Teroris Serang Polsek Wonokromo
Mantan Pentolan JI Ungkap IM Teroris Penyerang Polsek Wonokromo Surabaya adalah Serigala Penyendiri
Ali Fauzi, Adik Trio Pelaku Bom Bali dan Mantan Pentolan JI Ungkap IM Teroris Penyerang Polsek Wonokromo Surabaya adalah Serigala Penyendiri.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
Makanya, akasinya asal-asalan dan bukti tidak ada sokongan material dari pihak lain.
Diungkapkan, ancaman teroris saat ini tentu masih ada, tidak ada yang bisa menjamin ke depan soal terorisme.
"Karena jaringan-jaringan masih ada, perekrutan masih terus berjalan dan secara diam-diam mereka masih terus membangun jaringan," ungkap adik kandung Trio Pelaku Bom Bali asal Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan ini.
• Inilah Kondisi Terbaru Aiptu Agus Polsek Wonokromo yang Disabet Parang Teroris IM usai 5 Jam Operasi
• Harga dan Spek Deretan Rekomendasi HP Terbaik Agustus 2019 Mulai dari Oppo, Vivo Hingga Samsung,
• TULUNGAGUNG BERDARAH, Bela Adiknya Kakek Renta ini Bacok 3 Saudaranya saat Acara Resepsi Pernikahan
• TERUNGKAP Insiden Teroris IM Serang Aiptu Agus di Polsek Wonokromo Surabaya Terjadi Usai Video Call

Ali Fauzi yang juga jebolan Mindanao Filipina ini menambahkan, bahwa teror yang terjadi saat ini adalah kelompok underground, sehingga tidak mudah bagi polisi untuk mengungkap.
Perlu waktu dan perlu timing yang tepat.
Terkait penangkapan teroris di Solo kemarin, tambahnya, merupakan pengembangan dari penangkapan Polri dari bebebrapa minggu sebelumnya.
Ada grupnya Pras Wijayanto, terus polisi melakukan pengejaran terhadap jaringan - jaringan yang masih ada di Indonesia.
"Kalau yang bermain kelompok itu bisa lebih berbahaya. Akan banyak korban," katanya.
Sebab mereka punya kemampuan individual skill yang bagus, bukan asal-asalan," ucap pria yang juga Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) ini.
Mereka tentu tidak berdiri sendiri, ada link dengan jaringan yang sudah ada seperti, jaringan ISIS, jaringan Jamaah Islamiyah yang belakangan ini ada sekitar 15 orang yang ditangkap Polri dan tentu ini juga menarik untuk diperhatikan.
JI sudah lama mati dan tiba-tiba muncul lagi sampai ada penangkapan di Ngawi, Magetan dan Kalimantan.
Radikalisasi tidak mudah, karena perang terhadap ideologi itu tidak mudah.
Perlu strategi yang baik, metode yang bagus dan yang terpenting adalah melibatkan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, untuk kemudian sama - sama mereduksi pemikiran-pemikiran.
"Kendalanya belum ada ilmu di masyarakat untuk identifikasi," katanya.
• Besok Risma Dilantik Jadi Pengurus DPP PDIP, Wali Kota Surabaya ini Bilang Begini terkait Megawati
• Keluar dari Kamar Mandi, Jamaah Haji asal Lamongan dari KBIH Jabal Rahmah Meninggal Dunia di Makkah
• Sering Gelar Pesta Sabu, Gadis Sumenep ini Kena Batunya saat Rayakan HUT Kemerdekaan
Masyarakat masih banyak yang menduga, ini adalah operasi intelejen, ini adalah pengalihan isu dan lain-lain.
"Padahal ini benar dilakukan oleh kelompok yang ingin menggulingkan negara kesatuan republik Indonesia," pungkas Ali Fauzi.