Terlilit Utang, Pria ini Bawa Kucing Agar Korban Mau Datang, Sempat Tumpahkan Cairan di Mayat Korban
Saat itu, pria tersebut memancing kedatangan wanita tersebut menggunakan kucing agar mau ke kafe tempat yang dituju.
Terlilit Utang, Pria ini Bawa Kucing Agar Korban Mau Datang, Sempat Tumpahkan Cairan di Mayat Korban
TRIBUNMADURA.COM - Akibat terlilit hutang, membuat seorang pria di Gresik menghabisi nyawa orang yang ia kenal sejak kecil, lalu merampas harta bendanya.
Saat itu, pria tersebut memancing kedatangan wanita tersebut menggunakan kucing agar mau ke kafe tempat yang dituju.
Saat datang, pelaku yang sudah kalap, langsung mencoba merampas harta benda dari wanita itu.
Tapi, karena memberontak, wanita tersebut akhirnya dibunuh kemudian ditinggalkan begitu saja.
Aksi pembunuhan terhadap Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Gresik, oleh teman akrabnya, diduga akibat terlilit hutang.
Hal itu terbukti, perhiasan milik korban tidak ada di badan dan ikut dirampas oleh pelaku, seorang pemuda asal Gresik.
Kejahatan tersebut berawal ketika pelaku Sholahudin Alayubi yang disapa Ayub janjian dengan Nisa'a untuk bertemu di Kafe Penjara, Jl Raya Cerme, Kecamatan Cerme, Gresik, pada Rabu (10/9/2019), sekitar Pukul 18.00 WIB.
Kemudian, korban Nisa pulang kerja mengantar temannya ke rumah.
• Siswi SMK Langsung Dipeluk Pria dari Belakang, Tubuh Bercucuran Darah, Pelaku Kabur Lari Zig-Zag
• Dipeluk Erat Wali Kota Surabaya Risma Dihadapan Guru dan Ortu, Siswa SMP Nyatakan Siap Dipenjara
• Kakek di Sidoarjo ini Tak Berkutik Setelah Ditunjukkan Foto Janda Muda yang jadi Anak Buahnya
Lalu dia pulang sebentar untuk pamitan kepada orang tua.
Selanjutnya, berangkat ke Kafe Penjara seorang diri dengan mengendarai motor.
Sementara pelaku yang sudah menunggu di dalam Kafe Penjara.
Saat bertemu Nisa di Kafe Penjara itulah, Sholahudin si pelaku memancing korban, dengan membawa kucing ke kafe.
Sebab, pelaku dengan korban sudah kenal sejak kecil alias teman akrab, sehingga tau hewan kesukaan korban.
"Kucing ini untuk memancing korban untuk masuk ke dalam Kafe," kata Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro dengan didampingi Kapolsek Cerme AKP Iwan Hari Poerwanto, Rabu (11/9/2019).
Setelah korban masuk, pelaku langsung menutup pintu gerbang.
Lalu, pelaku memeluk tubuh korban dari belakang.
Saat dipeluk itulah ternyata korban berteriak dan memberontak meminta tolong.
Namun, karena kondisi Kafe Penjara sepi dan area kafe yang remang-remang, sehingga aksi tersebut dilanjutkan dengan membekap mulut dan mencekik leher korban agar tidak berteriak.
Hingga korban pingsan.
"Karena korban masih gerak-gerak, kemudian dilanjutkan membekap dan mencekik kedua kalinya sampai korban meninggal dunia. Setelah itu, korban dilucuti celana dan perhiasannya," imbuhnya.
Setelah mengambil perhiasan dan ponsel korban, pelaku ternyata sempat nafsu dan mengeluarkan cairan ke tubuh korban sebagai bentuk pelampiasan nafsunya.
Setelah melakukan tindakan bejat dan kejamnya, Ayub keluar dari Kafe Penjara seorang diri dengan mengendarai motor dan membawa tas beserta perhiasan korban ke rumah yang tidak jauh dari kafe tersebut.
Sampai di rumah, pelaku mandi dan sempat ngopi di warkop.
Aksi pembunuhan itu terungkap ketika warga curiga ada seorang diri keluar Kafe Penjara.
Padahal, saat masuk ada dua orang dan bersama seorang cewek.
"Dari kecurigaan itu, warga akhirnya melaporkan ke Polsek. Setelah itu, anggota ke lokasi sambil memanggil pengelola kafe," imbuhnya.
Setelah diselidiki, pada kendaraan milik Ayub, ternyata ada perhiasan, ponsel dan barang-barang milik korban ada di dalam jok motornya.
• AWAS Jalur Pantura Tuban ke Rembang Ditutup saat 40 Hari Wafatnya Mbah Moen, ini Jalur Alternatifnya
• Pasangan Bukan Suami Istri Tinggal Sekamar di Jalan Dekat Masjid, 15 Menit Kemudian ini yang Terjadi
• Saat Operasi, Polisi Tilang Mertua Sendiri, Viral di Media Sosial: Bukan Karena Tak Sayang
"Akhirnya, pelaku langsung ditangkap di rumahnya tanpa ada perlawanan. Tidak sampai tiga jam sudah tertangkap," tegasnya.
Dari tertangkapnya Ayub, polisi langsung mengamankan beberapa barang bukti.
Diantaranya, kandang kucing, cangkul, perhiasan dan motor milik korban.
"Sekarang masih didalami motif pembunuhannya," kata Wahyu, alumnus Akpol 1998.
Dari barang bukti tersebut, rencananya korban akan dikubur di dalam area Kafe Penjara menggunakan cangkul tersebut.
"Korban digeletakan di pos penjagaan samping pintu gerbang dalam karung sak sambil dibubuhi serbuk kopi. Kemudian akan dikubur di area kafe itu, tapi terburu tertangkap," imbuhnya.
Sementara, pengakuan Ayub, mengatakan bahwa nekat merampas perhiasan Nisa'a karena terbelit hutang sekitar Rp 5 Juta.
"Saya hanya mengincar perhiasannya dan HP nya. Ternyata dia memberontak. Saya langsung menyekapnya. Tidak ada niatan untuk membunuhnya," aku Ayub.
Ayub mengatakan, bahwa antara korban dengannya sudah kenal sejak kecil.
Korban juga pernah berjualan di dalam kafe.
Bahkan, almarhum Bapak korban juga pernah bisnis bersama dengan ayah Ayub.
"Sudah kenal sejak kecil dengan Nisa'a, sehingga karena saat minta perhiasannya memberontak, langsung saya bekap. Ternyata sampai meninggal dunia," imbuhnya. (Sugiyono)