Berita Pamekasan
Ribuan Relawan WCDI Pamekasan Bersihkan Sampah di Pantai Tlanakan Pamekasan, Kumpulkan 6 Ton Sampah
Kegiatan itu digelar bersamaan dengan momentum Gerakan Bersih Sampah Dunia yang diselenggarakan serentak di 158 negara di dunia.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Ribuan Relawan WCDI Pamekasan Bersihkan Sampah di Pantai Tlanakan Pamekasan, Kumpulkan 6 Ton Sampah
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Ribuan relawan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) Pamekasan sudah melakukan bersih-bersih sampah di bibir Pantai Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (21/9/2019)
Kegiatan itu digelar bersamaan dengan momentum Gerakan Bersih Sampah Dunia yang diselenggarakan serentak di 158 negara di dunia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan, Amin Jabir mengatakan, setelah dilakukan gerakan bersih-bersih, sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 6 ton.
"Sampah yang saat ini dikumpulkan sekitar 6 ton dan sekitar dua truk.
Biasanya dua truk itu identik dengan 4 ton," kata Amin Jabir kepada TribunMadura.com.
• Melepas Lelah di Kamar Hotel di Tuban usai Kerja, Cewek Muda asal Surabaya ini Digelandang Petugas
• Hamil Besar Pamit jadi TKI ke Malaysia, Wanita Kediri dan Bayinya Tewas Memilukan Sambil Berpelukan
• Demi Menolong Seorang Wanita, Pensiunan PNS di Kota Blitar Meregang Nyawa Karena Pohon Mangga
Amin Jabir juga mengutarakan, sampah seberat 6 ton itu merupakan sampah basah.
"Kebetulan kita timbang ada sekitar 6 ton sampah yang sudah kita bawa ke TPA untuk dilakukan penanganan yang lebih baik," ujarnya.
Rata-rata, lanjut Amin Jabir sampah yang paling banyak dikumpulkan yakni sampah plastik kresek dan dipastikan hampir 80 persen sampah plastik.
"Sudah dua kali WCDI di Pamekasan ini digelar, pertama di Pantai Talang Siring dan yang kedua di Pesisir pantai Tlanakan.
Dan ini berdarsarkan persetujuan pemerintah daerah akan menjadi kegiatan rutin tahunan," ungkapnya.
Lebih lanjut Amin Jabir berharap, efek dari kegiatan bersih-bersih sampah ini dapat diterima oleh pemerintah desa untuk kedepan bisa membangun kepekaan membuat program dua bulan untuk melakukan aksi bersih-bersih ini.
"Lebih dari itu lagi desa bisa membangun sistem tata pengelolaan persampahan yang permanen untuk bisa bekerjasama dengan DLH, kami siap mensupport dari pembina dan sarana pendukung, yang penting ada niat baik dari pemerintah desa," pungkasnya.