Hari Raya Idul Adha 2019
Nenek Pemulung Kurban Satu Ekor Sapi, Nabung Selama 5 Tahun, Biasa Tidur di Teras Rumah Orang
ada sebuah kisah yang memilukan sekaligus mengharukan dari seorang nenek yang tinggal di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Namun, hingga saat ini tidak ada satupun keluarga yang mencari keberadaannya.
Meski hidup sendirian, Sahnun tetap bekerja keras untuk menghidupi dirinya.
Setiap hari tubuh kecilnya memikul karung berisi botol plastik dan barang bekas menyusuri jalan kota Mataram.
Ia biasanya mulai berangkat memulung mulai dari subuh hingga malam hari dengan jeda waktu istirahat pada siang hari.
"Pagi-pagi subuh sudah berangkat, balik lagi istirahat nanti lagi lanjut sampai malam," ungkap Sahnun dengan bahasa Sasak ditemui Kompas.com (grup TribunMadura.com ), Selasa (30/7/2019).
Dengan penuh peluh dan keringan ia mengumpulkan botol plastik sekitar dua karung setiap harinya.
• Gunung Semeru Makan Korban, Giliran Pendaki Cewek Asal Bangkalan Jatuh di Jalur Puncak Mahameru
• Kontrakan di Sampang Kebakaran, Istri Tewas Terbakar, Suami Luka Bakar Sekujur Tubuh
Sapi kurban
Barang bekas yang ia kumpulkan selama seminggu biasanya akan diambil oleh pengepul.
Barang bekas hasil memulungnya biasanya dihargai oleh pengepul antara Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu per karung.
Bertepatan akan dirayakannya Idul Adha, Sahnun berkata akan membeli seekor hewan kurban dari hasil memulungnya selama lima tahun.
Dan akhirnya menjelang Idul Adha tahun ini nenek Sahnun bisa membeli seekor sapi untuk dikurbankan dari hasil jerih payahnya selama lima tahun.
Pada saat ditanya wartawan kenapa ia ingin berkurban, Sahnun hanya menjawab dengan senyuman.
Hal itu menandakan bahwa niat untuk berkurban tidak ingin diketahui banyak orang.
Melansir dari Tribun Medan (grup TribunMadura.com ), pengurus Masjid Nur Iman bernama Kaling, masjid dimana nenek Sahnun berkurban sapi, sempat kaget saat menerima uang Rp 10 juta dari nenek pemulung tersebut.
"Saya juga merasa kaget kok bisa nilai satu sapi yang harganya 10 juta, mampu dibeli oleh seorang yang pekerjaannya sehari-hari pemulung," ungkap Kaling ditemui di rumahnya Senin (29/7/2019).