Berita Tuban

BREAKING NEWS: Buntut Oknum Pendekar Pagar Nusa Vs PSHT Bentrok di Tuban, Polisi Amankan 16 Pendekar

BREAKING NEWS - Buntut Oknum Pendekar Pagar Nusa Vs PSHT di Tuban, Polisi Amankan 16 Orang Pendekar

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Mujib Anwar
Tribunmadura/Mohammad Sudarsono
Belasan orang dan pendekar diamankan Polres Tuban paska kericuhan oknum Pagar Nusa Vs PSHT. 

BREAKING NEWS - Buntut Oknum Pendekar Pagar Nusa Vs PSHT di Tuban, Polisi Amankan 16 Orang Pendekar

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Polres Tuban telah mengamankan belasan orang dan pendekar yang terlibat kericuhan dan bentrokan antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan oknum pendekar yang diduga ada yang dari perguruan Pagar Nusa (PN), Minggu (25/8/2019).

Dari belasan orang yang diamankan tersebut, semuanya merupakan dari kelompok Rembol (Kere Gerombol) yang diketahui anggotanya ada yang dari Pagar Nusa.

Namun demikian, kelompok tersebut bukan berasal dari Tuban, melainkan dari Kabupaten Bojonegoro.

"Ada 16 yang kita amankan, dari Rembol semua," Kata Kapolres Tuban, AKBP Nanang Haryono kepada wartawan di Mapolres, Senin (26/8/2019).

Dia menjelaskan, sejumlah orang dan pendekar yang diamankan tersebut statusnya masih sebatas saksi.

"Mereka diamankan untuk dimintai keterangan. Jadi bukan ditangkap," tegas Nanang Haryono.

Sedangkan dari hasil penyelidikan, polisi sudah mengantongi nama satu orang yang diketahui sangat berperan dalam kejadian kericuhan dan bentrokan yang menyebabkan jatuhnya korban tersebut.

Ditambahkan Nanang, dalam penyelidikan masih dimungkinkan orang yang diamankan akan bertambah.

"Satu orang sudah kita kantongi identitasnya, masih memungkinkan bertambah. Hukum akan kita tegakkan," tegasnya.

Diketahui dari kejadian tersebut, satu pendekar PSHT diduga mengalami luka bacok di kaki hingga ototnya putus, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bojonegoro.

Selain itu juga menyebabkan lima orang dari PSHT mengalami luka.

Sedangkan dari PN Rembol juga ada satu yang luka lalu dibawa ke Rumah sakit.

Oknum Pendekar Perguruan Pagar Nusa dan PSHT Bentrok di Tuban, 1 Pendekar Kena Bacok dan 6 Terluka

Polisi Sebut Motif BENTROKAN Oknum Pendekar Pagar Nusa dan PSHT saat Tes Jago di Tuban Misterius

BREAKING NEWS: Polda Jatim Panggil 7 Perwakilan Ormas Terkait Insiden Bentrok Asrama Mahasiswa Papua

Kisah Kopassus Turunkan 3 Pendekar Sakti Asal Banten Untuk Tangkal Ilmu Gaib Musuh & Menangkan Misi

Simpan Dagangan di Daun Pisang, Mahasiswa di Jombang Ditangkap Polisi dan Dijebloskan Penjara

7 Pendekar Jadi Korban

Kericuhan antar pendekar silat perguruan terjadi di Desa Parang Batu, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu (25/8/2019), sekitar pukul 11.45 WIB.

Kericuhan melibatkan Pendekar SH Terate (PSHT) dan oknum yang diduga dari perguruan Pagar Nusa (PN).

Menurut informasi, saat itu PSHT sedang melakukan giat tes jago bagi calon warga di balai desa setempat.

Saat giat berlangsung, tiba-tiba ada sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Pagar Nusa arak-arakan naik sepeda motor dan menggeber gas.

Tak hanya itu, pemuda yang diperkirakan berjumlah ratusan itu juga melempar batu, botol ke arah balai desa, tempat pengesahan warga PSHT.

Pendekar PSHT akhirnya pun keluar, pemuda diduga dari oknum Pagar Nusa bergeser ke arah Bojonegoro.

Namun di tengah jalan para pemuda tersebut menjumpai Pamter PSHT diketahui bernama Roni, yang akan ke balai desa. 

Sontak Roni yang mengenakan seragam itu menjadi sasaran dari sekumpulan pemuda tersebut, hingga akhirnya dia mengalami luka pada bagian kaki.

"Ya ada ratusan dari oknum PN menyerang kami, lalu menyerang Pamter yang akan berangkat ke balai desa yang tidak tahu ada kejadian apa, hingga mengalami luka bagian paha diduga akibat bacokan yang menyebabkan otot putus," Kata Ketua Ranting PSHT Parengan, Imam Sutiono ditemui di lokasi.

Dia menjelaskan, begitu mengetahui kejadian tersebut ia langsung berkabar kepada anggota PSHT lainnya, hingga berhasil mengamankan sejumlah pemuda dari oknum PN tersebut.

Sebagian yang diamankan dibawa ke Polres dan sebagian di Polsek.

Dari hasil perkembangan yang didapatnya, korban dari PSHT tak hanya satu yang mengalami luka bacok saja.

Melainkan ada 5-6 orang yang juga terluka di bagian kepala akibat lemparan batu dan benda lainnya.

"Ada yang luka bacok dan luka akibat lemparan batu juga. Yang luka bacok dirawat di RS di Bojonegoro," Bebernya.

Sementara itu, Ketua Pagar Nusa Cabang Tuban, Abdul Mujib menyatakan, setelah ditelusuri atas kejadian tersebut memang benar ada anak PN. Tapi itu dari Bojonegoro.

Selain itu, acara tersebut sebenarnya merupakan acara anak rantau atau paguyuban Rembol dari Kabupaten tetangga, yang mengadakan acara di Kecamatan Singgahan.

"Itu semua bukan dari Tuban itu, kalau dari PN Tuban aman dan kondusif. Saya minta semua anggota PN Tuban untuk menjaga hubungan baik dengan semua Perguruan di setiap kecamatan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved