Berita Trenggalek
Seminggu Dilaporkan Hilang, Selan Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan dan Wajahnya Tak Dikenali Lagi
Seminggu Dilaporkan Menghilang, Selan Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan dan Wajahnya Tak Dikenali Lagi.
Seminggu Dilaporkan Menghilang, Selan Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan dan Wajahnya Tak Dikenali Lagi
TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK – Warga menemukan jasad seorang laki-laki di Pantai Ngulung, Desa Ngulungwetan, Kecamatan Munjungan, Trenggalek, Minggu (28/7/2019) malam.
Jasad itu teridentifikasi bernama Selan (24), warga setempat.
Selan ditemukan dalam kondisi tengkurap di perairan Pantai Nglurung tersebut.
Warga yang melihat lalu menariknya ke pinggir pantai.
“Sampai di pantai, saksi langsung melapokan penemuan tersebut kepada kepala desa, setelah itu kepala desa melaporkan ke polsek,” kata Kasubag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi, Senin (29/7/2019).
Setelah olah tempat kejadian perkara, polisi menggelar olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan para saksi.
Dari sana diketahui bahwa korban adalah Selan.
Menurut Supadi, Selan sebelumnya dilaporkan menghilang di ladang yang lokasinya dekat pantai sepekan sebelumnya.
Saat ditemukan, kondisi wajah Selan sudah susah dikenali.
Namun, pakaian yang ia gunakan saat pertama kali dilaporkan hilang masih terpasang.
Dari sana, indentifikasi Selan mudah dilakukan.
“Pekan lalu, (Minggu, 21/7/2019) sekitar pagi, korban pamit ke keluarganya untuk pergi ke ladang. Sampai malam belum pulang. Keluarga menanyakan ke tetangga, tapi tidak ada yang tahu,” ungkap Supadi.
Saat itu, warga kemudian mencari Selan ke ladang. Di sana, ditemukan sepeda motor ke parkiran ladang dan bekal yang dibawa.
“Namun setelah dicari, korban tidak juga ditemukan,” ungkapnya.
Menurut informasi, ladang tempat Selan hilang berada di tepi jurang di pinggir laut.
Kemungkinan besar, kata Supadi, Selan diduga terpeleset ke laut dari pinggir ladang tersebut.
“Saat pemeriksaan tim medis, korban sudah dalam keadaan bengkak dan tidak ditemukan adanya tanda telah terjadinya kekerasan atau tindak pidana,” ujarnya.
Ia menambahkan, keluarga korban menolak untuk otopsi jasad korban.
Mereka pun telah menerima kejadian itu sebagai musibah. (Aflahul Abidin)