejak Januari hingga Agustus 2025 mencapai 1.548 kasus.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (dinkes P2KB) Sumenep mencatat Jumlah kasus campak sejak Januari hingga Agustus 2025 mencapai 1.548 kasus.
Data tersebut tercatat dari 30 puskesmas yang tersebar di daratan dan kepulauan, bahkan juga diperoleh dari empat rumah sakit rujukan diantaranya RSUD dr H Moh Anwar, RSI Garam Kalianget, RSU Sumekar dan juga di RSIA Esto Ebhu.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan terkait persoalan campak yang memang menjadi salah satu perhatian serius agar segera ditangani dengan baik dan cepat.
Pihaknya menargetkan penurunan kasus campak tersebut dalam waktu satu bulan dengan penanganan khusus, dan meminta dinas terkait untuk mengambil langkah khusus menanggulangi kasus campak yang kini kian menonjol.
Upaya tersebut juga intens dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan UNICEF untuk segera mengendalikan lonjakan kasus tersebut.
Baca juga: Kasus Campak di Kota Keris Tembus 1.548, Dinkes Peringatkan Penyebaran Cepat
"Saya tidak ingin berlarut-larut. Bahkan, kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan termasuk UNICEF bagaimana dalam satu bulan ini berkaitan dengan campak cepat bisa turun," kata Achmad Fauzi, Selasa (19/8/2025).
Dengan demikian, persoalan ini harus masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB).
Sebab, pihaknya juga belajar dari kejadian selain campak yang butuh penanganan khusus.
"Apalagi ini penyakit menular, walaupun memang tidak membahayakan. Tapi bisa juga berisiko meninggal dunia. Jadi harus KLB," tambahnya.
Tingginya kasus campak ini sebenarnya kata Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ini, bukan hanya terjadi di Sumenep saja.
Bahkan, dengan ditetapkan sebagai KLB agar ada penyelesaian secepatnya.
"Harus ada penanganan khusus," sebutnya kedua kalinya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep meminta, agar pihak-pihak terkait memberikan data sesungguhnya, agar kasus campak tersebut bisa segera mendapatkan penyelesaian.
"Jangan mengaburkan data, buka data sesungguhnya. Biar segera teratasi," pintanya.
Dinsos Sumenep Pastikan Siswa Sekolah Rakyat Sehat Sebelum Masuk Asrama |
![]() |
---|
Napi Curanmor Kabur dari Rutan Sumenep, Sudah Sebulan Belum Tertangkap |
![]() |
---|
Nelayan GT di Bawah 7 Wajib Punya E-Pass Kecil untuk Dapat BBM Subsidi |
![]() |
---|
Job Fair 2025 Sumenep, Tersedia 3.152 Lowongan dari 36 Perusahaan |
![]() |
---|
Polisi Sumenep Tewas Ditabrak saat Pulang Dinas, Tersangka Sudah Diamankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.