Berita Pamekasan
Demo Mahasiswa Pamekasan Sempat Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Jurnalis Jadi Korban
Saat itu Nurus Solehin sedang melakukan peliputan terkait ricuhnya aksi demonstrasi yang menolak RUU KPK dan RUU KUHP.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Demo Mahasiswa Pamekasan Sempat Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Jurnalis Jadi Korban
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa, pelajar dan masyarakat Pamekasan yang berujung aksi lempar batu di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Madura, hampir menelan korban.
Pasalnya salah satu jurnalis CNN Indonesia biro Pamekasan, Nurus Solehin menjadi korban gas air mata.
Saat itu Nurus Solehin sedang melakukan peliputan terkait ricuhnya aksi demonstrasi yang menolak RUU KPK dan RUU KUHP.
Peristiwa kericuhan itu bermula lantaran dari ribuan massa itu melakukan pelemparan batu kepada aparat kepolisian.
Bahkan mereka juga melakukan perusakan terhadap fasilitas umum seperti pot bunga, lampu jalan dan plang papan nama rambu lalu lintas di sepanjang Jalan Kabupaten, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan.
• Tas Ditemukan Tergeletak di Depan Mesin ATM, Warga Sempat Kaget, Intip Isi Tas Misterius itu
• Mahasiswa Temukan Alat Kontrasepsi dan Tisu Magic di Laci Anggota DPRD, Videonya Tersebar di Youtube
• Prabowo Subianto Angkat Bicara Soal Demo Mahasiswa, Minta Mahasiswa Agar Tak Disudutkan
Ketika kericuhan terjadi, pasukan Brimob Anti Anarkis membubarkan massa aksi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan siswa di Pamekasan itu dengan melakukan pengejaran.
Kericuhan pun semakin memuncak, ribuan massa itu tetap melakukan perlawanan dengan cara bersikukuh melempar batu ke aparat Brimob, bahkan ada yang melempar memakai kayu balok.
Dengan terpaksa pasukan Brimob Anti Anarkis menembakkan gas air mata ke arah massa yang terus melakukan pelemparan tersebut.
Saat gas air mata itu mulai ditembakkan, bertepatan ketika Nurus sedang melakukan peliputan aksi kericuhan tersebut.
Namun nahas, Nurus ikut terkena kepulan asap gas air mata.
Pantauan TribunMadura.com, sebelum Nurus terkapar, ia sempat ditarik oleh jurnalis lainnya untuk menghindari kepulan asap dari gas air mata yang terus mengepul.
Nurus dan salah satu teman jurnalisnya itu akhirnya memutuskan untuk melompat pagar Kantor DPRD Pamekasan untuk menghindari kepulan asap gas air mata.
Sontak Nurus tidak dapat menahan bau kepulan asap gas air mata tersebut dan ia tampak terkapar sembari mengerang kesakitan.
Saat tim medis mengangkatnya ke dalam mobil ambulan, Nurus tampak kejang-kejang sembari memegang bagian dadanya.
Nurus terpaksa langsung dilarikan ke RSUD Dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Sementara itu, Kapolres Pamekasan, AKPB Teguh Wibowo mengatakan, tindakan penembakan gas air mata yang sudah dilakukan pasukan Brimob Anti Anarkis itu sudah sesuai dengan prosedur dan SOP yang ada.
"Kita sudah melaksanakan sesuai SOP dan Protab yang ada," katanya.
AKBP Teguh Wibowo juga mengakui, dalam aksi yang berlangsung ricuh serta penuh kepulan gas air mata dan semprotan water cannon itu tidak ada korban.
"Alhamdulillah tidak ada korban baik pihak aparat maupun dari pihak pengunjuk rasa," tegasnya.
Berdasar informasi yang dihimpun TribunMadura.com, kondisi Nurus saat ini sudah membaik dan sudah sadar.
• Menakjubkan, Diajak Ayah Bunuh Diri di Rel Kereta Api, Bocah 5 Tahun ini Justru Selamat dari Maut
• Tak Malu Melakukan Hal Tak Terpuji di Restoran Surabaya, Dua Sejoli ini Dijebloskan ke Penjara
• Mahasiswa Kota Blitar Turun Jalan Tuntut Presiden Jokowi, Polisi Pilih Sidak Sekolah SMK dan SMA