Kisah Sriyono, Miliarder Pengusaha Jatuh Miskin, Kini Jualan Siomay Berkeliling Menggunakan Sepeda
Bapak tukang siomay keliling satu ini identik dengan warna pink, bahkan menamai dagangannya dengan siomay pink.
Kisah Sriyono, Miliarder Pengusaha Jatuh Miskin, Kini Jualan Siomay Berkeliling Menggunakan Sepeda
TRIBUNMADURA.COM - Menjadi seorang pengusaha memang idaman sebagian besar banyak orang.
Namun selain iming-iming kesuksesan, ancaman bangkrut juga mengintai.
Seperti yang dialami oleh Sriyono, seorang penjual siomay yang dulunya seorang miliarder.
Kini dirinya mulai merintis kembali usahanya, setelah bangkrut beberapa waktu yang lalu.
Bapak tukang siomay keliling satu ini identik dengan warna pink, bahkan menamai dagangannya dengan siomay pink.
Ia berjualan secara keliling menggunakan sepeda kayuh.
• 25 Artis Jadi Korban Sinetron Sajadah Cinta, Bayar Ratusan Juta Tapi Tidak Tayang di Dua TV Nasional
• Lagi Seberangkan Siswa SMPN 1, Sabar Ditabrak Motor Vespa, Tapi si Pemotor Malah yang Meregang Nyawa
• Viral Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Warga Curiga: Masak Habis Meninggal Lalu Ngomong dan Berdiri
Siapa yang masih ingat penjual siomay keliling yang nyentrik dengan sepeda, gerobak dan pakaian warna Pink?
Ya, Sriyono (65), penjual siomay asal Klaten ini sempat menghebohkan publik pada tahun 2011 silam.
Sriyono biasa berjualan siomay di daerah Jalan Barito, Jakarta Selatan.
Dibalik cara jualannya yang unik, tersimpan kisah perjuangan yang patut untuk diacungi jempol.
Sriyono kerap menceritakan kisah hidupnya yang pernah menjadi seorang miliarder, hingga bangkrut dan harus berjualan keliling.
Baru-baru ini, seorang komentator bola Valentino Simanjuntak atau yang akrab disapa Valentino Jebret, yang khas dengan jargon 'jebret' nya, merekam aktivitas Sriyono.
Valentino Jebret kemudian membagikannya di laman Instagram pribadinya, Senin (29/7/2019).
"Pak ini siomay pink yang dulu itu bukan sih pak?" tanya Valentino kepada Sriyono.
"Ya, saya orangnya, saya pelakunya," aku Sriyono.
Valentino bahkan mengakui telah membeli buku karangan Sriyono.
"Oh bapak pelakunya? Saya beli bukunya loh pak, ini bapak sepedaan lagi?" tanya Valentino.
Sriyono mengakui kini tengah merintis kembali bisnisnya dari awal.
"Saya merintis dari minus, miss manajemen, karena nggak punya wanita saya, nggak punya istri, ini merintis lagi, saya enjoy aja, ini dunia saya kok," ungkap Sriyono.
Bahkan Sriyono akan memulai lagi usahanya dengan membuka sebuah toko.
"Bapak mau mulai lagi ya? dari kapan pak akhirnya mau mulai lagi?" tanya Valentino.
View this post on InstagramPerjuangan si bapak siomay yg sudah untung milyaran skrg memulai lagi dari nol
A post shared by Valentino Jebreeet Simanjuntak (@radotvalent) on
Tak hanya dengan membuka toko, Sriyono juga akan memanfaatkan sosial media untuk berjualan siomay.
"Ini udah mau buka, tanggal 1 buka saya, ada tokonya, mau online juga, coba saya manfaatin sosial media, ada pegawai," ungkap Sriyono.
Alasan di balik Sriyono memilih warna pink untuk menarik minat pembeli sangatlah mengharukan.
Melansir laman Nova.id (grup TribunMadura.com ), Selasa (30/7/2019), hal tersebut dimaksudkan untuk menarik hati kedua anaknya.
"Alasan pertama, buat menarik pelanggan. Kedua saya berharap bisa masuk media massa, lalu dikenal banyak orang, dan beritanya sampai ke anak-anak dan mantan istri saya," ungkap Sriyono, dilansir dari laman Nova.id (grup TribunMadura.com ) .
• Pria Mati Ternyata Hidup Lagi di Sampang Madura, Ditonton Banyak Santri, Diduga Jalani Ilmu Hitam
• Berjemur Pakai Bikini saat Liburan, Turis Wanita ini Kaget Dapatkan Hal Tak Terduga dalam Hidupnya
• Hubungan Inses Kakak Adik Kandung di Luwu, Selain Nafsu, Masalah Kejantanan dan Film Porno Sebabnya
Setelah Sriyono bercerai dari istrinya, dirinya mengaku kesulitan bertemu kedua anaknya.
"Warna ini (pink, Red.) adalah warna kesukaan anak saya, Peksi Safira Miradalita dan Pramesti Dewi Angelita. Biar mereka tahu kalau ayah mereka yang bernama Sriyono ini masih hidup dan sangat kangen sama mereka," dikutip dari laman Nova.id (grup TribunMadura.com ) .
Sriyono mengungkapkan telah membuat siomay sejak tahun 1980 silam.
"Tahun 1979 saya bertemu dengan seseorang asal Bangka keturunan Cina yang mengajarkan saya cara membuat siomay," terang Sriyono, dikutip dari laman Nova.id (grup TribunMadura.com ).
Pedangan Siomay ini bahkan pernah bangkrut dan rugi hingga Rp 2 miliar.
"Tahun 2003, usaha siomay saya, Siomay Senayan, awalnya bisa memberi pemasukan hingga Rp 2 Milyar per tahun. Tapi usaha itu pun goyah,"
"Badai yang menerpa kian besar, usaha saya makin terpuruk. Saya kehilangan semua harta sampai pernah jadi tuna wisma di tahun 2008," ungkap Sriyono dilansir dari laman Nova.id (grup TribunMadura.com ).
Selain mempersiapkan diri untuk mengembangkan usaha, kini Sriyono juga tengah menulis buku keduanya.
Artikel ini telah tayang di Grid.id yang berjudul Viral Tukang Siomay Nyentrik Curhat Pernah Jadi Miliarder, Dulu Tajir Melintir Kini Rela Jadi Pedagang keliling untuk Memulai Usaha