Berita Surabaya
Cerita Wisudawan Terbaik Universitas Airlangga, Pernah Jadi Pengamen untuk Biaya Hidup dan Sekolah
Wisudawan terbaik Universitas Airlangga ternyata pernah menjadi seorang pengamen jalanan.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Tak hanya itu, Noviana dan saudaranya terus mendapat pengawasan dari kedua orang tuanya saat mengamen.
"Pendidikan itu nomer satu, ini (mengamen) jangan jadi penghasilan sampai dewasa," ucap dia.
"Mereka sangat disiplin soal pendidikan," tambah Noviana.
Anak ke empat dari delapan bersaudara itu mengatakan, harus berhadapan dengan aparat keamananan berkali-kali di jalan.
• Terjaring Razia Operasi Patuh Semeru 2019, Penjual Onde-Onde Nego Denda Tilang ke Petugas Kejaksaan
Dia juga mengaku pernah ditahan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos).
"Di sana (Liponsos) sangat tidak kami sukai," kata dia.
Namun, tekadnya membantu orang tua terus dilakukan meski berkali-kali berurusan dengan aparat penertiban Kota Surabaya.
"Karena kami belum selesai membantu orang tua, perasaan kami masih ingin di sana. Saat itu. Saya SMP selesai, saya sadar ini yang terakhir," kata dia.
• GM FKPPI Jatim Sayangkan Audisi Beasiswa Badminton Djarum Dihentikan, Desak Komisioner KPAI Mundur
Hingga suatu ketika, Noviana diterima di Universitas Airlangga Surabaya melalui jalur undangan.
"Saya masuk Fakultas Hukum Unair jalur undangan," ucap dia.
"Awalnya saya berfikir hukum dan politik itu kejam," tambah gadis yang pernah berkeinginan menjadi guru matematika.
Selama empat tahun, Noviana mengenyam pendidikan strata satu hingga lulus dengan predikat wisudawan terbaik Universitas Airlangga.
• Komplotan Pencurian Motor Beraksi di Masjid Pamekasan, Tak Sadar Aksinya Terekam CCTV