Berita Sidoarjo

Pakai Aplikasi Online Pendaftaran Kunjungan Rutan Kelas I Surabaya Malah Ricuh, Pengunjung Protes

Pakai Aplikasi Antrian Online Ruang Pendaftaran Kunjungan Rutan Kelas I Surabaya Malah Ricuh, Pengunjung Protes Keras

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/KUKUH KURNIAWAN
Suasana ruang kunjungan Rutan Kelas I Surabaya sesak oleh banyaknya pengunjung yang mengeluhkan aplikasi antrian online, Selasa (1/10/2019). 

Pakai Aplikasi Antrian Online Ruang Pendaftaran Kunjungan Rutan Kelas I Surabaya Malah Ricuh, Pengunjung Protes Keras

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Saat digelar sosialisasi aplikasi antrian online di Rutan Kelas I Surabaya sempat terjadi kericuhan kecil di ruang pendaftaran kunjungan, Selasa (1/10/2019).

Pasalnya, banyak masyarakat mengeluhkan aplikasi tersebut karena sering mengalami gangguan.

Seorang pengunjung Rutan Kelas I Surabaya, Ahmad meminta agar dikembalikan ke metode manual saja.

"Percuma, karena nomor antrian yang tertera di aplikasi antrian online tidak sama persis dengan yang ada di loket antrian.

Padahal saya sudah antri tiga jam lebih," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup Tribunmadura.com).

Hal senada juga diungkapkan oleh pengunjung Rutan Kelas I Surabaya lainnya, Shelia.

Dirinya mencoba aplikasi antrian onine namun di Rutan Kelas I Surabaya terasa sangat lambat.

"Saya coba jam 07.00, namun baru bisa dapat nomor antrian sekitar jam 07.40 WIB.

Untung saja sudah dapat nomor antrian meskipun belum tahu bisa dapat menjenguk apa tidak karena dapat nomor antrian 274," jujurnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Kelas I Surabaya, Teguh Pamuji menjelaskan hal yang wajar bila ada kericuhan kecil.

"Karena ini aplikasi baru dan banyak masyarakat belum terbiasa.

Tapi saya yakin ke depannya bila masyarakat sudah terbiasa maka tak ada kericuhan seperti ini lagi," terangnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sosialisasi aplikasi antrian online ini akan dilakukan selama satu bulan.

"Oleh karena itu kita akan siapkan empat petugas yaitu dua petugas untuk duta pelayanan dan dua petugas duta kunjungan.

Petugas akan selalu stand by di pintu ruang tunggu kunjungan.

Untuk membantu dan mengajari pengunjung yang masih bingung menggunakan aplikasi antrian online tersebut," tegas Teguh Pamuji.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved