Berita Jember
Setelah 3 Hari Tunggui Jenazah Ayah di Kamar Terkunci, Bayi N Cium Ibunya yang Menjadi TKI di Taiwan
Setelah 3 Hari Tunggui Jenazah Ayah di Kamar Terkunci, Bayi N Lalu Mencium Wajah Ibunya yang Menjadi TKI di Taiwan.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
Bayi N diduga menunggui jasad ayahnya sejak Minggu (11/8/2019) dan baru ditemukan pada Rabu (14/8/2019) siang menjelang Ashar.
Ini berarti, dia menunggui jenazah ayahnya sekitar 3,5 hari dan 3 malam.
Kini kondisi bayi N sudah berangsur membaik. Tubuhnya sudah bersih. Kamis (15/8/2019) siang, dia digendong sang budhe.
Dia sudah mulai tersenyum dan berceloteh kala tidak tidur.
Kronologi Lengkap
Sementara itu, tewasnya Fauzi alias Aan Junaidi (40) warga Perumahan Kaliwining Asri C-6 Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji, Jember, diketahui akibat tangisan sang anak, bayi N (14 bulan).
Ditambah bau menyengat seperti bau bangkai.
Berikut kronologi diketahuinya peristiwa itu berdasarkan data yang dikumpulkan Surya (Grup Tribunmadura.com) dari berbagai sumber.
Menurut tetangga rumah Fauzi, Anik Nurazizah, warga perumahannya melihat terakhir kali Fauzi pada Sabtu (10/8/2019) malam atau di malam Hari Raya Idul Adha.
"Malam itu sempat diundang kenduri peringatan Hari Raya Idul Adha," ujar Anik, Kamis (15/8/2019).
Tetapi Fauzi tidak mendatangi undangan kenduri tersebut.
Kemudian pada Minggu (11/8/2019) pagi jika mengacu kepada keterangan Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo, ada warga yang masih melihatnya.
Namun dari keterangan istri Fauzi, Sulastri kepada Anik melalui sambungan percakapan video, Sulastri menuturkan sejak pukul 08.00 Wib, Minggu (11/8/2019), dirinya tidak bisa menghubungi suaminya.
"Telpon tidak diangkat, dikirimi pesan lewat WA centang satu. Tadi pagi istrinya, Mbak Sulastri, cerita soal itu kepada saya melalui video call," imbuh Anik.
Lalu pada Senin (12/8/2019), warga sekitar kadang kala mulai membaui bau busuk seperti bangkai tikus. Namun bau itu datang dan pergi.
"Itu terjadi sampai Rabu (14/8/2019) kemarin. Jadi baunya datang dan pergi, kalau ada angin mengarah ke rumah saya, ada bau. Kalau tidak ya nggak. Jadi kami nyangkanya memang bau bangkai tikus," imbuhnya.
Meski begitu, warga sekitar tidak curiga atas tidak munculnya Fauzi.
Warga sekitar melihat gerbang dan pintu rumah tertutup rapat.
Namun sepeda motor yang bersangkutan ada di dalam pagar, di teras rumah.
Sampai akhirnya pada Rabu (14/8/2019) siang, warga yang rumahnya berdempetan dengan rumah Fauzi mendengar tangisan bayi.
"Anak Bu RT yang rumahnya dempet itu yang dengar. Langsung bilang ke ibunya kalau 'Dik Nisa nangis'," imbuh Murtini, juga warga perumahan tersebut.
Tangisan kencang yang tidak lama itulah yang makin menguatkan kecurigaan warga sekitar, ditambah adanya bau menyengat.
Warga perumahan memberitahu seorang bernama Ribut, yang dikenal sebagai ayah angkat Fauzi.
Rumah Ribut berbeda dusun dengan Perumahan Kaliwining Asri.
Ribut yang mendatangi rumah Fauzi langsung mendapatkan menyimpulkan jika ada mayat di rumah itu.
Ribut pun bersama warga sekitar melapor ke Kepala Dusun Bedadung Kulon Desa Rambipuji, Misrawi.
Kemudian dilaporkan ke perangkat desa, dan ke kepolisian.
Rabu (14/8/2019) pukul 14.00 Wib, warga melapor ke Babinkamtibmas Desa Kaliwining dan Polsek Rambipuji.
Setelahnya, polisi, Babinsa, juga warga membuka paksa rumah Fauzi.
Mereka mendapati Fauzi sudah meninggal dunia di kamar belakang rumahnya.
"Semua pintu terkunci. Pagar terkunci dari dalam, pintu depan terkunci, kamar lokasi kejadian juga terkunci dari dalam. Bayi telentang di lekukan lengan kiri ayahnya. Sudah tidak nangis ketika pintu kami dobrak," ujar Babinkamtibmas Desaa Kaliwining Aipda Teguh Siswanto.
Seperti mengetahui pintu terbuka, bayi perempuan yang pada 22 Agustus nanti genap berusia 14 bulan itu, langsung duduk.
Kasun Misrawi langsung meraup sang bayi. Bayi itu pun langsung nemplok di pelukan Kasun tersebut.
Setelahnya, bayi N dilarikan ke Pustu Kaliwining.
Malam harinya hingga Kamis (15/8/2019) siang, dia dirawa oleh Anik Nurazizah.
Setelahnya, bayi N diserahkan kepada sang bude, Setiyanti, warga Desa Kendalrejo Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi.