Berita Sumenep
Beberkan Data ini, Sumenep Corruption Watch (SCW) Tuding Program Wirausaha Muda Bupati Gagal
Beberkan Data ini, Sumenep Corruption Watch (SCW) Tuding Program Wirausaha Muda Bupati Gagal
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Mujib Anwar
Beberkan Data ini, Sumenep Corruption Watch (SCW) Tuding Program Wirausaha Muda Bupati Gagal
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, yakni mencetak 5 ribu wirausaha muda selama empat tahun terakhir kepemimpinan Abuya Busyro Karim - Achmad Fauzi dinilai gagal oleh aktivis Sumenep Corruption Watch (SCW).
"Program unggulan Bupati Sumenep untuk mencetak 5 ribu wirausaha muda ini gagal," kata juru bicara Sumenep Corruption Watch (SCW), Junaidi Pelor pada TribunMadura.com, Sabtu (5/10/2019).
Menurut Junaidi Pelor, gagalnya program dari 9 janji politik Abuya Busyro Karim - Achmad Fauzi sebelum dilantik jadi Bupati Sumenep, meskipun program itu sudah berjalan selama 4 tahun hingga sekarang tak sesuai target.
"Terbukti program unggulan ini tidak sesuai targetnya, setiap tahun kan harus mencetak 1000 wirausaha, tapi ini tak sampai, target itu" ungkapnya.
• Bidik Pilkada Surabaya, Anak Presiden RI ke-2 Tommy Soeharto Dukung Duet Akhmad Junaidi dan Bir Aly
• Direndam di Kamar Mandi Tabung Gas Elpiji Meledak Hebat, Tujuh Orang di Warung Kopi Gresik Terbakar
• Usai Kirim WhatsApp Minta Dibelikan Roti, Mahasiswa UM Malang Langsung Meregang Nyawa di Kamar Kos
Bahkan Junaidi Pelor ini menuturkan, jika program wirausaha muda ini sejak 2017 - 2018 disewakelolakan ke Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI (PIWS) Sumenep.
"Selama itu tidak kompeten, karena sejujurnya tidak punya pengalaman dan skil untuk menjalankan program Bupati Sumenep ini," paparnya.
Sementara pada 2019 ini kata Junaidi Pelor, program unggulan Bupati Sumenep ini disewakelolakan ke pihak Yayasan STKIP PGRI Sumenep.
"Lagi - lagi ini gagal, jadi pelaksana dari program unggulan Bupati Sumenep ini tidak layak dan ini harus ditinjau ulang.
Hal ini dilihat dari target setiap tahun harus 1000 dan ini berkisar 600 anggota," katanya.
Bahkan tak hanya disitu, kata Junaidi Pelor, dalam pelaksanaannya kinerjanya dinilai kurang maksimal.
"Itu bisa dilihat dari pekerjaannya setiap hari diragukan lisensinya, mestinya pelaksana itu punya lisensi.
Bahkan pendamping itu jadi pekerja, itu tak seharusnya," papar aktivis Sumenep Corruption Watch (SCW).
• Dukung Presiden Terpilih Jokowi, WNA Belanda Tandatangani Petisi di Alun-alun Tugu Kota Malang
• Pamit Buang Air Besar ke Majikan, Sopir Pribadi Tewas di Samping Celana Dalam dan Luar Miliknya
Diketahui, bahwa anggaran untuk program wirausahawan muda di Dinas Koperasi dan UKM Sumenep, Junaidi menyebut sangat besar dan sekitar Rp 4.315.000.000 dari APBD 2017 lalu.
"Anggarannya setiap tahun sangat besar, ini seharusnya ditinjau ulang," katanya.
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumenep, Fajar Rahman enggan menanggapi hal tersebut.
"Maaf saya masih sibuk ada acara," kata Fajar Rahman saat dihubungi Tribunmadura.com.