Berita Surabaya

Puluhan Lampu Dekorasi di Surabaya Utara Hilang, Eri Cahyadi:  Yang Tahu Pelakunya, Ayo Ditangkap

Sejumlah lampu dekorasi di kawasan Kota Lama Surabaya hilang. Sempat dipasang di Jalan Panggung, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Januar
TribunMadura.com/ bobby
HILANG DICURI - Sejumlah lampu dekorasi di kawasan Kota Lama Surabaya hilang. Sempat dipasang di Jalan Panggung, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya Utara, lampu tersebut kini raib dan menyisakan tempat dudukan lampu (pot) yang berbahan cor semen. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sejumlah lampu dekorasi di kawasan Kota Lama Surabaya hilang. Sempat dipasang di Jalan Panggung, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya Utara, lampu tersebut kini raib dan menyisakan tempat dudukan lampu (pot) yang berbahan cor semen.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kini tengah menyelidiki hilangnya lampu hias tersebut. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk melaporkan apabila mengetahui pihak tertentu yang kedapatan mencuri.

"Masyarakat yang ngerti (tahu) orang-orang yang nyolong (mencuri), ya ayo cekelen (ayo ditangkap),” kata Wali Kota Eri Cahyadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (8/10/2025).

Berdasarkan hasil inventarisasi, pencurian tidak hanya pada lampu dekorasi, namun juga sejumlah kabel di area publik.
 
"Onok kabel barang sing ilang (ada kabel juga yang hilang). Nang ngisor got isok ilang (Kabel di bawah saluran bisa hilang),” kata pria asli Surabaya ini.

Pihaknya mengakui potensi kerugian imbas fasilitas yang dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut. Awalnya, lampu tersebut sebelumnya dipasang untuk menciptakan suasana Surabaya tempo dulu.

Sehingga, masyarakat akan tertarik untuk datang ke tempat tersebut, baik wisatawan lokal maupun yang berasal dari luar kota. "Kita mengedukasi terus masyarakat. Ini kan lampu duitnya dari APBD, buat masyarakat untuk menaikkan PAD. Ya ayo dijogo (dijaga)," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Apabila wisatawan meningkat, maka berdampak pada sektor perekonomian daerah. Wali Kota dua periode tersebut menegaskan bahwa Surabaya mengandalkan sektor jasa sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).

"Ini dibuat untuk Kota Surabaya. Karena kalau banyak (wisatawan) yang datang, maka hotel bergerak, rumah makan bergerak. Kalau semua bergerak, insyaallah pendapatan asli daerah naik," katanya.

Mengantisipasi hal tersebut terulang, Wali Kota Eri telah menyiagakan petugas. Mereka akan berpatroli secara rutin serta menambah sistem pemantauan.

"Kita lakukan terus patroli, teman-teman berputar di lokasi. Yang kedua, kita juga memasang CCTV dan berkoordinasi dengan kepolisian untuk hukumannya,” kata Cak Eri.

Partisipasi masyarakat juga ditingkatkan. Apabila menemukan potensi pencurian, warga diminta melapor. "Yang terpenting saya nuwun (minta tolong) warga Surabaya, ayo jogoen (dijaga) ini barangnya sampean (Anda)," katanya.

"Kalau barang ini dijaga, maka Kota Lama itu akan semakin bagus. Maka semakin banyak yang datang, hotelnya semakin laris. Kalau (rumah makan) semakin banyak yang beli, hotel laris, maka PAD Surabaya bisa naik. Kalau PAD Surabaya naik, maka sekolah bisa gratis, pendidikan dan kesehatan juga bisa gratis," kata Wali Kota Eri.
 


Informasi lengkap dan menarik  lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved