Berita Surabaya
Musim Penghujan Segera Datang, Pemprov Jatim Siapkan Langkah-Langkah Antisipasi Bencana Banjir
Wakil Gubernur Emil Dardak menyebut Pemprov Jatim sudah menyiapkan antisipasi bencana banjir.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Wakil Gubernur Emil Dardak menyebut Pemprov Jatim sudah menyiapkan antisipasi bencana banjir
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Bencana banjir berdampak pada kerugian masyarakat yang dinilai cukup besar.
Tak hanya dari insfrastruktur, banjir juga dapat melumpuhkan distribusi pangan di sejumlah daerah.
Hal tersebut turut menjadi perhatian Pemprov Jatim.
• Sosok Peraih Golden Ticket Indonesian Idol Keisya Levronka, Awalnya Tak PD Tampil di Depan Juri
Sebab di Jawa Timur, bencana banjir masih menjadi catatan setiap tahun.
"Banjir bandang banyak terjadi, stag di bawah jembatan dan menghantam. Setiap tahun ada banjir," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Selasa (8/10/2019).
Emil Dardak menyatakan, ada beberapa langkah maupun program yang dikembangkan Pemprov Jatim untuk menanggulangi bencana tersebut.
"Kenyataannya dampak banjir luar biasa," ucap Emil Dardak
"Di Gresik juga mempengaruhi harga bawang putih yang tidak bisa diangkut karna banjir," sambung dia.
• Terdesak Ekonomi, Pemuda Pengangguran Curi Ponsel Penjaga Warkop, Terciduk Pemilik saat Cuci Gelas
Sementara itu, untuk antisipasi, Pemprov Jatim akan berkonsentrasi pada program bendungan di beberapa wilayah di Jawa Timur.
"Butuh bendungan, mendorong produktifitas lahan sawah kita dan menghindari banjir," ujar Emil Dardak.
Sementara di sepanjang aliran Sungai Brantas, Emil Dardak menyatakan akan fokus pada polusi yang membahayakan ketersediaan air baku untuk kebutuhan pertanian.
Emil Dardak menilai, Waduk Karangkates mengalami pengurangan kualitas atau pencemaran air tapi tidak terpakai.
"Di Brantas konsen kita adalah polusi. Kami meninjau kualitas air," ucap Emil Dardak.
• Rumah Baca Desa Kertasada Sumenep Tak Terawat, Dibiarkan Begitu Saja dan Mulai Ditinggal Pengunjung
:Air Karena polusi inilah yang membahayakan kesediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat dan pertanian," tambah dia.