Berita Sidoarjo

Bisa Mudah Perdaya Orang yang Mau Jadi Aggota BIN dan ASN, Bambang Hanya Modal Airsoft Gun Rp 1 Juta

Bisa Mudah Perdayai Orang yang Mau Jadi Aggota BIN dan ASN, Bambang Hanya Modal Pistol Airsoft Gun Rp 1 Jutaan.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Mujib Anwar
INT
Ilustrasi - Bisa Mudah Perdayai Orang yang Mau Jadi Aggota BIN dan ASN, Bambang Hanya Modal Pistol Airsoft Gun Rp 1 Jutaan. 

Bisa Mudah Perdayai Orang yang Mau Jadi Aggota BIN dan ASN, Bambang Hanya Modal Pistol Airsoft Gun Rp 1 Jutaan

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Dalam menyakinkan para korbannya, tersangka yang mengaku anggota Badan Intelijen / BIN gadungan ini selalu membawa pistol jenis airsoft gun.

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan tersangka Imam Dhofir alias Bambang Supeno selalu membawa senjata airsoft gun jenis revolver untuk melancarkan aksinya.

"Jadi tersangka ini membawa pistol airsoft gun yang dilengkapi dengan kartu ijin kepemilikan senjata. Namun ternyata setelah dilakukan penyelidikan, kartu ijin tersebut palsu," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com) di Mapolres Sidoarjo, Sabtu (27/7/2019).

Menurut pengakuan tersangka, pistol revolver airsoft gun tersebut didapatkan dari seorang temannya bernama Sumadi.

"Jadi airsoft gun tersebut dibeli dari seorang teman tersangka yang bernama Sumadi dengan harga hanya Rp 1 juta saja. Dan saat ini oleh petugas kepolisian sedang dilakukan pengejaran terhadap teman tersangka ini," tambah Zain Dwi Nugroho.

Gadis Muda Madura ini Terus Diperkosa Enam Orang saat Tak Sadarkan Diri dari Malam hingga Pagi Hari

Ngaku BIN, Polisi Pecatan Polda Lampung ini Patok Tarif Rp 45 Juta guna Masuk Anggota BIN & Jadi ASN

Sempoyongan Pulang ke Rumah, Gadis Muda Madura Sehari Semalam Diperkosa 6 Pemuda saat Lagi Tak Sadar

Curi Motor Teman Kerja di Surabaya Dengan Rapi, Aksi Karyawan ini Terbongkar Berkat Hal Sederhana

Madura United Hancurkan 5-1 Perseru Badak Lampung, Rekor Kandang Laskar Sapeh Kerrab Makin Kinclong

Ia menjelaskan, kedua tersangka ini melakukan penipuan bermodus rekrutmen anggota BIN dan aparatur sipil negara (ASN).

Dengan membayar uang sebessr Rp 25 juta hingga Rp 45 juta, korban dijanjikan direkrut sebagai anggota BIN atau bekerja sebagai ASN.

Setelah korban setuju dengan tawaran tersangka dan membayar sejumlah uang, maka oleh tersangka akan memberikan lencana dan kartu anggota BIN palsu.

''Selain itu, pelaku juga memberikan SKEP dan surat perintah tugas yang juga palsu," jelasnya.

Untuk itu, Zain Dwi Nugroho menghimbau agar masyarakat tidak mudah terperdaya dengan tawaran pekerjaan yang diperoleh dari sumber yang tidak jelas.

"Jangan mudah tergiur dengan penawaran pekerjaan seperti itu. Pastikan dahulu dengan melakukan konfirmasi kepada instansi terkait secara langsung," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved