Berawal Bercanda dengan Temannya, Bocah SD Anak Penjual Gorengan ini Alami Kelumpuhan, ada Masalah

Dimas Satrya Wijaya yang masih berusia 14 tahun terlihat hanya bisa terbaring lemah di atas kasur.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/KUKUH KURNIAWAN
Dimas Satrya Wijaya saat dijenguk Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Selasa (17/9/2019). 

Berawal Bercanda dengan Temannya, Bocah SD Anak Penjual Gorengan ini Alami Kelumpuhan, ada Masalah

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Dimas Satrya Wijaya yang masih berusia 14 tahun terlihat hanya bisa terbaring lemah di atas kasur.

Tubuhnya bahkan tidak bisa menopang dirinya hanya untuk sekedar melakukan duduk di atas kasur.

Bocah laki laki tersebut tinggal bersama kedua orang tua dan dua saudaranya di sebuah kamar kost yang berukuran 2,5 x 4 meter di Jalan Brigjen Katamso IV RT 27 RW 6 Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Pada mulanya anak pasangan dari Sopi Wijayanto dan Suratih tersebut tidak mengalami kelumpuhan.

Bahkan ia dikenal sebagai anak yang periang dan aktif.

Namun pada tahun 2015, ketika Dimas menginjak kelas 5 SD, ia bercanda dengan teman temannya saat bersekolah.

Akibat bercanda tersebut, tak sengaja Dimas terjatuh dan kepalanya terbentur ke tembok sekolah dengan cukup keras.

Ibu Dimas, Suratih mengatakan pada mulanya dirinya tidak tahu kalau anaknya terjatuh saat bercanda dengan temannya di sekolah.

Ayam Curian Heboh saat akan Dibawa Maling, Aksi Pencurian Hewan Ternak di Tulungagung Terbongkar

Diam-Diam Masuk ke Dapur saat Dini Hari, Aksi Ayah 90 Tahun di Malang Bikin Sang Anak Tercengang

Jenazah Fuad Amin Dibawa ke Pesarean Syaichona Cholil, Warga Setempat Sediakan Air Mineral Pengiring

"Dimas tidak ngomong apapun ke saya kalau ternyata terjatuh dan kepalanya terbentur. Mendadak selang dua minggu setelah jatuh tersebut, Dimas mengalami pusing dan muntah muntah," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (17/9/2019).

Melihat hal tersebut, orang tua Dimas langsung membawanya ke dokter terdekat dan diindikasi mengalami muntaber.

"Setelah itu, besoknya Dimas masuk ke sekolah seperti biasa. Namun ternyata setelah pulang sekolah kok malah muntah disertai kejang kejang," tambahnya.

Akhirnya orang tua Dimas yang hanya berjualan gorengan keliling tersebut membawanya ke RSUD. Dr. Soetomo.

Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui terjadi penggumpalan darah di otak.

Dimana otak bagian sebelah kanan menyodok ke otak bagian kiri.

"Dioperasi sudah sampai tujuh kali namun hasilnya tetap sama. Akhirnya saya bawa pulang kembali ke rumah," jelasnya.

Mendengar hal tersebut, Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin langsung datang menjenguk bocah tersebut di rumahnya.

Dirinya datang untuk melihat kondisi bocah yang seharusnya telah duduk di kelas 9 SMP tersebut.

"Kedatangan kita disini untuk memastikan keadaan Dimas. Sehingga nantinya kita dapat melakukan usaha yang dapat meringankan Dimas dan keluarganya," jelas pria yang akrab disapa Cak Nur tersebut.

Dirinya juga akan berkoordinasi dengan pihak RSUD Sidoarjo untuk melakukan pengecekan perkembangan kondisinya.

"Sehingga pihak rumah sakit bisa melakukan analisa secara medis. Jadi nanti bisa di analisa tindakan atau pertolongan yang memungkinkan untuk dilakukan," bebernya.

Cak Nur juga berjanji akan memberikan bantuan untuk meringankan beban keluarga tersebut

"Kita akan berikan bantuan terhadap keluarga orang tua Dimas. Apalagi keluarga orang tua Dimas ini kondisi ekonominya kurang baik," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved