Berita Sampang
Siswa SD Sampang Nyaris Jadi Korban Plafon Sekolah Ambruk, Sudah Ajukan Renovasi, Tapi Belum Dibantu
Plafon salah satu ruang kelas di UPTD SDN Bunten Barat 3, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura tiba-tiba ambruk.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Plafon salah satu ruang kelas di UPTD SDN Bunten Barat 3, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura tiba-tiba ambruk.
Beruntung, tak satu pun murid maupun guru menjadi korban dalam insiden tersebut.
Sebab, plafon ambruk beberapa menit setelah para siswa keluar ruangan untuk melakukan senam, pada (3/10/2025), pagi.
Guna menghindari kerusakan yang lebih parah pada atap dan plafon ruang kelas, pihak sekolah mengambil langkah darurat dengan memasang bambu sebagai penyangga sementara.
Kepala UPTD SDN Bunten Barat 3, Tika Kartika, mengatakan bahwa plafon kelas saat itu runtuh ketika dan seluruh siswa sedang berada di halaman sekolah mengikuti kegiatan rutin senam pagi.
"Alhamdulillah semua siswa selamat. Sekarang kami fokus memastikan keamanan bangunan lain agar tidak terjadi hal serupa," ujarnya, Minggu (5/10/2025).
Tak hanya itu, kerusakan tersebut hampir terjadi pada semua ruang kelas. Misalnya, atap yang runtuh, tembok retak hingga bangunan roboh.
Dari 6 ruang kelas yang ada, kini hanya tersisa dua ruang kelas yang masih bisa dipakai. Sedangkan yang lain rusak total.
Sayangnya, hingga saat ini masih belum mendapat penanganan renovasi dari pemerintah.
"Kami sudah ajukan permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan sejak lama, tapi sampai sekarang belum ada realisasi," terangnya.
Tika Kartika mengatakan bahwa selama bertahun-tahun proses kegiatan belajar mengajar hanya menggunakan 3 ruang kelas, serta ruang guru. Sebab 3 ruang kelas yang lain sudah rusak.
"Saat ini tinggal 2 ruang belajar yang juga berpotensi roboh dengan kondisi rangka kayu yang sudah lapuk," tuturnya.
Terpisah, Kepala Desa Bunten Barat, Sukaryadi, mengaku prihatin sekaligus bersyukur karena tidak ada korban jiwa.
Dia meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang untuk segera turun tangan memperbaiki bangunan sekolah yang kondisinya sudah memprihatinkan.
"Kami tidak ingin menunggu ada korban baru diperbaiki. Bangunannya memang sudah tidak layak, jadi mohon segera ada perbaikan," tegas Sukaryadi.
Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke musala di sebelah sekolah agar proses pendidikan tetap berjalan.
"Pihak sekolah sudah memindahkan proses belajar mengajar ke musala tetangga untuk sementara," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnaya di Googlenews TribunMadura.com
Program Makan Bergizi Gratis Ternyata Belum Sentuh Ibu Hamil dan Menyusui di Sampang |
![]() |
---|
Hari Batik Nasional, Toko Batik Sampang Bertahan di Tengah Tantangan Pasar |
![]() |
---|
Nodai Gadis Kecil, Kakek di Sampang Kabur hingga 2 Tahun, Lihat Nasibnya Kini |
![]() |
---|
Oknum PNS di Sampang Dicokok Polisi, Terlibat Pencurian Puluhan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Stok Pupuk Subsidi di Sampang Diklaim Melimpah, Petani Diharapkan Tenang Hadapi Musim Tanam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.