Berita Tulungagung

Makam Dekat Musala Pesantren Diminta Dipindahkan, Kemarahan Warga Dipicu Sosok dalam Liang Lahat

Warga Kabupaten Tulungagung menuntut sebuah makam di dekat musala Pesantren Puthuk Watu Gedhek dipindahkan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Lokasi makam Suryat Suyono di dekat musala Pesantren Puthuk Watu Gedhek, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Senin (12/8/2019). 

Warga Kabupaten Tulungagung menuntut sebuah makam di dekat musala Pesantren Puthuk Watu Gedhek dipindahkan

TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah malam di dekat musala Pesantren Puthuk Watu Gedhek, Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, memicu kemarahan warga.

Makam Suryat Suyono ini dinilai berada di tengah permukiman dan warga menuntut untuk dipindahkan ke pemakaman umum desa setempat.

Ratusan warga yang melakukan protes mendatangi kantor Desa Pelem, Senin (12/8/2019).

Jalur Alternatif Menuju Sampang saat Perayaan Karnaval HUT Kemerdekaan di Pamekasan Madura

Antrean Penggilingan Daging Pasar Kolpajung Membludak, Sejumlah Warga Pamekasan Pilih Balik Kucing

Bahkan, dengan ketus, warga meminta makam orang tua angkat kiai Imam Maksum Baihaqi alias Gus Maksum ini dipindah saat itu juga.

Apalagi, warga secara umum tidak tahu, siapa sosok yang dimakamkan di dekat musala itu.

Sementara pemerintah desa setempat bersama Muspika berusaha menjembatani aspirasi warga dengan Gus Maksum.

"Siapa yang dimakamkan di sana, warga tidak ada yang kenal. Apalagi lokasinya ada di permukiman," ucap seorang warga bernama Jilan.

Warga tidak tahu asal muasal makam itu. Sebab Maksum sudah menggali lubang dan memakamkan ayahnya di dekat musala.

Maksum tidak pernah berkomunikasi dengan warga sekitar.

PNS Fungsional Kataloger Diberi Tunjangan Presiden Jokowi, Besarannya hingga Rp 1,26 Juta

Jasa Penggilingan Daging di Pamekasan Madura Kebanjiran Order Sehari setelah Hari Raya Idul Adha

Apalagi selama ini Maksum juga jarang bersosialisasi dengan warga, dan terkesan hidup eksklusif bersama komunitasnya.

"Tempat itu kan seperti padepokan, dan yang datang orang dari luar Desa Pelem. Musala itu juga kelompok mereka yang pakai," sambung warga lainnya.

Warga kemudian menggalang tanda tangan, agar lokasi makam itu lekas dipindahkan.

Polsek Campurdarat kemudian menghadirkan Maksum di Kantor Desa Pelem.

Namun, Maksum bersikukuh tidak mau memindahkan makam itu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved