Berita Ekonomi

Gara-gara Cabai Rawit, Inflasi Menjadi Melejit

Gara-gara Cabai Rawit Memicu Inflasi Menjadi Melejit dan ini Dibeber Oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/SRI WAHYUNIK
Cabai rawit dijual di Pasar Jember 

Gara-gara Cabai Rawit Picu Inflasi Menjadi Melejit

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Cabai rawit menjadi pemicu inflasi di Kabupaten Jember bulan Juli 2019. Komoditas ini menjadi pemicu tertinggi penyebab inflasi.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jember, bulan Juli 2019, Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,24 persen.

Komoditas penyumbang inflasi antara lain cabai rawit, udang basah, daging ayam ras, emas perhiasan, dan cabai merah.

"Cabai rawit dan daging ayam ras yang jadi pemicu cukup tinggi. Ini seperti kita prediksi bulan kemarin. Meskipun bulan sebelumnya ayam penyebab deflasi, sekarang jadi penyumbang inflasi," ujar Kepala BPS Jember Arif Joko Sutejo saat rilis bulanan di Kantor BPS Jember, Kamis (1/8/2019).

Seperti diberitakan Surya (Grup Tribunmadura.com), pada Juli lalu harga cabai rawit melambung tinggi hingga mencapai Rp 80 ribu per Kg. Hingga awal Agustus ini, harga cabai rawit belum berangsur turun.

Sedangkan harga daging ayam sempat turun drastis di bulan Juni. Namun di bulan Juli harga daging ayam ras kembali naik hingga di kisaran Rp 34 ribu per Kg.

Sementara itu Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans Bank Indonesia (BI) Jember Hafidz Yudhansyah menambahkan, BI Jember pernah melakukan penelitian perihal harga cabai di Jember.

Hasilnya ada penyebab kenapa harga cabai rawit bisa bergejolak naik dan turun sehingga kerap menjadi penyebab inflasi dan deflasi.

"Harga cabai itu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain karena pasokan barang dan panjangnya rantai distribusi cabai," kata Hafidz.

Jika pasokan sedikit maka harga mahal. Panjangnya rantai distribusi juga mengakibatkan rentang harga dari petani sampai ke konsumen cukup jauh.

"Karenanya kami dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan melakukan rapat koordinasi wilayah, salah satunya membicarakan harga cabai rawit ini. Semoga kerjasama antar daerah bisa menjadi solusi," ujar Hafidz yang ikut dalam rilis BPS itu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved